"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

1.4.12

Lelah dan Takut di Jalan Dakwah

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya tiada satu yang paling berkesan di dunia ini selain adanya iman di hati manusia. Iman yang Allah SWT tanamkan kepada kita, serta kekuatan untuk menjaga dan selalu memperkuat iman kita tersebut. Nafsu yang di anugerahkan kepada kita sungguh dapat menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi kita membutuhkannya untuk menambah kadar iman dan kualitas maupun kuantitas ibadah kita hanya untuk menyembah Allah SWT. Sementara itu di sisi lain nafsu yang Allah SWT sematkan di dalam diri kita dapat menghancurkan kehidupan dan jiwa kita di dunia dan terlebih di akhirat kelak. Oleh karena itu kesungguhan dan usaha kita serta keistiqomahan kita dalam menjaga kualitas iman dan islam adalah suatu keharusan untuk dijaga dan ditingkatkan.

Dalam beberapa hal dan waktu yang mungkin tidak dapat kita perkirakan, terkadang kita ingin untuk menyerah dan sedikit keluar dari batas rutinitas kita sehari - hari. Hal itu merupakan hal wajar yang bila dapat kita ambil sisi positifnya maka hal itu dapat me - refresh diri kita sebelum kita kembali kepada rutinitas ibadah dan kehidupan kita. Satu yang mesti kita ingat, adalah kapan kita akan kembali ke rutinitas kita seperti biasanya? Terkadang kita lupa dan lebih memilih rutinitas sampingan kita ketimbang rutinitas kita yang sebelumnya. Dan semakin lama dan semakin lama kita akan melupakan rutinitas kita yang sebelumnya dan akan memilih rutinitas kita yang terbaru. Perlu kualitas iman, islam, dan taqwa yang sangat mumpuni untuk menjaga diri ini agar tidak terlalu jauh menyimoang dari rutinitas yang sebelumnya telah kita ambil. Rutinitas yang dapat meningkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Kalau kita menyadari dan mengetahui kalau Allah SWT selalu melihat dan mengawasi setiap kegiatan kita, lalu mengapa kita mau berlama - lama dalam rutinitas yang tidak dapat meningkatkan kualitas iman dan ketaqwaan kita? Malah kita justru lebih asyik dengan rutinitas baru yang belum tentu jelas juntrungannya. Apapun yang kita lakukan, seberapa matang perencanaan kita terhadap dunia, ataupun setinggi apa cita - cita kita terhadap dunia ada tiga hal yang harus kita perhatikan. ketiga perkara itu dapat menyelamatkan, yaitu: 1. Takut kepada Allah SWt secara sembunyi dan terang - terangan; 2. Sederhana tatkala kaya maupun kurang; 3. Dan adil tatkala ridha dan amarah (HR. Ath - Thabrani! selain itu juga dalam al - quran Allah SWT juga menjelaskan tentang beberapa hal yang disukai - Nya dan dapat membuka pintu rahmat - Nya. Hal tersebut sangat menguras tenaga, emosi, maupun waktu kita. Tetapi bila itu adalah harga dari keridhaan Allah SWT maupun cinta Rasullullah SAW lalu mengapa kita harus ragu untuk melakukannya? Hal - hal yang disukai Allah SWT dan rasulnya tersebut adalah:
1.  Kelelahan dalam berjihad (QS. 9: 111)
2. Kelelahan dalam berdakwah (QS, 41: 33)
3. Kelelahan dalam beribadah dan beramal shaleh (QS. 29: 69)
4. Kelelahan dalam mengandung, melahirkan, dan menyusui (QS. 31: 14)
5. Kelelahan dalam mencari nafkah (QS. 62: 10)
6. Kelelahan dalam mengurus keluarga (QS. 66: 6)
7. Kelelahan dalam belajar (QS. 3: 79)
8. Kelelahan dalam kesusahan, kekurangan, dan sakit (QS. 2: 155)
Akan banyak sekali godaan dan tantangan bagi kita untuk melakukan sesuatu yang dicintai Allah SWT dan rasul - Nya tersebut. Baik itu godaan yang berasal dari luar maupun yang berasal dari dalam diri kita. Tetapi pada saat kita telah lelah dan ingin menyerah ingatlah akan janji Allah SWT dan juga harga yang nantinya akan kita terima baik itu di dunia maupun di akhirat.

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, dan tidak akan pernah ada manusia yang tidak melakukan kesalahan di muka bumi ini. Terpenting adalah bagaimana kita belajar terhadap kesalahan kita tersebut sembari berharap kita dapat mengulang semuanya untuk merubah segala dosa dan kesalahan kita, tak lupa kita juga harus bertobat akan dosa dan kesalahan kita tersebut seperti yang diajarkan oleh Nabi SAW dalam sebuah hadist yang berbunyi: "Kalau kamu ingin menutuo\pi kekuranganmu, maka basahilah selalu lidahmu dengan berdzikir kepada Allah SWT." (HR. At - Tirmidzi dan Ibn Majah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar