"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

9.1.12

Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai

Sungguh keadilan Allah itu tidak dapat kita bayangkan dengan menggunakan otak kecil kita. Terkadang kita berfikir kenapa mereka bisa sperti itu sedangkan kita seperti ini, atau kenapa mereka mendapatkan ini sedangkan kita tidak. Sering juga kita berfikir kenapa di satu sisi ada hitam sementara di sisi lainnya ada putih, Kenapa harus ada siang dan di lain waktu ada malam. Yah... Begitulah keadilan Allah bekerja dengan sempurna. Semua diciptakan berbeda pun justru untuk memperlihatkan keadilan serta kekuasaan Allah yang begitu besar di setiap sendi hidup dan kehidupan kita, sebagai umat manusia. Bahkan kalau kita semua diciptakan seragam, apakah itu yang namanya kekuasaan serta keadilan Sang Khaliq yang pantas dipuja?

Begitu jugs dengan kehidupan kita sesama manusia, kita dilahirkan berbeda dengan manusia lainnya. Kita memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda dengan manusia lainnya di muka bumi ini. Bahkan mungkin dengan saudara kandung kita ataupun dengan anggota keluarga kita yang lainnya. Pasti ada suatu perbedaan yang menjadikan "Ciri khas tersendiri" pada diri kita. Diharapkan dengan adanya perbedaan tersebut kita bisa memahami betapa beruntungnya kita di dunia ini, bukan malah menganggap diri kita lebih baik ketimbang orang lain dan justru cenderung untuk merendahkan orang lain. Bukankah Islam itu adalah agama yang penuh dengan toleransi dan kasih sayang???

Terkait dengan kelebihan dan kekurangan yang diberikan berbeda oleh Allah kepada masing - masaing manusia ciptaan - Nya, maka ada pula pengelompokan manusia tersebut secara garis besar menjadi dua bagian yaitu pemimpin dan dipimpin. Terdapat beberapa kelompok manusia dengan kelebihan yang dimilikinya termasuk golongan orang yang pantas memimpin, dan ada pula beberapa manusia yang tergolong sebagai orang yang dipimpin. Walaupun sesungguhnya setiap manusia tersebut terlahir sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Hal tersebut sesuai dengan sebuah hadist berikut ini: "Sesungguhnya setiap dari kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Satu - satunya suri tauladan dalam hal kepimpinan adalah Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Dengan segala keterbatasan beliau sebagai seorang manusia biasa seperti kita beliau adalah contoh mutlak dan sempurna bagi tiap - tiap manusia yang ingin menjadi seorang pemimpin yang mencintai dan dicintai oleh masyarakatnya. Rasullullah SAW memiliki empat sifat utama yang diperlukan sebagai seorang pemimpin, yakni: Siddiq, Tabliq, Amanah, Fathonah. Sulitkah kita untuk mempelajari keempat sifat pemimpin tersebut? Saya rasa tidak! Kali ini bergantung kepada kita sendiri apakah mau atau tidak untuk belajar dan mengamalkan sifat - sifat kepemimpinan tersebut.

Seorang pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya pasti akan bersikap adil kepada siapapun mereka tanpa terkecuali. Hal ini karena dia takut akan dosa - dosanya kepada Allah bila dia tidak mampu mengemban amanah tersebut dengan sebaik - baiknya. Tetapi bila dia mampu melakukannya dengan sebaik - baiknya maka ganjarannya adalah pahala yang sangat besar serta surga kelak di akhirat. Hal ini karena menyangkut orang per orang. Dalam surah an - nahl 90 Allah memerintahkan kepada kita untuk berlaku adil dengan bunyi: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."

Sesungguhnya menjadi seorang pemimpin itu sangat sulit dan berat. Bahkan khalifah pertama sepeninggal nabi, Abu Bakar as - Siddiq memberikan gambaran bahwa sesungguhnya menjadi seorang pemimpin tersebut sama dengan menjadi seorang mayat hidup. Berat dan menyangkut banyak sekali kepentingan umat. Tetapi seorang pemimpin sejati akan tetap berusaha sekuat tenaga agar masyarakat yang dipimpinnya tersebut bisa menjadi masyarakat yang sesuai dengan harapan Allah serta harapan bersama. Dia tidak akan lelah dan menyerah. Bahkan dia akan rela mengorbankan segalanya demi terciptanya tujuan tersebut. Karena dia yakin akan pertolongan Allah SWT kepadanya bila dia menjalankan amanah tersebut dengan sebaik - baiknya.Umar Bin Khattab pernah menyebutkan "Apabila kamu merasa ketih karena berbuat kebaikan maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan itu yang akan terus kekal. Sebaliknya, apabila kamu bersenang - senang dengan dosa maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu yang akan kekal."

Sesungguhnya pertolongan Allah akan hadir pada saat:
1. Kita datang pada Allah SWT
2. Kita sabar dan pasrah pada ketentuan Allah SWT
3. Allah datang, dan kita siap menyambutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar