"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

30.7.12

Remember This???

A few days ago, I ask Allah SWT about us when she had a trip to central Java, I ask the same things which she ask it to me. It was, "Dear Allah SWT... I beg your pardon. Please take care and protect her with the warm of Your arms. Pray to You is my way to hug her from distance. Whatever she does and whereever she is, I wish she's fine. Tell her I love her and waiting for her. Give her happiness and strenghts like she did to me. Amin..."

Rasa syukurku tiada terkira saat aku bertemu denganmu. Di saat yang tiada terduga dan tidak pernah ada rencana sebelumnya. Mungkingkah ini yang namanya cinta? Terlalu dini untuk mengatakannya. Dan rasa yang tumbuh di dalam hatiku ini masih membutuhkan "Ujian" untuk mengetahui seberapa besar "Nilai" yang Allah SWT berikan kepada dirinya untuk diriku. Tiada satupun yang dapat membantah tentang apa yang sudah dia berikan kepadaku. Sesuatu yang sangat berharga pada saat aku tengah terpuruk sendiri. Entah apa yang saat itu aku rasakan, tetapi telah aku katakan sebelumnya bahwa aku bertaruh untuk yang terakhir kalinya pada namanya. Aku adalah orang yang membenci kegagalan, maka akan aku pastikan bahwa untuk yang satu ini aku tidak akan gagal!

Aku masih ingat semua yang kita lakukan berdua. Mulai dari awal mula kita bertemu, bercanda, melepaskan rindu yang menyesak di dada, serta permasalahan akut yang belum dapat kita selesaikan. DI suatu acara saat aku mengumumkan bahwa itu adalah penampilan terakhirku aku bertemu dengannya. Bukannya dia orang baru di dalam kehidupanku, tetapi apa yang aku rasakan ini adalah perasaan baru untuk dia yang telah aku kenal sebelumnya. Waktu terus dan terus berlalu... Hhhfffttt... Aku tidak dapat menuliskannya... Biarkan itu menjadi kenanganku dengan dirinya...

Aku teringat nasihat seorang kawan kepadaku. Dia berkata kepadaku bahwa: "Niat baik harus diikuti dengan cara yang baik" serta "Tenangkan dirimu, karena sesungguhnya apa yang kau bayangkan tersebut hanyalah ketakutanmu semata." Pesan tersebut mengalun indah dan selalu aku ingat di dalam hati. Karena untuk yang satu ini aku tak ingin gagal lagi. Hanya saja, sebaik - baik rencana Allah SWT yang menentukan hasilnya. Tetap saja aku "Kalap" dan kehilangan ketenanganku seperti biasanya. Aku tak mampu untuk berpikir jernih dan khawatir tentang apa yang terjadi pada dirinya. Aku takut...

Yah... Tapi apa yang bisa aku lakukan? Semua sudah terjadi. Dan selalu aku katakan, bahwa penyesalan adalah perbuatan yang hanya dilakukan oleh orang bodoh. Walaupun aku mengakui aku salah tetapi ada tujuan lain yang aku harapkan dari perlakuanku tersebut. Aku minta maaf... Suatu saat mungkin kamu akan mengerti. Terima kasih banyak untuk semua yang telah engkau lakukan untuk aku selama ini, it's so memorable and important for me.

Allah SWT mempertemukan kita bukan hanya untuk sekedar saling mengenal antara satu dengan lainnya. Tetapi Allah SWT memberikan "Sesuatu" kepada kita yang membuat kita belajar. Dan ini... Saat ini... Aku menganggap aku sedang belajar. Belajar tentang kesungguhan, keikhlasan, kesetiaan, dan kesabaran dalam hal mencintaimu.

Laksana rangkaian tuts pada piano yang terangkai atas tuts putih dan tuts hitam yang melahirkan nada - nada merdu. Nada kehidupan ini ada kalanya tersenandungkan oleh tuts putih kemudahan hidup, kemelimpahan rahmat Allah SWT, serta jalan lurus menuju kesuksesan agar bentuk pribadi penuh syukur. Tetapi juga ada kalanya irama kehidupan ini terdinamisasi tuts hitam sedikit ketakutan, kelaparan, serta jalan penuh onak duri nan menanjak yang perlu penyikapan indah penuh kesabaran. Seperti halnya apa yang terjadi saat ini, Dirinya telah membantuku menemukan kembali "Melodi" - ku. Sebagai seorang hamba hina yang selalu melalaikan kewajibanku terhadap - Nya maka aku akan dapat merasakan keindahan "Melodi" kehidupanku bersama dengannya yang menginspirasiku. Kelak suatu saat nanti.

Seorang bijak pernah berkata demikian kepadaku: "Saat tiada lagi yang bisa kau lakukan, Maka gantungkanlah hidupmu pada harapan yang masih tersisa. Karena hal itu yang membedakanmu dengan orang yang sudah meninggal. Bukan hak kita untuk menentukan masa depan kita yang penuh dengan misteri. Hak kita hanyalah menjalankan hari ini sebaik - baiknya seolah - olah kita tidak akan bertemu lagi dengan hari esok. Maka bila kita tidak dapat menemui hari esok, tiada penyesalan di dalam hati kita..."

Dan hanya untuk menyemangati diriku sendiri, aku ingat kata - kata mama kepadaku kemarin malam:
"Bersabarlah...
Tidak selamanya kita hidup di dunia...
Allah SWT akan menjawab segala doa - doa kita ini dengan lebih indah pada waktunya..."

Akankah dia akan kembali?
Harapku demikian adanya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar