"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

7.5.12

Think Before Act

Malam minggu lalu aku menyempatkan bertemu dengan kawan - kawan SMA yang sangat aku sayangi, kagumi, dan banggakan. Kita dikenal dengan sebutan F4 (Funtastic 4eva) karena kedekatan kami dan juga kegilaan yang telah kami lakukan saat kami dulu masih berada di bangku sekolah. Semua itu tidak hanya terhenti sampai disitu saja, bahkan sampai detik ini kami masih memiliki kesempatan dan kemauan untuk tetap melakukan hal - hal gila seperti yang dulu pernah kita lakukan. Memang mungkin intensitas kami dalam melakukan hal itu semua berkurang, tetapi hal tersebut tidak mengurangi kualitas kebersamaan kami.

Sama seperti beberapa waktu yang lalu, aku berkumpul bersama kawan - kawanku tersebut di rusun unicersitas tempat salah satu kawan karib kami bekerja. Kami tidak berencana kemana = mana saat itu, hanya sekedar bertemu. Dari pertemuan itu diputuskan kalau kita akan keluar lagi bersama - sama tanggal 2 juni esok. Selain itu dari pertemuan tersebut juga menjadi perayaan kecil - kecilan karena keberhasilanku dalam meraih posisi top manager di pekerjaan yang sekarang. Walaupun aku pribadi tidak menganggapnya sebagai sebuah kesuksesan karena hal tersebut justru membuat aku tetap berada di sini dan tidak bisa pergi kemana - mana seperti rencana semula. Tetapi di sisi lain hal ini merupakan salah satu tantangan yang harus aku taklukan. Kesempatan tidak akan datang dua kali, begitu pikirku saat menerima tawaran tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 16 - 17 jam tersebut banyak sekali yang kita bicarakan, termasuk sesuatu yang menyangkut hati, perasaan, cinta yang aku rasakan. Kawan - kawan hanya menanggapi ceritaku tersebut dengan saran dan pesan untuk kebaikanku kelak. aku terima semua itu. Dari pertemuan tersebut aku juga diajarkan sesuatu oleh salah satu kawanku tersebut. Sesuatu tersebut secara detail dapat dijelaskan dalam ilustrasi berikut:

"Untuk besok sebelum kita mengatakan kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tak dapat berkata apa - apa. Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan, pikirkanlah tentang orang yang tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum kita mengeluh tak punya akan hal baru, pikirkanlah tentang seseorang yang tidak punya apa - apa. Sebelum kita mengeluh bahwa hidup ini buruk, pikirkanlah tentang seseorang yang berada pada keadaan terburuk dalam kehidupannya. Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup, pikirkanlah tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat. Disaat kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan dan kesibukan kita, pikirkanlah tentang orang tak punya, orang cacat yang berharap mereka mempunyai hidup bahagia seperti kita. Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tak berdosa. Dan ketikan kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan, tersenyum dan berartilah demi mereka - mereka yang mencintai dan berharap besar kepada kita."

Sungguh pengajaran yang cukup menarik, menghibur, serta masuk ke dalam sanubariku Hal itu memberikan pemahaman kepadaku untuk tetap bersyukur dan menjalani kehidupan ini sesuai dengan apa yang telah Allah SWT gariskan, menjalani hidup sesuai dengan aturan serta ketentuan yang telah Allah SWT tuliskan, serta menghadapi hidup karena yakin akan hadinya Allah SWT di dekat kita. Kini banyak sekali tindakan - tindakan yang menurutku pribadi tidaklah mencerminkan tentang apa itu kehati - hatian dan sikap bersyukur atas pemberian Allah SWT. Padahal negara ini adalah negara beragama, dan sebagian besar penduduk kita adalah seorang muslim. Oleh sebab itu, banyak sekali konflik - konflik sosial yang timbul dan hadir dalam kegiatan berbangsa dan bernegara kita. Terlebih remajanya yang kelak akan menjadi harapan bangsa. Kalau mereka tetap seperti ini maka bagaimana nasib bangsa ini ke depannya. Rasullullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya, maka Allah SWT akan menjaga kehormatan dirinya. Barangsiapa yang merasa cukup, maka Allah SWT akan mencukupinya. Barangsiapa yang bersabar, maka Allah SWT akan membuatnya sabar. Seseorang tidak diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran." (HR. Muslim)

Banyak sekali yang harus di rubah dari tata cara berbangsa dan bernegara kita. Baik itu dari tingkat bawah maupun sampai tingkat atas. Oleh karena itu jalan satu - satunya hanyalah bersandar kepada kesadaran dari masing - masing pribadi itu sendiri. Maukah kita melepaskan egoisme pribadi kita? Maukah kita membuka mata kita tentang benar dan salah? Maukah kita lebih jernih melihat masa depan dengan lebih bijak? Maukah kita berpikir akan dampak yang telah kita lakukan saat ini bagi diri kita maupun orang lain di sekitar kita - terutama orang - orang yang berharap besar dan mencintai diri kita? Sungguh banyak pertanyaan - pertanyaan yang harus di jawab untuk menjamin masa depan kita lebih baik lagi dari sekarang. Tetapi tentu hal tersebut tidak akan mampu jika hanya digantungkan oleh satu orang maupun satu pihak saja. Oleh karena itu, sekali lagi kearifan kita dalam meletakkan kesadaran kita sangat kita perlukan. Rasullullah SAW juga bersabda, "Cukup berdosa orang yang jika diingatkan agar bertaqwa kepada Allah SWT lalu dia marah." (HR. Ath - Thabrani)

Lalu... Apa yang telah kita lakukan dan akan kita lakukan berikutnya???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar