"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

22.9.12

Listen To The Rain

Melukis malam dengan tangisan
Suara tangis yang parau melantunkan kesedihan
Melodi hati dalam setiap detak penantian
Saat kau jauh tak ada di sisi binatang malam

Entah apa yang terasa dalam minggu yang begitu kelam
Tak mengerti apa yang terasa semua terasa kelam dalam mencekam
Angin semilir membawa petaka dalam diam
Yang harusnya haturkan tawa canda dalam bahagia surga

Beranjak mencari sejati bersama mereka tanpa pamrih
Ikatkan kawan pada cinta di sisi yang mungkin belum tentu sejati
Lalu bercanda merayakaan bersatunya dua hati yang ada di dalam sanubari
Sungguh indah... Sungguh bahagia...

Lalu kau sendiri?
Bukankah ada seorang yang temani?
Mengapa kau tetap berkata sendiri?
Lalu siapa dia yang temani?

Tak ada arti?
Hanya cawan berisi tangisan keluh kesah
Untuk bercengkrama mencari petuah dalam bijak
Setelah selesai lalu kau buang entah kemana

Benarkah demikian?
Jadi demikian adanya arti
Tak lebih?
Iya?

Saat bunga tidur lintasi seorang adik
Kau pilih berkata pada yang lain
Tak lepas kau berkata pada yang pertama
Mengapa? Kemaluankah yang menyiksa?

Siapa dia???
Yang menunggumu di tempat biasa
Yang mencintaimu apa adanya
Yang bersedia mengerti tanpa harus berubah

Siapa dia???
Apakah artinya hanya sebatas sahaja?
Apakah artinya tak lebih dari mereka - mereka?
Apakah artinya tak begitu dalam?

Bukankah dulu dia pernah temani
Hangatkan hati yang kosong dan terbuang
Dikhianati akan cinta lama yang telah kau pilih
Lalu mengapa berubah sesaat?

Tak pernah ada beda yang dirasakan
Hanya anugerah cinta yang begitu dalam mengakar
Semakin lama semakin tak kuasa untuk bertahan
Dan hanya satu nama telah merasuk dada

Itu kamu...
Tetap kamu...
Hanya kamu...
Dan selalu kamu...

Hanya satu kata dan semua berakhir?
Sekian lama menanti belumlah cukup memberi arti?
Mengertikah engkau tentang apa yang kini terjadi?
Mengertikah engkau lantunan namamu di dalam sembah sujudku berarti?

Tanpamu itu bukan aku...
Dirimu adalah separuh aku...
Maafkan hati yang mencintai...
Maafkan hati yang telah lukai...

Mega - mega angkasa seakan tak berarti lagi saat kau berucap
Tentang sesuatu yang mengganjal dalam hati dan jiwa
Tentang sakit yang kau tanyakan tapi tak kau jawab sempurna
Sungguh tak tahu bagaimana arah melangkah nantinya

Inginku percaya pada semua kata yang terangkai
Tetapi bodoh jika harus melihat dirimu tak lagi terbang tinggi
Menunggu hati untuk dicaci hingga nanti
Apakah harus menunggu sepi?

Kau membuat ku tetap terjaga
Kau membuat ku selalu terjaga
Berharap itu hanya jiwa yang menantang dalam dada
Bukan jujur apa yang saat ini kau rasa

Ketakutan adalah harta seorang manusia
Dengan begitu harap pada - Nya adalah jalan untuk bertahan
Diiringi setiap langkah berdarah yang tercipta
Yakinkan semua akan indah pada waktunya

Selalu ku kata bahwa ku tak miliki masa yang akan datang
Hanya berfikir tentang sekarang yang merupakan anugerah dalam jiwa
Meyakini bahwa Dia tak kan biarkanku menangis sendiri
Terlebih bila lara dalam pengharapan dan darah dalam langkah menyertai

Tak cukupkah kata "Aku mencintaimu?"
Tak lebih dari sebatas kata yang meyakinkan
Tak semua adam berperilaku seperti apa yang terbayang
Tak tahukah akan kenyataan itu?

Ku ingin berteriak lantang menantang deburan ombak yang begitu mencekam
Sembari terisak dalam akan nyata yang kini telah tercipta
Bintang tak berpendar padaku akhir - akhir ini
Dan mentari seakan menjahiku menjadikanku beku dan mendadak mati

Tak tahu ku harus berbuat apa
Terkadang ku lelah dan tak lagi berdaya
Tetapi tetap saja cintamu kembali menguatkan dada
Memberi arti bagi jiwa yang telah hina

Satu kata yang terucap mungkinlah khilaf
Tapi ku tak bisa tetap bertahan pada lampau yang mengikat
Bukankah sejarah itu ada agar kita tidak kembali salah?
Mencari sempurna dalam sisa akhir kehidupan kita

Ku tak kuasa menahan serpihan yang begitu kuat
Ku kembalikan kepada - Mu wahai Dzat yang Maha Mencinta
Maafkan segala yang telah ku perbuat
Jangan Kau tinggalkanku sendiri dalam pekat

Sungguh indah itu cinta
Sungguh menyiksa itu cinta
SUngguh berwarna itu cinta
Sungguh diam itu cinta

Mencintaimu sepenuh hati yang terdalam
Lalu membiarkanmu untuk tahu tentang siapa sebenarnya
Biarkang Allah yang membukakan hati dan pikirannya
Menjadikan satu dalam sebuah ikatan keabadian

Kelak kau akan mengerti
Tentang semua laku dalam diri
Kelak kau akan mengerti
Arti cinta yang telah kuberi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar