"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

29.11.12

Cerita Bersambung - Cinta dan Pengorbanan


DEMI CINTA (i)

Pagi ini tidak seperti biasanya dibandingkan dengan pagi sebelum – sebelumnya. Terutama bagi Akbar yang menghabiskan banyak sekali waktu untuk mendapatkan kembali cintanya. Setelah sekian lama Akbar mencoba dan berusaha untuk meluluhkan kembali hati kekasihnya kini tiba kesempatan yang kedua kali dalam hidupnya untuk memperbaiki segala kesalahan kepada kekasihnya. Masih teringat jelas kata – kata Tria – wanita yang dicintainya – di telepon kemarin malam, “Kamu masih cinta aku? Aku juga menyadari segala kekeliruanku dulu, mau kita coba lagi semuanya dari awal?” Sontak perkataan itu langsung di – iya – kan oleh Akbar yang memang sudah sedari lama menanti hal tersebut keluar dari mulutnya.
Jalanan kota Surabaya yang pagi itu diguyur hujan tidak menyurutkan langkah Akbar. Dia tetap semangat untuk menjalani harinya saat ini, terlebih siang nanti Akbar memiliki janji untuk makan siang bersama dengan Tria di warung dekat dengan SMA mereka dahulu. Watung kenangan mereka saat mereka menghabiskan malam bersama dengan kawan – kawan sekolah mereka saat itu. Selang beberapa menit kemudian Akbar telah sampai berada di kantor, dan sesegera mungkin dia menuju ke ruang kerjanya.


Tepat pukul 12 siang Akbar meninggalkan kantor untuk menuju ke tempat janjian dengan Tria. Keyakinan dan kebahagiaannya membuncah karena sesaat sebelum berangkat nada dering favoritnya berbunyi dan setelah dia lihat itu adalah pesan singkat dari Tria:
        Mas ntar jadi kagak? Sms lagi ya sebelum berangkat :)
        - Tria -
Akbar terus memandangi pesan tersebut dengan lekat sebelum membalas singkat yang menyatakn bahwa dia baru akan keluar kantor. Dan tepat pukul 12.45 siang hari itu Akbar sudah berada di tempat janjian mereka sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Sejurus kemudian Akbar memesan teh botol yang menjadi minuman mereka saat itu. Setelah menerima pesanannya Akbar duduk di tempat yang biasa mereka duduki dulu. Untung saja tempat itu kosong dan siang itu juga sepi tidak seperti biasanya.
Sambil menunggu kedatangan Tria sesekali Akbar kembali melihat isi pesan di dalam ponselnya. Pesan dari Tria yang beberapa masih dia simpan hingga sekarang. Kalau diperhatikan secara seksama sesekali Akbar akan tersenyum, berwajah tegang, atau terlihat sedih dalam waktu yang hampir bersamaan. Tak jarang pula sesekali dia melamun tentang sesuatu. Hanya Allah SWT dan dirinya sendiri yang tahu apa yang sedang dipikirkannya saat itu. Terlebih lagi lagu yang diperdengarkan di watung tersebut juga sangat mendukung suasana hati Akbar saat itu. Matahari yang enggan menampakkan dirinya siang ini seakan menjadi pertanda bahwa alam juga mendukung apa yang Akbar rasakan saat itu.
Sudah hampir dua jam Akbar menunggu dan sudah sekitar 4 sampai 5 botol teh yang sudah Akbar habiskan, tetapi Tria tak kunjung datang. Sesekali Akbar meregangkan tubuhnya dengan berjalan – jalan dan menengadahkan kepalanya ke langit. Mendung... “Ya mungkin Tria kehujanan. Aku harap dia tidak kenapa – napa.” Begitu pikir Akbar dalam hati.


Saat itu suasana hati Tria sedang tidak menentu. Ada beberapa sisi yang sedang menganggu hati dan pikirannya saat itu. Sisi yang pertama dia senang dan sudah berani untuk memutuskan kembali ke pelukan Akbar yang juga dia cintai sepenuh hati. Sisi yang kedua adalah dia hari ini sangat – sangat badmood karena adanya tambahan pelajaran sekolah serta tugas – tugas yang menumpuk sebagai bahan tambahan materi untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi ujian nasional sekitar 6 bulan lagi. Dan sisi yang terakhir adalah dia bertemu dengan Hendra di kantin sekolah saat jam istirahat berbunyi.
Sejatinya tidak ada sesuatu yang spesial dari diri Hendra, tetapi tidak tahu mulai kapan Tria menyimpan perasaan terhadap Hendra. Perasaan yang Tria sendiripun tidak tahu bagaimana menjelaskannya? Suka? Cinta? Kagum? Entahlah... Yang jelas Tria sangat menunggu respon dari Hendra. Sebagai seorang wanita pemalu serta wanita berharga diri tinggi Tria tidak mau untuk membuka percakapan terlebih dahulu.
Sejauh perjalanan menuju ke parkiran sekolah yang ada di kepala Tria hanya segala sesuatu tentang Hendra. Entah mengapa pikiran tersebut muncul dan entah sejak kapan Hendra datang lagi di kehidupannya. Lagi? Ya... Dulu memang Tria dan Hendra sempat memiliki cerita indah jaman SMA berdua. Tetapi sejak beberapa saat ini hubungan keduanya pun merenggang, dan sejak saat itu tidak ada komunikasi lagi antara Hendra dengan Tria. Setelah sampai di parkiran sekolah tanpa sadar Tria mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada seseorang. Setelah pesan tersebut berbalas tak lama kemudian Tria langsung bergegas pulang.


Akbar yang sedari tadi menunggu Tria dikejutkan dengan bunyi nada dering ponselnya. Ada pesan yang masuk ke dalam handphone – nya tersebut. Pesan dari Tria. Dengan penuh perasaan membuncah dia bergegas buka isi pesan tersebut:
Mas... Mas ada dimana? Maaf ya hari ini gak jadi dulu kita keluarnya. Lha aku tiba – tiba
        dapat pelajaran tambahan, terus tugasku juga banyak. Mana besok ada yang udah harus
        dikumpulin juga :( Gakpapa kan? Lain kali aja ya kita keluarnya... Aku capek, pengen istirahat
        dulu. Yayayayaya? :(
Akbar hanya tersenyum melihat pesan itu. Dia sungguh sangat senang sekali akan hadirnya pesan tersebut. Dia bergegas untuk kembali juga setelah dia mengetikkan beberapa kata untuk membalas pesan dari Tria tersebut:
hahahahahahaha .. tenang aja lgi , kyak apaan aja ceh ? beibi skarang lgi cpek ngets yah ? ehm
        .. ndang istirahat aja ya . jngan lpa maem, mandi, sholat, ama dzikranny syank. Yah? Ttep
        smangat kan ini ? smangat syank .. haphaphap !! love you 


To be continue ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar