"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

24.3.13

Jilbab Adalah Bagian Syukur Muslimah

Suatu kebahagiaan tersendiri ketika seorang diciptakan sebagai wanita. Berbagai macam nikmat dan keutamaan telah Asslah SWT berikan kepada kaum hawa. Terlebih ketika islam telah datang. Persamaan dalam mendapatkan pahala dengan kaum Adam, mendapatkan watisan, janji surga bagi yang taat, adalah contoh kecil kemuliaan serta keutamaan kaum wanita tersebut. Oleh karena itu wajib bagi kaum wanita untuk mensyukuri segala kelebihan, kemuliaan, dan keutamaan yang telah Allah SWT berikan tersebut. Bersyukur dengan senantiasa menambah amalan shalih dan menjauhkan diri dari segalah hal yang Allah SWT larang agar nikmat dan keutamaan tersebut langgeng dan bertambah.

Salah satu bentuk syukur seorang muslim kepada Rabb - Nya adalah dengan mengenakan pakaian yang memang disyariatkan baginya dan menjauhi pakaian - pakaian yang menyalahi syariat. Karena pakaian yang syar'i  terkandung di dalamnya kebaikan bagi mereka baik di dunia terlebih di akhirat. Dahulu para sahabat wanita senantiasa mendengan dan taat terhadap titah dari Allah SWT dan Baginda Muhammad SAW. Termasuk dalam hal yang berkaitan dengan etika mengenakan pakaian dan jilbab.

Para ulama yang merupakan pewaris ilmu para Nabi telah menerangkan adab dan etika berpakaian (berjilbab) yang diintisarikan dari AL -Qur'an dan hadits - hadits yang shahih. Diantaranya adalah:
  1. Tebal, tidak tipis, dan tidak transparan. Tertutupnya aurat tidak bisa tercapai kecuali dengan menggunakan pakaian yang tebal. Adapun pakaian yang tipis atau transparan justru akan menjadi fitnah sebagaimana Rasullullah SAW bersabda, "Akan ada di akhir umatku para wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang." (HR. Ath - Thabarani)
  2. Longgar dan tidak ketat. Pakaian yang sempit dan ketat walaupun menutupi tubuh namun dapat menampakkan bentuk tubuh dan tentunya yang demikian ini semakin mengundang fitnah. Sahabat Usamah Bin Zaid, r.a. pernah bercerita: "Rasullullah SAW pernah memberiku pakaian buatan Mesir yang merupakan hadiah dari Dihyah Al - Kalbi. Pakaian itu kaku aku berikan kepada istriku. Suatu hari Rasullullah SAW bertanya kenapa aku tidak memakai pakaian tersebut, maka aku katakan bahwa pakaian itu aku berikan kepada istriku. Rasullullah SAW lalu berkata kepadaku untuk menyuruh istriku menggunakan pakaian yang lain (pakaian dalam) terlebih dahulu sebelum memakainya karena khawatir akn terlihat bentuk tubuhnya." (HR. Ahmad dan Al - Baihaqi)
  3. Tidak memakai wewangian. Hal ini didasarkan pada salah satu hadits yang berbunyi: "Wanita manapun yang memakai wewangian lalu melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya maka wanita tersebut adalah pezina." (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, dan An - Nasa'i)
  4. Tidak menyerupai pakaian khas wanita kafir.
  5. Tidak ada hiasan (aksesoris) pada pakaian tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar