"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

22.2.12

Aper_Runia Love Power Day's 22 : (Stop) The Global Warming?!

Aku berlindung dari godaan syetan yang terkutuk...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

Sesungguhnya di dunia ini tidak ada yang namanya kejadian kebetulan. Kebetulan hanya akan terjadi bila kesiapan dalam sesuatu bertemu dengan kesempatan pada waktu yang tepat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kebetulan hanyalah jalan Allah SWT yang menuntun kita pada kekuasaan - Nya. Membuka tabir misteri yang Allah SWT sematkan dalam setiap detak kehidupan yang dapat dijadikan penuntun kekuasaan Allah SWT dalam segala aspek yang ada di hidup dan kehidupan di dunia. Sesungguhnya kekuasaan Allah SWT meliputi segala sesuatu dan tidak ada satupun yang dapat menyamai - Nya.
 Manusia sebagai makhluk Allah SWT yang paling sempurna dengan karunia akal serta nafsu yang meliputinya memiliki aspek - aspek ketuhanan dalam dirinya baik itu kecil maupun besar yang dimaksudkan sebagai penunjang tugas manusia tersebut di dunia. Menjadi rahmat bagi semua makhluk yang ada serta menjadi khalifah di dunia membutuhkan kemampuan, ketrampilan, kesungguhan, penguasaan hati, dan tingkat kepasrahan yang tinggi dalam diri manusia tersebut sembari menyadari bahwa dirinya tidak ada apa - apa tanpa kuasa Allah SWT di dalamnya.
Sayangnya manusia sering sekali lebih mengandalkan nafsunya dibandingkan dengan akalnya. Akal dituntun hanya sebagai pembenaran atas perlakuan nafsu yang menginginkan apa yang diinginkan. Padahal idealnya, nafsu dan akal tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Semuanya berjalan beriringan dan tidak ada satu yang berada di atas yang lainnya. Karena bila hal itu yang terjadi maka sejatinya tidak ada kebaikan untuk semuanya, yang ada hanyalah kerusakan dan kerugian bagi semua makhluk. Baik itu dalam jangka pendek terlebih dalam jangka panjang. Amanah yang sungguh menuntut tanggung jawab besar pemiliknya.
Hal tersebut sejatinya menyatu dalam setiap sendi kehidupan manusia. Baik itu manusia sadari atau tidak. Akhir - akhir ini sering sekali kita mendengarkan tentang bencana yang merajalela di mana - mana. Dunia seakan tidak berjalan sesuai dengan pakem yang selama ini telah dia lakukan. Tidak ada lagi comfot zone bagi setiap manusia. Yang ada hanyalah danger zone dan caution zone dimana hal tersebut membutuhkan perhatian serius dari manusia itu sendiri. Karena memang mau tak maau manusialah yang membuat dunia berada pada tingkat seperti ini. Baik itu manusia bantah maupun tidak.

Perubahan iklim dan suhu yang terjadi hampir di seluruh belahan bumi ini memang merupakan fenomena alam yang logis dari pengrusakan ekosistem alam itu sendiri. Demi nama kesejahteraan dan kemajuan teknologi manusia rela untuk menjadikan alam sebagai sebuah "Subjek". Padahal sejatinya alam merupakan sebuah "Objek" yang memerlukan penanganan bersama untuk menjaga kelestariannya demi masa depan yang lebih baik daripada saat ini. Hingga dalam menentukan sebuah keputusan apapun alam juga dipertimbankan tentang  benefit and cost - nya untuk masa depan. Tidak menunda dan menunggu hingga alam mengeluarkan "Sinyal kelelahan" dan kita baru bertindak.

Dalam sebuah hadist Rasullullah SAW bersabda: Sabda Nabi SAW, "Barangsiapa yang tidak pandai mensyukuri nikmat Allah SWT yang sedikit, maka ia juga tidak akan pandai dalam mensyukuri nikmat Allah SWT yang banyak." (HR. Muslim) Dari hadist ini dapat diketahui bahwa Sang Pemberi Rejeki dan Penentu Segala Hidup dan Kehidupan hanyalah Allah SWT. Allah SWT mencukupkan apa yang kita butuhkan dan menyimpan apa yang tiada bermanfaat untuk kita. Dengan demikian sejatinya semua yang Allah SWT berikan kepada kita ini sudah sesuai dengan takaran dan kemampuan kita. Semua hanya untuk membuat kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bukan malah membuat kita semakin menjauh dan ingkar atas segala pemberian Allah SWT.

Dengan demikian alangkah tidak eloknya saat kita - atas nama ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesejahteraan - mengambil apa yang bukan menjadi milik kita dan mempergunakannya seolah - olah kitalah "Tuan" dari itu semua. Sangat tidak elok saat kita hanya mengejar keduniawian saat ini semata - yang memang Allah SWT berikan untuk kita - tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada sekitar kita, maupun pada masa depan. Karena sesungguhnya hidup dan kehidupan itu berjalan secara simultan, sehingga apa yang kita dapatkan pada saat ini dapat dikatakan merupakan "Warisan" dari mereka - mereka yang telah mendahului kita. Maka sebagai generasi yang hidup saat ini merupakan tugas, tanggung jawab, amanah, serta beban kita untuk menjamin hidup dan kehidupan di masa mendatang lebih baik daripada hidup dan kehidupan kita di masa ini. Dan bila kita dapat melakukan yang demikan maka kita dapat digolongkan sebagai manusia yang bersyukur dan mampu menjaga amanah yang Allah SWT berikan dengan baik.

Sesungguhnya tak ada yang mudah dalam melakukan segala sesuatu di dunia ini. Tetapi langkah pertama - dan utama - yang harus kita lakukan sebelum melakukan apa pun adalah berazzam dengan kuat dan penuh keyakinan bahwa apa yang kita lakukan ini tidak akan ada yang sia - sia dan Allah SWT hanya melihat segala usaha - baik kerja keras maupun doa yang penuh harap - terbaik yang kita lakukan. Dan bukan hasil yang nantinya akan kita peroleh. Karena berbicara soal hasil adalah urusan Allah SWT selaku Dzat pemilik hidup dan kehidupan itu sendiri. Dzat yang sudah ada sebelum kata "Ada" itu sendiri muncul. Seperti salah satu hadist nabi berikut ini: Sabda Nabi SAW, "Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang hamba yang berbuat sesuatu dia melakukannya dengan sebaik - baiknya." (HR. Ath - Thabrani)

Lalu apalagi yang kita tunggu?

>>> Gie - Erros So7 feat Okta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar