"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

26.12.11

Nafsu dan Akal Bagi Manusia

Manusia adalah makhluk hidup paling sempurna yang ada di dunia ini. Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena hanya manusialah yang diberikan akal dan nafsu oleh Allah SWT. Seluruh makhluk hidup di dunia ini tidak ada yang memiliki keistimewaan seperti itu. Mari kita lihat biniatang. Binatang hanyalah makhluk hidup yang mengandalkan nafsu (dalam hal ini kita sebut naluri) dalam hidup dan mempertahankan hidupnya. Sepintar - pintar binatang tadi dia hanyalah makhluk hidup yang berlandaskan pada naluri semata. Walaupun ada beberapa kelompok binatang yang memiliki kemampuan di atas kawan - kawannya yang lain, itu semata hanyalah pengecualian untuk memudahkan manusia dalam menjadi khalifah di muka bumi ini. Tidak lebih. Binatang - binatang tersebut juga membutuhkan pelatihan serta lingkungan yang menujang terlebih dahulu sebelum bisa seperti yang kita harapkan.

Malaikat adalah contoh "Makhluk hidup" lain yang ada di dunia ini. Mereka diciptakan Allah hanya untuk beribadah dan menjalankan perintah Allah semata. Hal ini menunjukkan bahwasanya malaikat tersebut tidak memiliki nafsu. Nafsu untuk membantah perintah Allah, maupun nafsu untuk berbuat sesuatu yang "Lebih" dalam beribadah kepada Allah. Mereka menjalankan semua yang menjadi perintah Allah. Dengan cara yang sama, dan tanpa bantahan sedikitpun! Tetapi malaikatpun juga diberikan akal oleh Allah. Lalu apa buktinya? Buktinya ada di dalam Al -Quran. Pada saat Allah ingin menciptakan khalifah untuk bertugas di Bumi (dunia), yaitu ayah kita bersama Nabi Adam, a.s., malaikat dengan sangat lancang berani untuk "Menginterupsi" Allah. "Bukankah mereka (manusia) hanya akan berbuat kerusakan saja di muka bumi ini?" itu adalah pertanyaan malaikat kepada Allah. Lalu dengan tegaspun Allah menjawab pertanyaan para abdi - abdi setianya tersebut, "Bukankah Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui?"

Begitulah manusia tersebut. Makhluk sempurna yang terkadang tidak mengerti akan kesempurnaannya. Makhluk yang lebih tinggi derajatnya dari makhluk apapun di dunia ini tetapi terkadang lebih suka "Merendahkan" derajatnya seperti makhluk yang mereka lihat, bahkan tak jarang lebih rendah dari makhluk yang menjadi "Prototipe" mereka tersebut. Makhluk sempurna yang seolah - olah menjadi makhluk paling sempurna di dunia ini berkat kelebihan - kelebihan yang mereka miliki, padahal sejatinya mereka adalah makhluk yang hanya diberikan "Sedikit" kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya di muka bumi ini. Hanya itu! Tak lebih!

Tak ada yang abadi di dunia ini. Karena keabadiaan hanyalah milik - Nya semata. Tak ada yang sempurna di dunia. Karena kesempurnaan adalah sifat yang melekat pada - Nya semata. Dan tak ada yang luput dari kesalahan di dunia ini, Karena kesalahan dan kekhilafan adalah salah satu jalan yang Dia ciptakan untuk kembali kepada - Nya. Seperti dua sisi mata uang, kebaikan selalu diikuti dengan keburukan.

Adalah merupakan hal yang wajar bila manusia tersebut sering sekali melakukan dosa dan kesalahan, karena memang itulah konsekuensi logis dari adanya akal dan nafsu dalam tubuh manusia. Apa ada manusia sempurna di muka bumi ini? Jawabannya adalah: Tidak ada. Bahkan manusia sekelas Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang merupakan manusia pilihan Allah serta penutup para nabi pernah melakukan dosa dan kesalahan. Hanya saja Allah selalu membimbing serta melindungi Beliau dalam setiap sendi - sendi kehidupan Beliau, Sehingga hanya Nabi Muhammad SAW saja manusia yang mendapatkan jaminan dari Allah SWT. Apa kita bisa seperti itu? Bisa! Dengan usaha seperti yang telah Nabi Muhammad SAW lakukan, insya Allah kita juga akan mendapatkan pertolongan dan perlindungan Allah SWT walaupun dengan kadar yang lebih rendah daripada Beliau.

Kesalahan dan dosa bukanlah sesuatu yang buruk nantinya bila kita mendasari hal tersebut sebagai suatu langkah awal demi masa depan yang lebih baik lagi. Kesalahan dan dosa juga akan menjadi hal yang sangat berarti bila kita mampu belajar darinya. Hadist berikut ini dapat sedikit menjelaskan tentang dosa dan kesalahan: "...Barangsiapa menutup, menyembunyikan suatu aib yang memalukan sesama muslim niscaya Allah akan menutup aibnya kelak di hari kiamat." (HR. Muslim) sehingga menjadi kewajiban sesama muslim untuk menjaga kehormatan muslim lainnya.

Segala sifat - sifat yang dimiliki oleh manusia dapat menjadikannya makhluk paling bermanfaat di dunia ataupun makhluk paling merusak di dunia. Itu semua bergantung dari kemampuan manusia itu sendiri dalam mengelola akal dan nafsunya tersebut. Dunia ini adalah tempat bagi kita untuk mengelola nafsu dan akal tersebut. Sedangkan akhirat adalah tempat "Pembayaran" kemampuan kita dalam mengelola nafsu dan akal tersebut. Seberapa besar kualitas hidup seseorang dapat ditentukan dari seberapa besar dia mengelola nafsu dan akalnya tersebut. Semakin mampu dia mengelola akal dan nafsunya, maka semakin tinggi pula kualitas hidup yang dimiliki oleh manusia tersebut. Tidak berlebihan pula bila dikatakan nasib suatu peradaban, entah itu negara, wilayah, suku, ataupun konteks regional lainnya bergantung kepada kualitas dari manusia yang mendiami regional tersebut.

Lalu seberapa besarkah kualitas "Kemanusiaan" kita?
Wallahu a'lam bis shawab...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar