"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

2.4.13

Sepenggal Kisah Al - Masih Dalam Al - Qur'an

Dalam tafsirnya, al - Imam Ibnu Katsir rakhimallah menyebutkan bahwa di antara kisah mengenai orang - orang Yahudi adalah tatkala Allah SWT mengutus Isa bin Maryam alaihisalam dengan membawa bukti - bukti kebenaran risalah - Nya yang nyata dan petunjuk, para orang - orang Yahudi tersebut tidak menyukai - kalau tidak bisa dibilang dengki - Nabi Isa a.s. karena beliau telah dikaruniai Allah SWT berupa risalah kenabian dan berbagai mukjizat yang nyata. Di antara mukjizatnya adalah dapat menyembuhkan orang buta dan orang yang terkena penyakit sopak (sejenis penyakit belang pada kulit), menghidupkan kembali orang yang sudah mati, dan mampu membuat seekor burung dari tanah liat yang dimana saat beliau meniupnya maka jadilah burung tersebut burung sungguhan yang dapat terbang kesana kemari. Tentu hal itu atas ijin Allah SWT. Hal ini belum mukjizat lain sebagai bentuk permuliaan Allah SWT terhadap beliau.

Walaupun demikian orang - orang Yahudi mendustakan beliau dan menyelisihinya, serta berupaya untuk mengganggunya dengan segenap kemampuan yang mereka miliki. Hal ini menyebabkan Nabi Isa a.s. tidak bisa tinggal dalam satu tempat dalam waktu lama. Akhirnya beliau memutuskan untuk mengembara dan ibunda beliau (Maryam) juga ikut mengembara bersama beliau. Orang - orang Yahudi tetap tidak puas dengan keadaan ini. Akhirnya mereka berusaha untuk menemui Raja Dimasyq (Damaskus) di masa itu. Raja Dimasyq adalah seorang musyrik penyembah bintang. Para pemeluk agamanya dikenal dengan sebutan agama Yunani.

Ketika orang - orang Yahudi tersebut datang kepada Raja Dimasyq, mereka menyampaikan berita dusta kepadanya bahwa di Baitul Maqdis terdapat seorang lelaki yang menyebarkan fitnah di tengah - tengah manusia, menyesatkan mereka, serta mengajak mereka agar memberontak kepada raja. Si raja pun murka dan ia menulis surat kepada wakilnya (Kepala Daerah) yang ada di Baitul Maqdis yang isinya memerintahkan agar menangkap lelaki yang dimaksud, lalu menyalibnya dengan meletakkan duri - duri di kepalanya agar tidak mengganggu orang - orang lagi.

Ketika surat dari raja tersebut sampai kepadanya sang kepala daerah segera melaksanakan perintah tersebut. Ia berangkat dengan disertai orang - orang Yahudi menuju  ke tempat yang di dalamnya terdapat Nabi Isa a.s bersama dengan sejumlah sahabatnya yang berjumlah sekitar 12 atau 13 orang. Bahkan ada yang bilang jumlah mereka adalah tujuh belas orang. Peristiwa tersebut terjadi pada hari jum'at sesudah waktu ashar. Ketika Nabi Isa a.s. merasa bahwa mereka pasti dapat memasuki rumah itu atau terpaksa keluar dari rumah dan akhirnya pasti berjumpa dengan pasukan pengepung raja, maka ia pun berkata kepada sahabat - sahabatnya, "Siapakah di antara kalian yang bersedia untuk diserupakan dengan diriku? Kelak ia akan menjadi kawanku di surga." Maka ada seorang pemuda yang bersedia untuk itu. Namun Nabi Isa alaihisalam memandang pemuda tersebut masih terlalu muda untuk melakukannya. Sehingga beliau pun mengulangi lagi pertanyaan tersebut hingga 3 kali. Karena tidak ada satupun relawan lain yang bersedia, maka Nabi Isa a.s. pun berkata, "(Kalau memang demikian), kamulah orangnya." Maka Allah SWT menjadikannya mirip seperti Nabi Isa a.s. hingga seolah hal tersebut memang beliau sendiri.

Lalu terbukalah salah satu bagian dari atap rumah itu, Nabi Isa a.s. tertimpa rasa kantuk yang luar biasa sehingga ia pun tertidur. Dalam keadaan demikian Allah SWT mengangkat beliau menuju langit sebagaimana firman - Nya pada Ali - Imran 55. Setelah Nabi Isa a.s. diangkat ke langit para sahabat beliau keluar. Ketika petugas kerajaan tersebut datang dan melihat pemuda yang wajahnya sudah diserupakan dengan Nabi Isa a.s. itu, mereka menyangka ia adalah Nabi Isa a.s. itu sendiri. Pada malam itu juga mereka menangkap dan menyalibnya, dan tak lupa meletakkan duri di atas kepalanya. Orang - orang Yahudi menampakkan bahwa merekalah yang telah berhasil menyalib Nabi Isa a.s. dan mereka merasa bangga dengan hal ini. Ternyata beberapa kaum Nasrani juga percaya dengan kejadian ini karena ketidaktahuan dan pendeknya akal mereka. Kecuali mereka - mereka yang ada di dalam rumah tersebut bersama Nabi Isa a.s. yang asli. Mereka tidak mempercayainya karena menyaksikan sendiri bahwa Nabi Isa a.s. diangkat ke langit. Hingga akhirnya mereka pun menyebutkan sebuah mitos yang menyebutkan Ibunda Maryam duduk di bawah orang yang disalib itu dan menangisinya. Disebutkan pula orang yang disalib itu (Nabi Isa a.s. menurut sangkaan mereka) bisa berbicara dengan ibundanya tersebut.

Walaupun mereka mengaku telah membunuh dan menyalib Isa Al - Masih alaihisalam namun sejatinya mereka sendiri masih ragu apakah yang mereka salib tersebut Nabi Isa a.s. atau bukan. Dalam firman - Nya Allah SWT mengatakan, "Sesungguhnya orang - orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa benar - benar dalam keragu - raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan mereka belaka. Mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa." (An - Nisa': 157)

Demikianlah, sejak awal mula diangkat menjadi rasul hingga diangkat ke langit Nabi Isa a.s. senantiasa mengajak umatnya agar beribadah kepada Allah SWT. Nabi Isa a.s. tidak akan pernah rela diibadahi dan dipertuhankan. Nabi Isa a.s. tidak pernah mengajak umatnya untuk menyembah beliau maupun sujud kepada ibundanya. Allah SWT berfirman, "Dan (Ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Hai Isa putera Maryam adakah kamu mengatakan kepada manusia: 'Jadikanlah aku dan ibuku dua sesembahan selain Allah?' Isa menjawab: 'Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya).'" (Al - Maidah: 116)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar