"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

10.3.12

Keutamaan Istighfar

Memang benar manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling spesial. Manusia spesial bukan karena kuantitas - apalagi kualitas - ibadahnya kepada penciptanya, Allah SWT, melainkan spesial karena hanya manusia yang diberikan akal dan nafsu oleh Allah SWT. Belum lagi kesempurnaan fisik dan kemampuan yang diberikan kepada manusia. Tidak ada satu pun makhluk di dunia ini yang diberikan kenikmatan seperti Allah SWT memberikannya kepada manusia. Tidak ada! Hal itu justru harusnya membuat manusia untuk dapat mengemban amanah yang dibebankan kepadanya dengan baik, yaitu menjadi khalifah di bumi Allah SWT ini. Bukan malah merusak dan juga memuaskan keinginan semata demi kepentingan pribadi atau golongan semata.

Dengan segala kemampuan yang manusia miliki tersebut, merupakan hal wajar bila manusia berperilaku sedikit "Menyimpang" dari ketentuan Allah SWT. Akal dan nafsu yang dimiliki oleh manusialah yang membuat manusia berperilaku seperti itu. Manusia akan menjadi manusia seutuhnya saat dia bisa memperbaiki segala kesalahannya serta mampu belajar dari semua permasalahan yang menimpanya demi peningkatan kualitas dirinya di hadapan Allah SWT. Sesuatu yang sangat mudah untuk dikatakan, tetapi untuk dilakukan? Nanti dulu... Semua tergantung kepada manusia itu sendiri untuk melakukannya. Serta ketetapan Allah SWT yang berbeda - beda terhadap masing - masing manusia.

Di dunia ini Allah SWT menciptakan segala sesuatunya dengan berpasang - pasangan. Ada wanita pasti ada pria, ada hitam di sisi lain ada putih, ada baik juga ada buruk. Terpenting adalah bagaimana sikap kita sebagai seorang makhluk paling sempurna di muka bumi dan akhirat ini menyikapinya. Dan bila kita telah "Terlanjur" masuk ke dalam kubangan dosa. yang harus kita perhatikan adalah seberapa cepat kita untuk "Kembali" ke jalan - Nya yang lurus. Seperti sabda nabi berikut ini: "Sabda Nabi: 'Yang dimaksud dengan orang pintar adalah orang yang mampu untuk selalu menjaga dirinya (dari hal buruk) dan banyak beramal untuk bekalnya di akhirat kelak.'" (HR. Tirmidzi)

Salah satu cara bagi kita untuk menjaga diri adalah dengan menjaga segala apa - apa yang di anugerahkan Allah SWT kepada kita. Menjaga diri dan segala yang kita miliki dan meniatkan pada diri kita sendiri untuk menjadikan apa pun yang kita miliki sebagai sarana dan prasarana kita dalam beribadah kepada Allah SWT. Bukan malah menjauhkan diri kita dari jalan Allah SWT. Dari segala yang Allah SWT berikan kepada kita, dua yang patut dijadikan acuan karena kedua hal tersebut adalah yang paling sering dilalaikan oleh manusia adalah masalah harta dan juga perkataan. Dua hal tersebut dapat meningkatkan kualitas serta derajat kita di hadapan manusia maupun Allah SWT, tetapi dua hal tersebut juga dapat menjerumuskan kita kepada lubang kehinaan dan kemurkaan dari manusia terlebih dari Allah SWT. Rasullullah SAW dalam salah satu hadistnya bersabda yang menyatakan, "Beruntunglah orang - orang yang menginfakkan kelebihan hartanya serta menjaga (menyimpan) kelebihan perkataannya." (HR. Muslim)

Tetapi sebagai seorang manusia kita tidak luput dari segala kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu merupakan kewajiban utama bagi kita untuk senantiasa menjaga diri kita serta bertobat atas segala dosa, kesalahan, serta kekhilafan kita tersebut. Yang tidak boleh kita lupakan juga adalah bahwa apa yang telah terjadi kepada diri kita di masa lalu alangkah baiknya bila dapat menjadikan diri kita lebih dewasa dan lebih bijak, sehingga kita tidak akan lagi mengulangi kesalahan yang sama seperti apa yang dulu pernah kita lakukan. Janganlah khawatir, selama nafas belum sampai di tenggorokan Allah SWT akan selalu mengampuni segala dosa dan kekhilafan kita asalkan kita memang benar - benar bertaubat dengan sungguh - sungguh serta berjanji untuk selalu berusaha untuk tidak melakukan kesalahan kita lagi seperti yang dulu. Cara yang paling mudah adalah dengan mengingat Allah SWT dengan berdzikir. Dan istighfar adalah salah satu cara yang dianjurkan oleh Rasullullah SAW untuk selalu kita lakukan. Seperti hadist berikut ini: "Barang siapa yang menekuni istighfar nisacaya Allah SWT jadikan jalan keluar dari setiap kesulitan, Dia juga jadikan kelapangan dari setiap kesusahan dan Dia berikan rizki dari jalan yang tidak diperkirakan." (HR. Abu Daud dan Nasa'i dari Ibnu Abbas)

Allah SWT menyukai segala hal yang terus menerus. Karena itu menunjukkan bahwa kita membutuhkan Dia setiap waktu. Hal ini bukan berarti bahwa kita tidak mementingkan kuantitas, tetapi yang lebih penting adakah kontinuitas. Kalau kita mengetahui bahwa syetan tidak akan pernah berhenti menggoda kita untuk mengikuti jalannya, mengapa kita tidak senantiasa memohon pertolongan Allah SWT dari godaan syetan tersebut. Dalam sebuah hadist Rasullullah SAW bersabda, "Amal yang paling baik (yang paling disukai Allah SWT) adalah amal yang terus menerus dikerjakan walaupun sedikit." (HR. Muttafaq 'Alaih)

Lalu kalau kita juga menyadari bahwa bila setiap yang bernyawa pasti akan mengalami fase ketiadaan (kematian) dan akan ada hari pembalasan atas setiap segala perlakuan kita, lalu mengapa kita tidak senantiasa mengingat kematian? Serta selalu menjaga diri serta menimba amal ibadah sebanyak - banyaknya sebagai bekal kita di kehidupan kelak? Seperti apa yang dikatakan oleh Rasullullah SAW bahwa manusia yang cerdas adalah manusia yang banyak mengingat tentang kematian. Karena dengan banyak mengingat kematian banyak pula yang dapat kita hasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar