"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

19.12.11

Berita Kepada Kawan

Indonesia adalah negara yang sangat disegani. Tapi sayangnya itu dahulu kala. Baik itu saat Indonesia masih berada dalam masa penjajahan maupun dalam beberapa era sebelum milenia. Indonesia sangat disegani oleh dunia karena sumber daya alamnya, keindahan panorama yang ditawarkan, serta karakteristik masyarakatnya yang sangat beragam.

Fakta - fakta tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang sangat diperhitungkan oleh dunia dalam berbagai bidang. Masih ingat dalam ingatan kita dengan kondisi masyarakat yang sudah seperti ini Indonesia dinobatkan sebagai salah satu Investment Grade Country, selain itu keberhasilan beberapa putra bangsa di dunia internasional semakin menunjukkan kualitas sebenarnya dari negara kita.

Tetapi entah mengapa diri ini miris dalam melihat kenyataan yang terjadi sekarang ini. Seakan Indonesia mengalami sakit parah, kronis, dan hanya menanti masa akhirnya saja bila tidak segera dibenahi. Menurut pandangan saya pribadi, Indonesia sudah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang besar. Jati diri ketimuran yang berani, setia, sopan, dan menjaga norma serta aturan yang berlaku dalam masyarakat. Indonesia sudah kehilangan kebesarannya. Kebesaran dalam sektor ekonomi, olahraga, pendidikan, kultur, serta masyarakatnya.

Coba kita lihat di media massa, berbagai berita yang tentu sangat menyesakkan hati dan telinga sudah sangat sering kita dengar dan rasakan. Dan parahnya itu terjadi pada semua sektor kehidupan kita tanpa terkecuali! Sedih mendengar, melihat, serta merasakan berita - berita mengenai kasus korupsi, ketidakadilan HAM, maupun perilaku remaja sekarang yang tidak lagi bisa menjaga kehormatan dan harga diri mereka saat ini. Entah apa yang akan terjadi... Apa kita akan menunggu tanpa berbuat apa - apa? Lalu menunggu negara kita dilaknat Allah seperti zaman Nabi Luth a.s.?

Kalau boleh kita renungkan, sebenarnya apa yang kita kejar dalam dunia ini kawan? Harta? Tahta? Jabatan? Kedudukan? Wanita? Pria? Atau hal keduniawian lainnya? Kita memang diwajibkan untuk mengejar dan menaklukkan dunia ini. Belajar dan bekerjalah kamu seolah - kamu akan hidup selamanya. Tetapi beribadahlah kamu seolah - olah besok kamu akan meninggal dunia (Muttafaq Alaih). Harta kita di dunia tidak mengikuti kita ke akhirat. Bahkan justru harta yang kita tumpuk di dunia ini akan menjadi musuh dan penyebab utama kita akan merugi di akhirat kelak, bila kita dengan salah mendapatkan dan mengeluarkannya. Apa yang Allah tidak mengetahui akan diri kita? Kalau kita tidak bisa seolah - olah dilihat Allah, maka buatlah seolah - olah kita melihat Allah.

Kawan... Allah telah menurunkan kita ke dunia yang sangat fana ini hingga saat ini bukan tanpa sebab dan alasan. Allah masih menganggap kita kuat! Kuat untuk menghadapi takdir yang Allah tentukan di dunia ini. Kuat untuk menghadapi segala ketetapan serta ujian yang begitu berat dan menghanyutkan dari dunia ini. Tapi kawan perlu kita renungkan juga sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, serta Ibnu Majah berikut ini: 'Dan sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah maka niscaya kalian akan dipenuhi segala rizkinya oleh Allah. Sebagaimana seekor burung yang keluar dari sarangnya pada pagi hari dalam keadaan lapar, kemudian kembali pada sore harinya dalam keadaan kenyang.'

Ya kawan... Yang kita perlukan hanyalah ketakwaan kepada Allah SWT. Karena Dia - lah Sang Maha Pengatur. Dia Sang Maha Sempurna. Kita hanya hamba - Nya yang berjalan pada ketetapan - Nya. Tak salah kita meminta dan memohon sesuai dengan idealisme kita. Memang itu hak kita. Dan yakinlah kalau apa yang kita minta dan doa tadi akan Allah penuhi dengan indah pada waktunya. Kita hanya perlu memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah. Terlebih dalam hal kesabaran, keikhalsan, dan keistiqomahan.

Kawan... Bukankah di dunia ini hanya kematian yang pasti? Lalu mengapa kita tidak mempersiapkan kematian kita? Hidup ini terlalu singkat untuk kita hancurkan dengan tujuan - tujuan jangka pendek kita. Terlebih masih ada kehidupan lain di alam sana yang menanti kita. Kemiskinan, kejujuran, kesetiaan, dan lain hal sebagainya sebagian besar memang akan sangat sulit untuk dilakukan. Hanya orang - orang terpilih saja yang berani untuk melaksanaakan ketetapan Allah. Orang yang sangat yakin dengan janji - janji Allah kepada hamba - Nya, orang - orang yang sangat yakin akan pertolongan Allah kepada - Nya, serta orang yang hanya mencari cinta dan ridha Allah SWT. Lalu apa lagi yang kita cari kawan? Apa lagi yang akan kita lakukan?

'Rasullulah SAW bersabda: "Perumpamaan dunia adalah seperti tsaghab." Lalu kami bertanya, "Apakah tsaghab itu ya Rasullullah?" Kemudian beliau menjawab, "Ghadir (Anak sungai) yang kehilangan kejernihannya dan hanya tertinggal kekeruhannya. Sedang kematian adalah hadiah bagi setiap muslim."' (HR. Bukhari)

Kawan... Saatnya berubah...
Generasi kita mungkin telah berbuat salah dan tak termaafkan...
Tapi sebagai seorang tua, masih ada yang bisa kita lakukan...
Demi bangsa, agama, negara, orang - orang yang mencintai kita, serta terlebih bagi kebesaran kita.
Berubahlah mulai sekarang!
Berubahlah mulai dari hal yang terkecil!
Serta berubahlah dari diri sendiri!
Insya Allah... Bismillah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar