"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

21.12.12

Doomsday 2012: A Resolution

Banyak yang bilang kalau tahun ini adalah tahun terakhir kita hidup di dunia, tepatnya tanggal 21 Desember 2012 - sesuai dengan tanggal posting kali ini. Tapi sampai detik ini, tidak ada hal - hal yang mengindikasikan bahwa kiamat akan benar - benar datang. Apa ini hanya lelucon? Tidak! Atau apa kita harus berteriak merdeka karena kiamat yang menjadi pertanda akhir dunia tidak akan datang - setidaknya untuk saat ini? Tidak! Apa kita harus mencela mereka - mereka yang mengumumkan masalah ini atau bahkan mempercayainya? Tidak!

Dasar dari berita ini adalah ramalan suku Maya beberapa abad silam yang memang - untuk beberapa hal - ramalan mereka terbukti kenyataannya. Tetapi itu hanyalah ramalan yang didasarkan pada keyakinan atau pemahaman semata. Sepatutnya hal tersebut diapresiasi bukan malah dicela karena kesalahan mereka yang salah meramalkan hal tersebut. Karena memang kiamat (akhir dunia/hari pembalasan) adalah kuasa Alllah SWT semata untuk menentukannya. Ramalan ini patut diapresiasi karena setidaknya ada beberapa orang di belahan dunia ini yang memikirkan tentang akhir dari dunia ini, atau ada beberapa hal di dunia ini yang masih diperhatikan orang kebanyakan selain tentang isi dunia ini sendiri.

Sejatinya banyak hal yang patut diapresiasi dari ramalan suku Maya ini. Untuk saya pribadi ramalan ini sungguh sangat menarik karena adanya ramalan ini saya - sedikit - memperhatikan tentang akhir dunia yang Rasullullah SAW sendiri tidak berkenan untuk menjawabnya. Bukan tentang kapan kiamat itu datang, tetapi saya memperhatikan tentang apa yang sudah saya persiapkan untuk menghadapi "Kiamat saya".

Sejatinya segala hal di dunia dibatasi oleh waktu. Masa akhir yang ada di dunia ini adalah waktu. Kehidupan kita - dan sayapun - juga dibatasi oleh waktu. Menariknya waktu ini adalah sesuatu yang sangat sering sekali kita lupakan. Entah mengapa... Selalu saja ada alasan untuk melakukan sesuatu yang sejatinya tidak terlalu penting di dunia ini. Dan selalu saja ada logika dan pemikiran - pemikiran yang mendukung kita untuk melakukan hal tersebut. Kita semua akan menjalani kiamat kita masing - masing yang berupa kematian. Kepergiaan sesaat diri kita dari alam dunia yang fana ini menuju ke alam akhirat yang lebih kekal dan abadi. Di sanalah segala hal yang kita lakukan akan diperhitungkan. Dan disana pula tempat terakhir kita akan dipastikan, Apakah kita menjadi orang yang beruntung atau justru menjadi orang yang merugi.

Kita memiliki waktu yang sama di dunia ini. 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan 60 menit dalam sehari. Tetapi mengapa kita masih dikatakan merugi? Sejatinya jawabannya sangatlah sederhana. Karena kita tidak menggunakan waktu yang kita peroleh dengan sebaik mungkin. Hanya itu. Secara teoritis hal ini akan sangat mudah dijabarkan, bahkan saya ataupun anda juga dengan gamblang menjelaskannya. Tetapi secara kenyataan? Belum tentu... Sungguh beruntung orang - orang yang memiliki waktu yang lapang di dunia ini dan mereka menggunakannya dengan sebaik - baiknya.

Tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk kembali kepada kampung halaman kita, berada di haribaan Allah SWT - sesuai dengan nenek moyang kita Nabi Adam a.s. dan Ibunda Hawa. Dan hal tersebut tidak akan mampu untuk kita lakukan bila kita tidak menggunakan waktu kita sebaik mungkin untuk beribadah kepada Allah SWT. Bagaimana Allah SWT bisa ridho kepada kita atau dekat kita kepada kita bila kitapun juga tidak melakukan hal yang sama kepada - Nya? Bukankah Allah SWT hanya memberikan reaksi saja dari segala aksi yang kita lakukan? Dan sejatinya reaksi yang Allah SWT selalu luar biasa. Dia tetap berada di dekat kita walaupun kita sering sekali menjauhi - Nya ataupun menyakiti - Nya.

Dunia ini semakin lama semakin mendekati masa akhir - seperti waktu yang juga akan berakhir. Dan dunia ini semakin lama semakin tidak menunjukkan ketidakseimbangan yang nyata. Maka dengan ini hanya tinggal menunggu waktu saja dunia akan berakhir. Tetapi... Bagaimana keadaan dunia kita saat ini? Pemikiran dan pemahaman manusia yang tidak dilandasi dengan iman dan islam hanya akan mengantarkan umat manusia kepada masa kebodohan yang nyata. Segala hal dianggap benar sesuai dengan keyakinan diri semata, tanpa ada patokan yang jelas tentang benar salah itu sendiri. Itulah keadaan umat akhir zaman yang telah meninggalkan Al - Qur'an dan As - Sunnah. Maka benar sabda Nabi SAW yang berbunyi: "Kiamat makin dekat tapi tidak ada yang bertambah pada manusia kecuali ketamakan. Dan tidak ada yang mereka peroleh kecuali bertambah jauh dari Allah SWT." (HR. Al - Hakim)

Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi ada satu manusia yang telah dipilih Allah SWT untuk menjadi suri tauladan bagi manusia - manusia lainnya di muka bumi - tanpa terkecuali. Manusia yang menjadi rujukan dari setiap perlakuan bermasyarakat, berkeluarga, ataupun segala hal di dunia ini. Dialah Rasullullah Muhammad SAW - semoga shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada beliau dan keluarga beliau serta kita sebagai pengikutnya. Sungguh tidak ada lagi manusia yang seperti beliau. Begitu alam mengagungkannya, begitu jutaan manusia memuliakannya hingga detik ini, bahkan Allah SWT pun juga ber - shalawat kepadanya.

Sebelum Allah SWT menjemput kita dengan melalui perantara malaikat maut - Nya maka sungguh akan lebih baik bila kita mampu untuk sedikit saja meneladani sikap dan perilaku Rasullullah SAW dalam kebidupan kita sehari - hari. Memuji dan mengagungkannya, sembari memohon syafaat beliau untuk kita nanti di hari perhitungan. Sebuah resolusi yang sangat sederhana tetapi tidak mudah untuk dilakukan. Mumpung Allah SWT masih memberikan kita kesempatan untuk tetap berada di dunia yang fana ini. Kita - dan terutama saya pribadi - rubah diri kita guna meningkatkan kualitas diri kita menjadi lebih baik lagi. Sehingga saat nanti masa kita telah berakhir, kita tidak akan merugi seperti sebagian orang. Ada satu pesan yang disampaikan Rasullullah SAW yang sejatinya sangat sederhana, tetapi sangat bermanfaat sekali bila kita lakukan. Pesan Nabi SAW tersebut adalah sebagai berikut: "Sesungguhnya manusia yang paling dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak ber - shalawat untukku." (HR. Tirmidzi)

Sungguh sejatinya menjaga diri itu adalah perbuatan yang sangat bermanfaat. Karena tidak selamanya kita hidup di dunia dan nanti kita juga akan menerima setiap balasan dari apa yang telah kita lakukan tersebut. Karena sejatinya orang yang sering mengumbar pandangan, bashirah (mata hatinya) menjadi tumpul. Lisan yang tidak dikontrol menyebabkan hati menjadi kotor. Sedang menyantap makanan yang syubhat akan membuat kita sulit melakukan qiyamullail, berdoa, dan bermunajat kepada Allah SWT. Lalu bagaimana kita nanti mendekatkan diri kepada Allah SWT bila keadaan kita seperti itu?

Dunia ini - terlebih negara yang kita cintai ini - sudah sangat banyak sekali orang - orang pandai serta berpendidikan. Tetapi apa hasilnya? Sejatinya yang diperlukan dunia ini maupun negara ini hanyalah seorang pahlawan. Pahlawan yang sesungguhnya bukanlah mereka - mereka yang menggunakan jubah besi, mengeluarkan sinar dari tangannya, atau memiliki sayap untuk bisa terbang. Pahlawan yang sesungguhnya adalah mereka - mereka yang berbuat sesuatu untuk orang lain dengan keterbatasannya. Menggunakan hati kecil yang paling dalam untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Tak peduli siapa atau mengapa. Karena yang ada di dalam diri mereka hanya keinginan untuk membuat dunia ini menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Sebelum masa akhir kita tiba, sebelum kiamat kita datang, terlebih lagi sebelum kiamat sesungguhnya datang. Alangkah senang dan bangganya bila kita mampu untuk berbuat sesuatu bagi orang banyak. Mampu menyenangkan Allah SWT yang sering sekali kita susahkan dengan perlakuan kita dengan apa yang telah kita lakukan. Sebelum tugas kita berakhir, sebelum semua ini berakhir nantinya.

Could us?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar