"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

26.3.12

Pelajaran Dari Sebuah Tomat

Terdapat satu kisah menarik yang ingin aku bagikan kepada rekan - rekan penikmat blog sekalian. Semoga dengan adanya kisah ini akan memberikan satu inspirasi bagi diri untuk berbuat sesuatu yang lebih baik lagi. Kisah ini juga merupakan awal dari posting kali ini. Berikut kisahnya: Kisah sebuah tomat: "Seorang bijak pernah meminta kepada murid - muridnya untuk memasukkan tomat ke dalam sebuah keranjang masing - masing. Jumlah tomat yang dimasukkan ke dalam keranjang tersebut disesuaikan dengan jumlah orang yang dibencinya. Ada beberapa murid yang memasukkan tomat sejumlah 10 buah ke dalam keranjang miliknya. Ada beberapa murid lain yang memasukkan tomat lebih dari 10 buah. Namun tak jarang juga ditemui beberapa murid yang hanya memasukkan tomat sejumlah dua buah ke dalam keranjangnya. Sedikit sekali siswa yang tidak memasukkan tomat ke dalam keranjangnya. Kemudian sang bijak pun meminta kepada murid - muridnya untuk membawa keranjangnya kemanapun mereka pergi. Satu dua hari berlalu mereka masih mampu untuk membawa keranjang tersebut. Tetapi lama kelamaan anak - anak tersebut merasakan keletihan dan  keberatan dalam membawa keranjang yang berisi tomat tersebut. Keranjang tersebut mengganggu mereka dan mulai berbau busuk. Mereka memutuskan untuk mengurangi jumlah tomat yang berada di dalam keranjang tersebut sedikit demi sedikit. Kemudian pada akhirnya mereka memutuskan untuk membuang semua tomat yang mereka bawa tersebut. Tak disangka anak - anak yang tadi membawa tomat tersebut terlihat sangat girang bukan kepalang. Kini mereka tidak memiliki beban lagi, karena mereka telah membuang semua kebencian yang ada di dalam diri dan hati mereka."


Untuk beberapa saat kita akan sering sekali untuk memendam amarah maupun kebencian di dalam relung hati kita. Sangat sedikit sekali manusia - manusia yang dapat secara langsung untuk melupakan dan mengikhlaskan apa yang terjadi di dalam hidupnya. Sebagian besar manusia di muka bumi ini akan mememdam apa yang dirasakannya di dalam hati dan pikiran mereka. Hal tersebut akan menjadi sesuatu yang berguna bila sesuatu yang kita rasakan tersebut mampu menyenangkan kita dan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tetapi sesuatu tersebut akan menjadi hal yang menyesakkan dada dan akan berpengaruh terhadap apa yang dilakukannya bila sesuatu tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Bahkan mungkin sesuatu yang membuat hati kita terluka. Bila kita tidak mampu mengambil sisi positif dari apa yang terjadi di dalam diri kita - apapun sesuatu tersebut - maka kita hanya akan menjadi seseorang yang merugi.

Dalam kisah sebuah tomat di atas dapat dilihat bahwa kalau kita mendasarkan apa yang kita lakukan itu hanya berlandaskan kepada materi maka tidak akan ada habisnya segala yang kita inginkan di dunia ini untuk memuaskan hati kita. Untuk beberapa saat perasaan dan hati kita akan sangat terpuaskan dengan segala keputusan yang telah kita lakukan untuk memenuhi segala keinginan kita. Semakin lama dan semakin kita mengikuti perasaan kita tersebut maka yang ada hanyalah perasaan takut dan tidak tenang bila suatu saat nanti apa yang kita inginkan tersebut tidaklah tercapai. Dan bila kita tetap memaksakan kehendak kita kepada keinginan kita tersebut maka semakin lama perasaan tersebut akan menjadi beban untuk diri kita. Tidak ada lagi ketenangan dalam menjalani hidup, dan tidak ada lagi keikhlasan dalam melangkah. Diri ini sudah diselimuti oleh nafsu yang begitu menggebu yang harus selalu di turuti keinginannya. Bila keadaan telah menjadi sedemikian rupa maka kita telah menjadi budak nafsu di dunia ini!

Dunia memberikan pengaruh yang sangat luar biasa terhadap perilaku manusia. Banyak sekali manusia yang hidup demi dunia. Seolah mereka lupa kalau mereka nanti akan pergi ke lain dunia. Dan bisa dikatakan semua masalah yang menimpa manusia tersebut karena manusia itu terlalu fokus dengan dunia. Mengejar dunia, mencintai dunia, dan menuhankan dunia. Padahal sejatinya dunia itulah yang mencari manusia! Dunia itu mencari dan dicari. Kepada pencari akhirat, dunia mencarinya sehingga menyempurnakan rejekinya. Sedangkan kepada pencari dunia, akhirat yang dicarinya sehingga datang kematian yang mencekik lehernya. Kita dapat menjadi seperti itu saat kita mampu pasrah dengan ketentuan Allah SWT yang Maha Esa. Tidak lagi bergantung kepada makhluk, dan mendasarkan segala sesuatunya kepada hukum Allah SWT yang haq dan adil. Sekarang yang perlu kita renungkan, apa binatang melata yang berada di bawah batu tidak diketahui oleh Allah SWT keberadaannya? Ataukah sang burung yang terbang kesana kemari tidak dijaminkan rezekinya oleh Allah SWT? Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang tidak diperhatikan oleh Allah SWT, justru manusianya itu sendiri yang tidak pernah memperhatikan Allah SWT! Sesungguhnya banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan ridha allah SWT. Baik itu dengan cara yang mudah maupun dengan cara yang sukar sekalipun. Sering sekali kita melupakan untuk memasukkan kebahagiaan di hati setiap muslim. Padahal hal itu merupakan salah satu cara termudah bagi kita untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Seperti hadist Rasullullah SAW berikut ini: Rasullullah SAW bersabda, "Mudahkanlah, jangan mempersulit! Dan jadikan suasana yang bahagia, jangan menegangkan!" (HR. Muslim)


Rabbi yassir wala tu'assir...
Rabbi tammim bil khoir...
(Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan menamatkan kemudahan itu dalam kebaikan) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar