"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

19.2.12

Aper_Runia Love Power Day's 20 : My Greatest Parents?!

Aku berlindung dari godaan syetan yang terkutuk...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

Ayah dan ibu adalah Tuhan kita di dunia. Sungguh hal itu tidaklah berlebihan bila mengingat apa yang sudah mereka lakukan kepadaku hingga detik ini. Bisa ku katakan bahwa merekalah orang tua terbaik yang pernah ada. Tak terhitung berapa pengorbanan mereka untuk aku dan adik. Hal itu semua dilakukan agar aku dapat menjadi pribadi seperti yang kami harapkan serta tidak mengulang lagi kesalahan - kesalahan yang dulu pernah orang tuaku lakukan. Sungguh tidak mudah menjadi orang tua. Menjadi seorang kakak saja menurutku sudah sangat berat. Aku harus mendidik adikku dan mencoba untuk mencukupi segala kebutuhannya dan mencoba untuk ada saat dia butuhkan. Apalagi saat nanti aku harus menjadi orang tua? Walaupun aku paham bahwa pengalamanku mendidik adikku saat ini adalah suatu langkah awal agar aku bisa menjadi orang tua yang diharapkan oleh anak - anakku kelak.

Aku bersyukur karena Allah SWT selalu dan selalu memberikan apa yang aku butuhkan, mengabulkan segala pinta, dan memberikanku kesempatan untuk memperbaiki diri hingga detik ini. Mengingat aku - mungkin - tidaklah pantas untuk mendapatkan semua itu karena dosa dan kesalahanku. Sungguh karunia ini tidak akan pernah tergantukan dengan apa pun. Allah SWT telah memberikan kepadaku kebesaran yang sangat diimpikan oleh orang - orang lain di usiaku dalam hal tertentu. Dan aku sungguh bersyukur karena akulah yang Allah SWT kasih kepercayaan untuk memperoleh itu. Alhamdullillah. Ini adalah langkah sangat - sangat awal untuk menjemput kebesaran - kebesaranku lainnya di masa depan. Bila Allah SWT masih mempercayakannya kepadaku, maka insya Allah aku akan berusaha dengan sangat untuk menjaga anugerah tersebut sebaik - baiknya.

Pernah aku berfikir suatu waktu, apa aku bisa sesukses kedua orang tuaku dalam mendidik dan membesarkan seorang anak nantinya? Panutan dan dasar bagiku untuk mendidik anak - anakku kelak adalah dari orang tuaku. Dengan metode yang sama apakah mungkin aku bisa berhasil nantinya? Mengingat perkembangan setiap manusia itu dinamis dan sangat cepat. Bagi orang tua kebahagiaan dan kesuksesan anaknya adalah hal terpenting melebihi diri mereka sendiri. Tidak lagi kita bicara mengenai "Aku" saat nanti kita menjadi orang tua. Yang ada hanyalah pembicaraan mengenai "Mereka". Ego yang tercurah nantinya bukanlah tentang "Kita" tetapi tetap tentang "Mereka". Sungguh hal yang tidak bisa di anggap sebelah mata.

Ayah dan ibu... Aku tidak tahu lagi harus berbicara apa untuk menggambarkan segala perjuangan mereka mendidik kami selama ini. Kata apa yang pantas untuk menggambarkan setiap tangisan mereka di malam - malam dingin demi kebahagiaan kami di dunia maupun di akhirat kelak. Deskripsi seperti apa yang dapat menggambarkan segala onak dan beban yang menghimpit hati dan kepala mereka selama ini demi kita, anaknya. Yah... Tidak akan ada yang mampu untuk menggambarkannya secara sempurna. Dengan keterbatasan serta kebodohan yang aku miliki selama ini aku tidak mampu untuk menggambarkan itu semua. Terbayang selalu setiap gurauan mereka, marah mereka, tawa mereka, dan suara mereka di setiap waktuku. Ahh... Sungguh waktu yang sangat indah dan begitu mengena. Tak akan tergantikan dan akan selalu abadi. Selalu ku berusaha untuk menimbulkan tawa di bibir lentik mereka berdua tanpa ada tangis lagi yang aku dengar dari bibir mereka tersebut.

Kini aku tahu mengapa Rasullullah SAW memerintahkan kita untuk memuliakan kedua orang tua kita. Bahkan perintah memuliakannya tersebut hingga tiga kali untuk seorang ibu. Karena memang kedua orang tua kita - terutama ibu - adalah "Pintu gerbang" bagi kita untuk memasuki dunia fana yang sungguh sangat keras ini. Mereka berdua juga merupakan "Peletak dasar" keilmuan dan keimanan kita agar kita mendapatkan bekal yang layak dalam mengarungi hidup dan kehidupan nantinya. Allah SWT sendiri pun akan murka bila kedua orang tua - terutama ibu - juga murka. Sungguh keistimewaan yang mengandung tanggung jawab yang besar bagi siapa saja yang memperolehnya. Tak diduga dan tak disangka kedua orang tua adalah pekerjaan (profesi) yang paling berat di dunia. Terutama ibu sebagai seorang ibu rumah tangga. Tetapi sangat sering sekali pekerjaan (profesi) sebagai seorang ibu rumah tangga tersebut direndahkan tanpa alasan yang jelas oleh mereka - mereka yang tidak pernah paham duduk persoalannya.

Mom's of AperRunia

Dad's of AperRunia


Sementara itu, di sisi lain aku - sebagai anak tertua - hanyalah bisa menuntut dan menuntut saja. Tanpa tahu apa yang menjadi beban mereka. Aku tidak pernah mengerti apa yang mereka rasakan, tetapi aku selalu minta dimengerti oleh mereka. Aku tidak pernah paham kesulitan yang mereka hadapi, tetapi aku selalu meminta mereka memecahkan segala kesulitanku. Aku tidak pernah tahu maksud mereka dalam menasehatiku, tetapi aku selalu memaksakan egoku sendiri dalam setiap langkah dan perbuatan, Aku tidak pernah mengerti tentang mereka... Aku tidak pernah tahu kesulitan mereka...

Ya Allah... Sebagai seorang anak mungkin aku adalah anak paling keterlaluan di muka bumi ini. Aku tidak pernah tahu dan paham tentang kondisi kedua orang tuaku, Sebagai seorang anak mungkin aku adalah anak yang egois dan cenderung maunya sendiri. Aku tidak pernah paham maksud mereka dalam mendidikku selama ini. Ya Allah ya Rabb... Untuk sekali ini saja, tolong kabulkan permohonanku. Cintai mereka ya Rabb. sayangi mereka ya Rabb, kasihi mereka ya Rabb. Seperti mereka mencintai kami, menyayangi kami, dan mengasihi kami di waktu kecil kami. Lepaskan segala beban yang menghimpit mereka selama ini. Ringankan segala pinta dan doa mereka terhadap - Mu ya Rabbiku. Jauhkan mereka dari siksa api nerakamu. Dan ampuni segala dosa - dosa mereka. Hamba siap ya Rabb jikalau hamba harus menjadi saksi yang meringankan mereka di hadapan - Mu kelak. Ini pinta hamba satu - satunya yang hamba mohon kabulkanlah ya Rabb tanpa pengecualian. Ampuni juga dosa dan segala kesalahan hamba yang meragukan segala kuasa - Mu. Rabbana atina fiddunya khasanah, wa fil akhirati khasanah. Wa kinna adza bannar.


>>> Lagu terkait:
1. Persembahanku (Untuk Ibuku) - AperRunia denDhe
2. Lagu Untuk Ayahku - AperRunia denDhe

"Persembahanku (Untuk Ibuku)"
AperRunia denDhe

Ronta kesakitan terngiang
Ku terbayang saat engkau muda
Berpeluh beriku semua
Tak pernah s'kalipun kau lupakan

reff;
Tak kan bisa aku balas itu... Ibu...
Tak kan mampu... Aku tak kan mampu...
Hanya ini persembahanku anakmu... Ibu...
Tak kan cukup...
S'moga bahagiakanmu...

Tak letih kau doakanku di sujudmu
Hingga kini kau menangis untukku
Pintaku Tuhan...
Kasihanilah ibuku...
Seperti dia cintai aku dulu

Segalanya kan aku berikan
Untuk bahagiakanmu ibuku
Segalanya kan aku lakukan
Demi raih cintamu untukku

back to reff

"Lagu Untuk Ayahku"
AperRunia denDhe

*
Gurat keriput di wajah tirus
Yang selama ini tak terurus
Buatku kagum padamu...
Tangan kasar penuh bercak
Yang selama ini tak terawat
Buatku pinta untukmu...

reff:
Besar pengorbananmu...
Untukku anakmu...
Tak kan mampu terbalas olehku
S'lalu kupinta terbaik
Untukmu ayahku
DI setiap malam sembah sujudku
Di malam - malam heningku

back to *, reff

bridge:
Kau tak henti doakanku anakmu... Ayahku...
Kau s'lalu beri yang terbaik... Padaku...
Harapku ku masih mampu bahagiakan... Dirimu...
DI sisa masa hidupku... Masa hidupku...

back to *, reff

Tidak ada komentar:

Posting Komentar