Dia datang kemari...
Sungguh apa yang akan terjadi
Aku tak mengerti bagaimana mawas diri
Di hadapannya sang pujaan hati
Jiwaku kecil melihat pesonanya
Dalam ikatan mata aku terpenjara
Keringat bercucuran sungguh aku tak kuasa
Antara ada dan tiada dia kini berada
Merasa maluku akan semua
Tapi kutepis itu untuk mengujinya
Dapatkah dia bertahan dalam lubang neraka?
Sebelum aku mampu untuk membanya ke pintu surga
Dia di sisiku...
Aku memandang lekat wajahnya
Entah apa yang kurasa saat itu
Lidahku kelu untuk kembali bersuara
Kupanggil kawan setiaku temaniku
Berharap semua akan baik saja seperti inginku
Sang bunda datang dan melihat tentangnya
Hahahaha... Akhirnya dua jiwa yang kusayang bertatap muka
Aku tak bisa berkerlip
Memandang wajahnya mendengarkan suaranya
Pesonanya dalam balutan sutra sungguh memesona
Dia sungguh sangat indah
Saat ini berakhir
Aku meminta kepada Sang Maha Akhir
Untuk mengakhirkan diriku dan dirinya
Menuju - Nya dengan langkah mantap kita berdua
Ku memandangnya dari kejauhan
Melihatnya pergi meninggalkan
Kapankah dia kembali datang?
Karena hidup dan matiku telah kembali terang
Ku menunggunya untuk selamanya
Ku menunggunya untuk masa akhir kita
Ku menunggunya demi janji - Nya
Ku menunggunya demi cinta - Nya
Ku menunggunya tanpa syarat
Ku menunggunya tanpa pinta
Ku menunggunya hanya berharap
Ku menunggunya hanya untuknya
Kini ku kembali meminta
Pada - Nya Sang Maha Cinta untuk mendatangkan
Dirinya ke gubuk deritaku yang penuh dengan cinta
Tak megah dan seperti bayangnya
Mungkinkah?
Sungguh aku tak ingin berpikir begitu
Kini ku hanya menikmati saat bersama
Tanpa berpikir apa yang nantinya ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar