"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

9.2.12

Aper_Runia Love Power Day's 9 : Terang Bintang Aper_Runia

Aku berlindung dari godaan syetan yang terkutuk...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

Cinta adalah suatu misteri yang tiada pernah berujung. Cinta adalah suatu kata abstrak yang bermakna sangat dalam. Tiada yang pernah meragukan kekuatan cinta. Manusia ada karena cinta. Allah SWT memberlakukan semua ciptaan - Nya karena cinta. Bintang bersinar karena cinta. Bahkan kematian pun sering sekali dengan alasan karena cinta. Semua karena cinta. Suatu ciptaan Allah SWT yang memiliki banyak sekali definisi dan perbedaan dalam mengaplikasikannya.

Cinta identik dengan penderitaan. Hal itu diterima oleh para penikmat cinta sebelum mereka merasakan kekuatan dan kebahagiaan dari cinta yang sesungguhnya. Bahkan Kahlil Gibran dalam satu syairnya pernah berkata: "Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan." Seperti itu kata - kata sang pujangga terkenal tersebut. Tidak ada satu pun yang meragukan pandangannya tentang cinta. Tapi apakah harus seperti itu?

Sebuah perdebatan panjang untuk menentukan salah dan benar dari pendapat sang pujangga di atas. Karena semua bergantung dari setiap orang yang merasakannya. Satu yang jelas dari cinta, cinta adalah suatu pengorbanan tanpa mengharapkan pengembalian dari setiap tindakan sang pecinta. Cinta adalah suatu pengharapan tanpa pernah ada putus asa dalam setiap perlakuan dalam menggapai setiap mimpi - mimpinya. Cinta adalah suatu tujuan dari setiap perjalanan hidup yang dilakukan demi kebahagiaan sesuatu yang dicintainya.

Keegoisan dan harga diri seakan tidak berarti saat kita berhadapan dengan cinta. Kita seakan tiada berarti dan tak bisa apa adanya dihadapan sang pecinta. Lidah seakan kelu dan mata seakan tertutup melihat keajaiban cinta. Hati kita akan merasa bahagia saat kita mampu melihat cinta walaupun itu dari jarak yang cukup jauh. Bibir kita akan menyunggingkan senyum saat melihat sesosok cinta yang kita nantikan melakukan hal yang sama. Dan nalar kita seakan berhenti bekerja bila kita mendengar sesuatu tentang dirinya yang kita cintai.

Di dalam dada ini akan terasa lebih sakit saat kita melihat cinta kita di seberang sana juga merasakan sakit. Kita akan merasa jauh lebih sakit daripada cinta kita - yang sejatinya merasakan kenyataan tersebut. Hati kita akan merasa terkoyak saat kita menantikan seorang pecinta yang kita sangat harapkan kedatangannya. Dalam setiap malam kita menantikan kehadirannya, dalam setiap istirahat kita selalu membayangkan kedatangannya. Dalam desahan nafas hanya tersebut namanya. Dalam setiap gerak hanya dia tempat yang kita tuju. Dalam rintihan doa hanya dia lah alasan kita tetap bertahan selama ini. Entah bagaimana menggabungkan hubungan yang tidak dapat di nalar seperti itu. Tetapi hal itu bukanlah sesuatu yang baru, karena memang tidak semua hal di dunia ini bisa di nalar bukan? Ada beberapa hal yang jauh melampaui nalar kita sebagai seorang manusia pada umumnya.

Kini dalam setiap pelukan nirwana aku menantikan kedatangannya. Dalam setiap munculnya sang rembulan aku merasakan kehangatannya. Dalam setiap cakar khatulistiwa hanya ada kelembutan dirinya. Senyum di bibir tidak berarti adanya kebahagiaan di hati. Hanya Allah SWT yang tahu apa yang dirasa oleh sang pecinta dalam setiap dekapan sang malam. Di satu bintang yang telah menjadi bintang kita berdua aku bersaksi, bahwa setiap malam hanya bintang itu yang aku harapkan untuk kembali. Selalu aku mencoba tetap menjaga cahayanya. Entah dengan apa aku berusaha terpenting bintang kita tetap berpendar dan tak kan hilang di telan masa. Kini sang bintang tertutup awan tebal berselimut kelam.  Aku harap ini hanya pengaruh cuaca semata. Karena aku tidak ingin bintang kita berdua hilang dan tergantikan dengan bintang - bintang lain yang ada di jagat raya sana. Kalau kenyataan sudah berkata demikian, lalu untuk apa lagi aku mempertahankan cahayaku di antariksa?

>>> SKTD - Jikustik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar