"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

4.5.12

Aku Belum Ingin Tidur...

Awal bulan harusnya merupakan momen yang bagus bagi setiap manusia. Karena di awal bulan kita bisa menata hati dan pikiran kita guna menunjang rencana - rencana yang nantinya akan kita lakukan di bulan ini. Mulai dari masalah finansial, target pribadi, maupun ambisi - ambisi lain yang berkaitan dengan pribadi maupun golongan telah dipersiapkan sejak awal bulan.

Tetapi tampaknya hal itu tidak berlaku bagiku saat ini. Entah mengapa aku justru melihat awal bulan ini begitu menyesakkan. Mulai dari kondisiku yang tidak begitu baik hingga permasalahan yang menerpa. Semua harus aku selsaikan dengan baik. Angan dan pikiran tidak lagi menjadi satu. Mood ku tidak tahu lagi pergi kemana, sementara itu ragaku masih berada di peraduannya. Sehingga antara hati dan pikiran tidak menyatu dalam menghadapi dunia saat ini.

Entah apa yang terjadi padaku saat ini. Mungkin aku lelah, atau mungkin aku boean dengan segala aktivitas yang ada. Perasaanku seakan syok saat mengingat tentang dia yang aku cintai. Mengingat tentang tebalnya tembok penghalang yang menghalangi cinta kami berdua. Melihat tentang dunia yang saat ini seakan tidak berpihak kepada kita. Entah apa dan bagaimana yang harus aku lakukan. Semua usaha yang telah aku lakukan saat ini serass sia - sia belaka. Tidak ada waktu lagi untuk bersama. Terlalu banyak yang harus dipertaruhkan. Dan yang dipertaruhkan bukanlah hal yang main - main, hati dan perasaan manusia!

Aku seakan berada di persimpangan jalan. Entah arah mana yang harus aku pilih saat ini. Karena menurutku semuanya tidak ada artinya lagi. Semua terasa sama. Berkali aku mencoba untuk berimajinasi tentang masa depan kita, berkali pula aku melihat tembok tebal di baliknya. Aku harus menghancurkan tembok tebal tersebut. Tapi aku sendiri tidak mengetahui bagaimana caranya. Memang benar kalau tembok tebal tersebut adalah pengertian secara harfiah, maka penyelesaiannya adalah menghancurkan tembok tersebut dengan alat yang cukup keras. Entah itu palu ataupun semacamnya.

Tetapi yang dimaksud dengan tembok tebal tersebut adalah hati dan perasasn manusia yang wajib aku jaga! Lalu bagaimana aku harus menghancurkannya? Dan membuat segala keinginanku ini menjadi nyata? Ada hati dan perasaan lain yang harus aku jaga, terlebih perasaan cintaku itu sendiri. Lalu? Entah aku harus bagaimana. Aku lelah... Dan mengantuk... Aku ingin beristirahat sejenak. Kalau saja aku tidak ingat tentang janji - Nya akan kesabaran, keikhlasan, dan masa nanti yang lebih indah maka dari dulu aku menginginkan untuk tidur selamanya. Tidak akan ada ruginya bagi mereka - mereka yang berada di sekitarku, bahkan aku menilai mereka semua akan sangat terbantu akan ketidak hadiranku mengingat diriku yang seperti ini.

Tetapi ada sebuah hadist yang membuatku berhenti. Aku diam sejenak. Aku lihat dan menilai kembali keadaanku sekarang. Aku pikir ini adalah ujian akan kedewasaan dan kematangan mentalku. Dalam suatu hadist Rasullullah SAW, "Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah SWT daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa - apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah SWT, dan jangan lemah semangat (putus asa)! (HR. Muslim)

Yah dari hadist di atas aku tersadar bahwa aku hanya lelah. Aku melampaui batas kemampuanku sendiri untuk saat ini. Oleh karena itu wajar bila aku memutuskan untuk berhenti dan beristirahat sejenak. Tetapi hal itu bukanlah berarti bahwa aku aka menyerah dan tertidur tanpa meninggalkan arti apa - apa. Ada suatu yang lebih besar yang Allah SWT siapkan bagiku di masa nanti. Dan hal itu lebih besar daripada angan - anganku sendiri selama ini. Oleh karena itu aku tidak ingin dan tidak akan menyerah.

Demi cinta yang begitu hangat menyertaiku hingga aku berada di tingkat seperti saat ini. Demi cinta yang aku perjuangkan untuk aku raih kebahagiaan di dalamnya bersama dia yang aangat aku cintai dan aku banggakan.
Demi cinta yang aku sematkan kepada orang - orang yang telah memberikan arti hidup yang begitu luas kepadaku.
Demi cinta - Nya yang menyertaiku hingga aku lupa akan kebesaran cinta - Nya tersebut karena terlalu berangan - angan kosong di atas sana.
Aku tidak akan menyerah. Aku akan perjuangkan semuanya. Aku tidak akan berlari dan berebut kembali. Aku akan diam... Sabar... Ikhlas... Tawakkal... Dan istiqomah dengan pilihanku. Selebihnya aku serahkan kepada Allah SWT.

Hati ini telah terluka, sakit, dan menderita. Hingga detik ini aku masih menunggu obat yang tepat dari orang yang tepat pula. Dengan demikian suatu saat nanti aku bisa tidur dengan tenang. Tidur untuk selamanya sembari berdoa: "Ya Allah ampuni dosa kami yang lalu, dosa kami saat ini, maupun dosa kami yang akan datang... Ya Allah terimalah sholat kami, rukuk kami, sujud kami, duduk kami, kerendahan hati kami, kekhusyuan kami, penghambaan kami, dan sempurnakan kekurangan kami... Cukuplah Engkau sebagai penolong kami dan sebaik - baiknya pelindung kami Ya Allah... Engkau yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia... Allahumma 'aafinii fii badani... Allahuma 'aafinii fii sam'ii... Allahuma 'aafinii fii basarii... Allahuma innii a'udzubika minal kufri wal faqri... Allahuma innii a'udzubika min 'aazaabil qabri... Laa illaha illaanta... - Doa Keselamatan Lahir dan Batin - (HR. Abu Daud)

Amiin... Amiin... Ya rabbal alamin...

Yah, aku akan memanjatkan doa tersebut dengan dia yang aku cintai. Aku akan pergi dengan didampingi dia yang aku cinta. Dan aku akan kembali bersamanya kelak dengan dia yang aku cintai. Kini aku hanya harus bersabar, ikhlas, tawakkal, dan istiqomah saja dalam perjalanan cinta ini. Demi masa depan indah antara aku dengan dirinya... Datanglah padaku. Aku masih dan akan selalu menantimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar