"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

14.2.12

Aper_Runia Love Power Day's 14 : From Your Valentine?!

Aku berlindung dari godaan syetan yang terkutuk...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...


This is for you M.... From your Valentine, from your HuBo... For our eternal love?!


Posting kali ini bertepatan - katanya - dengan momen hari kasih sayang yang dirayakan oleh umat seluruh dunia. Aku sendiri heran mengapa sampai ada satu hari khusus untuk kita merayakan hari kasih sayang, berarti di hari lainnya apakah kita tidak saling kasih mengasihi? Di dalam sebuah ayat Al - Qur'an Allah SWT berfirman: "Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu di jalan Allah SWT. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka. Dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (kepada Allah SWT). (QS. Al - An'am : 116)


Hari valentine ini sendiri tidak memiliki dasar dan latar belakang yang tidak jelas sama sekali. Lalu mengapa kita harus mengagung - agungkan hari tersebut sebagai hari kasih sayang sedunia? Dan hanya satu hari pula. Lalu bagaimana dengan 364 atau 365 hari lainnya? Dalam salah satu latar belakang dirayakannya hari valentine tersebut terdapat sebuah kisah tentang seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke III bernama Valentino.  Sang Santo Valentino yang - dalam kisah tersebut - sangat membenci pimpinan Romawi pada saat itu, Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Kaisar ini berambisi untuk memiliki pasukan yang sangat besar dan kuat. Oleh karena itu dia mengharuskan setiap pria yang berada di lingkungan kerajaannya untuk menjadi seorang tentara. Namun para pria yang berada dalam kerajaan tersebut seakan menolak dengan keinginan sang kaisar. Mereka terlihat enggan untuk meninggalkan orang - orang yang mereka cintai. Dengan adanya fakta tersebut Kaisar Claudius memberikan perintah agar setiap pria yang berada di dalam lingkungan kekaisarannya untuk tidak menikah. Karena dia berpikir dengan para pria tidak menikah maka mereka akan sangat senang hati menjadi seorang prajurit. Sehingga impiannya untuk memiliki pasukan tempur terbesar dan terkuat pun akan terwujud. Santo Valentino sebagai seorang pendeta pada saat itu tetap melakukan tugasnya untuk menikahkan para muda - mudi walaupun secara rahasia. Hingga pada suatu ketika saat Santo Valentino sedang menikahkan seorang pasangan, dia tertangkap basah. Sehingga dia tertangkap oleh pasukan kerajaan walaupun sang pengantin yang dinikahkan tadi berhasil kabur. Saat tertangkap dan dimasukkan ke dalam penjara seorang putri dari kepala penjaga penjara tersebut mendukung apa yang telah dilakukan oleh sang Santo. Akhirnya dengan bersikeras putri tersebut meminta kepada ayahnya untuk dapat menemui Santo Valentino sebelum dia dieksekusi pancung. Permintaan tersebut dipenuhi oleh sang ayah. Karena seringnya Santo Valentino dan sang putri kepala penjaga penjara tersebut bertemu, maka semangat sang Santo pun kembali pulih. Sebelum dia dieksekusi pancung pada tanggal 14 Februari 270 M dia mengirimkan pesan yang sangat terkenal kepada sang putri kepala penjara tersebut. Pesan tersebut terkenal karena di bagian akhirnya terdapat kata - kata yang berbunyi "Di Valentinemu" atau secara kasar dapat berarti "Dari Valentinemu". Lupakan pula tentang definisi valentine yang berupa hari kasih sayang umat sedunia tersebut! Begitulah menurut salah satu legenda yang merupakan cikal bakal hari valentine tersebut. Sebenarnya ada beberapa legenda lagi yang - katanya - merupakan cikal bakal dari perayaan valentine tersebut. Maka, lupakan tentang sang Santo Valentino yang menurut salah satu legenda tersebut menjadi cikal bakal dari perayaan valentine ini!


Lupakan pula kalau setiap tanggal 14 Februari umat - umat di seluruh dunia - katanya - merayakan hari kasih sayang ini! Lupakan pula tentang definisi dari valentine tersebut! Karena yang aku tekankan dalam posting kali ini adalah makna dari kasih sayang tersebut. Makna dari adanya suatu anugerah yang telah Allah SWT turunkan ke muka bumi ini yang saat ini sudah sangat jarang sekali terlihat perwujudannya. Makna dari suatu anugerah Allah SWT yang indah yang hanya Allah SWT turunkan sebanyak satu di dunia ini dari 100 rasa kasih sayang yang Allah SWT miliki. Sementara itu sebanyak 99 buah lainnya masih berada di alam akhirat dimana Allah SWT sendiri yang nantinya akan memberikannya kepada kita bila waktunya sudah tiba.


Berdasar salah satu legenda tentang perayaan hari kasih sayang tersebut - dan juga melihat - kenyataan yang ada rasa cinta dan kasih sayang tersebut membutuhkan pengorbanan yang harus dilakukan oleh sang pecinta demi apa yang dicintainya. Pengorbanan tanpa mengharapkan imbalan, pengorbanan yang bertujuan agar siapa - siapa yang kita cintai tersebut bahagia sesuai dengan pemahamannya. Demi masa depan yang telah dibayangkan bersama, demi cinta yang telah tumbuh dan mengakar di dalam relung hati yang paling dalam. Demi setiap rasa untuk sang pecinta yang akan terus tumbuh dan berkembang hingga Allah SWT sendiri yang mengambilnya. Demi kebahagiaan cinta. Dan entah demi apa lagi, seorang pecinta akan rela mengorbankan apa saja demi cintanya.


Pengorbanan cinta yang lepas dari nafsu, akal, dan logika. Pengorbanan cinta yang hanya berdasar kepada hasrat dan keinginan dalam hati kecil semata. Tidak ada definisi tentang cinta itu secara pasti. Karena cinta tidak memberi apa - apa kecuali dirinya, dan tidak membawa apa - apa kecuali dari dirinya. Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki karena cinta sudah cukup bagi cinta itu sendiri. Keindahan cinta tidaklah berada dalam apa yang tertangkap secara indrawi, karena keindahan cinta tersebut adalah sebuah kilatan cahaya dalam hati kecil ini. Cinta juga adalah rasa yang sering mengundang kecemburuan. Namun cinta terebut tidak mengenal dengki. Karena yang tumbuh dalam cinta hanyalah sebuah empati dan kerinduan untuk menjadi satu dalam tujuan. Bila cinta terdapat di hati yang satu, maka pasti cinta tersebut juga ada di hati yang lain. Karena dapat dianalogikan sepasang tangan tidak akan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain.


Zaman dahulu kala di negeri antah berantah di salah satu belahan bumi yang tak dapat dijangkau orang biasa. Zaman saat manusia belumlah ada dan hewan serta binatang dapat berbicara antara satu dengan lainnya. Mereka berdua pun memiliki "Rasa" antara satu dengan lainnya. Dalam zaman seperti itu terdapat sebuah kisah tentang seekor burung dengan setangkai mawar putih. Mereka berdua memiliki latar belakang serta strata sosial yang berbeda. Sang burung adalah makhluk liar yang pemarah, egois, bodoh, serta berasal dari kalangan kelas rendah. Sementara sang mawar putih adalah makhluk yang cantik, menawan, indah, elegan, berasal dari kalangan kelas atas, serta dapat menarik perhatian siapapun yang menatapnya. Suatu saat sang burhng tidak sengaja berjalan - jalan seperti biasa. Dalam suatu kesempatan dia menyempatkan berhenti di sebuah taman yang terdapat air mancur di tengahnya. Dia sangat kelelahan. Maksud hati adalah ingin beristirahat sejenak dan menyegarkan diri dengan air yang berasal dari air mancur di tengah taman tersebut. Saat sedang beristirahat tersebut tak disangka - sangka sang burung melihat keanggunan setangkai mawar yang pada saat itu berada di dekatnya. Karena penasaran sang burung pun mendekati sang mawar putih tersebut.


Memang benar semua prahara berawal dari pandangan. Sesingkat apapun itu pasti akan memberikan dampak yang sangat luar biasa dalam kehidupan setiap makhluk. Begitu juga dengan sang burung, "Perjumpaan" - nya secara tidak sengaja tersebut membuatnya jatuh cinta kepada sang mawar putih. Cinta pada pandangan pertama yang begitu indah. tak dapat dijelaskan dengan kata - kata, serta akan selalu terkenang. Karena perasaan itulah sang burung akhirnya mencoba untuk mendekati sang mawar putih demi mengungkapkan perasaan cintanya kepada sang mawar tersebut. Tetapi apa yang terjadi, sang mawar putih selalu saja menolak kedekatan burung tersebut walaupun - untuk sementara = hanya sebatas kawan. Hal itu tidak membuat nyali sang burung kecil. Kalau dengan cara halus tidak bisa, maka dengan cara kasarpun tidak mengapa. Begitu pikir sang burung. Akhirnya secara terang - terangan sang burung mengungkapkan perasaannya kepada sang mawar putih saat keduanya berjumpa di air mancur saat awal mereka bertemu. Melihat "Kegilaan" sang burung tersebut sang mawar putih menjadi lebih mantap menjauhi sang burung. Secara terang - terangan pula sang mawar putih menyatakan penolakannya terhadap cinta sang burung dan menjauhinya.


Burung pun sedih. Sangat sedih. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dunia seakan tiada berarti lagi. Langit seakan tidak berpihak kepadanya. Keindahan aurora yang terlihat sempurna di kaki langit hanyalah penambah derita bagi burung yang separuh jiwanya sudah terbang jauh meninggalkan dirinya. Dinginnya sang malam masih lebih hangat daripada dinginnya hati sang burung. Hangatnya mentari tak mampu mendamaikan hati dan pikiran sang burung yang jauh pergi meninggalkan kesadarannya. Cahaya rembulan dan nyanyian para binatang malam seakan menjadi melodi terindah pelipur jiwa. Langkah - langkahnya tanpa arah, matanya tak fokus menatap masa depan, bibirnya meronta memanggil nama sang mawar putih, dan hatinya menjerit atas cintanya yang tidak sempurna. Entah mengapa dia bisa merasakan hal seperti ini? Bukankah ini di luar logika? Seekor burung bisa jatuh cinta kepada setangkai mawar putih? Aneh... Tapi bukankah cinta itu memang aneh, misteri, dan tanpa logika bagi para pecintanya?


Yang harus aku pelajari dari sikap liar sang burung adalah dia tidak pernah menyerah dan selalu berusaha demi apa yang menjadi keinginannya. Selama dia tidak melanggar hukum alam dan aturan - aturan yang telah ada sebelumnya dia tidak akan pernah mundur demi cita dan keinginannya. Hal tersebut membuat sang burung kembali bangkit demi memperjuangkan cintanya kepada sang mawar putih. Dia beranikan diri untuk menemui sang mawar putih dan mengutarakan cintanya kembali. Dia bersedia melakukan apapun agar cintanya tersebut diterima oleh sang mawar putih. Walaupun dia sudah "Jatuh" seperti itu dia tetap bisa bangkit kembali dalam waktu yang singkat. Raganya sudah tidak lagi bisa menunjang segala keinginannya. Tapi dia tidak berhenti! Dia tidak akan pernah berhenti...


Sang mawar putih yang mengetahui bahwa sang burung kembali mencari dirinya kembali melancarkan sejuta cara agar sang burung bersedia untuk meninggalkan dirinya. Di dalam lubuk hati terdalam sebetulnya sang mawar putih merasakan dilema besar. Di satu sisi dia merasa terganggu dengan kehadiran sang burung, tetapi di sisi lain dia merasa salut atas perjuangan sang burung demi mendapatkan cintanya. Beberapa saat kemudian sang burung kembali mengutarakan perasaannya kepada sang mawar putih.Tetapi mawar putih kembali berkata, "Pergilah dariku! Aku tidak akan pernah bisa mencintaimu! Tinggalkan aku sendiri!" Kenyataan pahit tersebut kembali membuat hati dan jiwa sang burung hancur. Benar - benar hancur. Berkeping - keping dan tak berbentuk lagi. Sang burung hampir menyerah. Dia sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk meyakinkan sang mawar putih. "Apa yang harus aku lakukan agar kamu dapat mencintaiku?", tanya burung dengan nada putus asa. Sang mawar putih yang sudah kesal dan tidak tahu lagi harus berbuat apa berkata sekenanya, "Aku akan mencintai kamu. Benar - benar mencintaimu kalau kamu bisa merubahku menjadi merah. Sang mawar merah pertanda cinta sejati dan keberanian. Bukan berwarna putih yang berati ketulusan dan cinta kasih."


Mendengar jawaban sang mawar putih, sang burung pun seakan tidak merasa mendapat angin segar. Di satu sisi dia sangat bahagia dengan jawaban sang mawar putih, tetapi di sisi lain dia tidak mengerti bagaimana caranya mengubah sang mawar putih menjadi mawar merah. Akhirnya tanpa pikir panjang sang burung terbang ke atas mawar putih. Sejurus kemudian dia memotong sayapnya di atas sang mawar putih. Tak berapa lama kemudian sang mawar putih berubah warna menjadi merah. Sang burung pun jatuh ke tanah dan meregang nyawa. Melihat kenyataan tersebut sang mawar putih - yang telah berubah menjadi merah - berkata kepada sang burung, "Kenapa kamu berbuat sebodoh ini? Mengapa kamu rela melepas hartamu satu - satunya demi aku? Hingga kamu berakhir seperti ini." Dengan wajah tersenyum dan tanpa penyesalan sedikitpun sang burung menjawab, "Aku tidak mempedulikan apa yang terjadi kepadaku. Sungguh aku sangat bersyukur saat tahu engkau akan menerima cintaku saat aku mampu merubahmu menjadi merah. Kini engkau telah menjadi merah. Terima kasih engkau telah menerima cintaku mawar, terima kasih engkau telah memberikan arti dalam hidupku. Baik dalam perjuanganku dalam meraih cintamu, maupun kebahagiaan bagiku di saat - saat terakhirku. Engkau adalah segalaku. Engkau adalah cinta sejatiku. Dan engkau adalah belahan jiwaku. Hiduplah menggantikanku! Hiduplah untuk cinta kita1 Hiduplah demi kita!" Setelah mengatakan hal tersebut sang burung pun menghembuskan nafas terakhirnya. Di pelukan sang mawar putih yang menjadi belahan jiwanya. Dengan wajah bahagia penuh kemenangan. Kemenangan karena telah mendapatkan cinta yang diidam - idamkan. Kemenangan sejati demi pecinta sejati...


Kini sang mawar putih mengetahui betapa besar cinta sang burung kepada dirinya. Kini sang mawar putih pun juga tahu bahwa sang burung benar - benar mencintainya. Dari lubuk hatinya yang paling dalam. Cinta yang tulus, dan tanpa syarat. Cinta yang tulus, murni, sejati, sempurna, dan abadi. Tetapi semua terlambat. Karena burung yang mencintainya dengan segenap hatinya telah pergi ke dunia penuh cinta bersama Sang Maha Cinta dan tidak akan lagi kembali ke sisinya. Dan meninggalkan dirinya sendiri di dunia yang fana ini...


Pengorbanan demi sesuatu yang lebih besar. Bukan materi yang menjadi target dan akhir dari perjalanan cinta. Bukankah kita semua akan kembali ke pelukan Sang Maha Cinta? Dan tidak akan ada yang kita bawa selain cinta? Lalu mengapa kita tidak berkorban demi cinta itu? Biar Sang Maha Cinta sendiri yang membalas pengorbanan cinta kita. Hal tersebut akan indah pada waktunya. Sesuai dengan doa, angan, dan cita - cita kita.


>>> The Greatest Love of All - George Benson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar