Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Kali ini aku akan menulis tentang diriku di hari spesial ini. Pertengahan triwulan terakhir dengan masa yang sama adalah salah satu momen penting bagiku. Sebenarnya juga terdapat kesalahan serta ketidakakuratan dalam penyampaiannya saja. Tetapi hal itu tidak menyurutkan makna penting saat ini. Masa penting bagi dia yang aku cinta dengan cinta yang lainnya. Walaupun cintaku tidak memilih saat yang ini tetapi hal itu tidaklah begitu penting untukku. Terlebih untuknya. Saat ini adalah saat yang layak untuk diingat, dikenang, serta diabadikan mengingat betapa beruntungnya kita serta - terlebih cintaku - atas semua limpahan cinta dan kasih sayang - Nya kepada kita berdua hingga detik ini. Karena tidak semua orang mendapatkan anugerah seperti apa yang kami terima seperti saat ini.
Selamat cinta... Selamat... Walaupun ini bukanlah yang sebenarnya tetapi bersyukurlah untuk semua yang kau miliki. Semoga kau menjadi lebih baik lagi sayangku. Untuk itu aku siapkan sepuluh tulisan untukmu. Semoga dapat berguna dan bermanfaat untukmu A..... P... D...... Siapapun namamu itu tidaklah penting bagiku. Shakespeare pernah berkata bahwa wangi mawar tetaplah wangi mawar walaupun namanya bukan mawar. Siapapu engkau, kau tetaplah cintaku. Cinta matiku. Belahan jiwaku. Separuh nafasku. Pendamping abadiku. Permaisuri dari kerajaan keluargaku. Karena siapapun engkau, siapapun namamu, engkau tetaplah sang "M....." bagiku.
"Terang Adalah Jauh"
AperRunia denDhe
Terang adalah jauh yang aku rindukan
Malam adalah kawanku yang nyata
Hutan, sungai, air terjun, dam rintihan hewan malam adalah sahabat setia
Terdiam aku karena jiwaku
Mematung aku akibat sesalku
Sepi... Sendiri... Berlari ku berlari...
Tak ada arah yang pasti
Hanya diam yang menemani
Ku arak lautan pasir hingga terbuang
Berteriakku lantang tantang angkasa
Ooohhh malam...
tak dengarkah kau rintihan hati ini?
Mengapa tinggalkanku sendiri?
Tak henti kau tampar sang rona dengan hati
Tak henti ku ampunkan kata yang terucap kini
Hanya iman yang tersisa
Lantunkan harap dalam kematian
Oh malam...
Dekap aku kini
"Karena Ku Tak Ada Di Sisinya"
AperRunia denDhe
Semut... Maukah kau menolongku?
Karena ku tak mampu tuk datang kesana dan menemaninya
Nyamuk... Janganlah kau menggodanya!
Ambil apa yang kau perlu pada diriku
Jangan pada dirinya!
Dia sungguh letih menghadapi takdirnya hari ini
Tolong... Biarkan dia sendiri saat ini!
Biarkan dia berselimut malam dan bermimpi tentang khayangan
Agar dia bisa menikmati setiap takdir dengan bersemangat
Agar ridho dan cinta - Nya mudah menghampirinya
Bintang jaga dia malam ini
Jangan keruhkan dia dengan kelemahannya
Selimuti dia dengan kebahgiaan
Pahami setiap keinginannya
Karena ku tak mampu melakukannya
Karena ku tak ada di sisinya
Bulan... Sinari malamnya,,,
Ambil perlahan jiwanya
Istirahatkan matanya
Isi kembali semangatnya
Sehingga dia tak akan jatuh
Dalam kehinaan dan keputusasaan
Karena ku tak mampu melakukannya
Karena ku tak ada di sisinya
Selamat malam cinta...
Jiwa dan raga memang telah kau miliki
Hati dan rasa telah kau punyai
Aku akan terbang
Membentangkan kedua sayap
Menujumu... Menujumu...
Akan ku peluk engkau
Dan selamanya ku akan menjadi malaikat penjagamu...
Ambil perlahan jiwanya
Istirahatkan matanya
Isi kembali semangatnya
Sehingga dia tak akan jatuh
Dalam kehinaan dan keputusasaan
Karena ku tak mampu melakukannya
Karena ku tak ada di sisinya
Selamat malam cinta...
Jiwa dan raga memang telah kau miliki
Hati dan rasa telah kau punyai
Aku akan terbang
Membentangkan kedua sayap
Menujumu... Menujumu...
Akan ku peluk engkau
Dan selamanya ku akan menjadi malaikat penjagamu...
"Bilakah Masa Ini Kan Berakhir?"
AperRunia denDhe
Merebahkan diri di keheningan
Menatap setiap apa yang telah ada
Bilakah masa kan berakhir?
Iriku melihat layangan yang terbang disana
Yang mampu bebas menatap samudera walaupun terikat kuat pada ketiadaan
Iriku pada si kecil yang tertawa lepas
Seakan tak ada yang mampu mengambil keceriaan dari mereka
Haruskah kuulangi lagi?
Semua yang pernah terucap indah
Mengulang semua khilaf yang tercipta
Aku sekarat...
Terhina dan terlena...
Aku berdarah...
Merintih dan meronta...
Aku tersiksa...
Sakit dan mengena...
Inikah harga yang harus kuterima?
Demi cinta dan ketetapan - Nya yang Esa
Inikah harga kesabaran?
Atas penguasa hati yang memiliki masa
Ingin merontaku melawan derita
Tapi bibirku kelu hanya tuk sekedar berkata
Inginku merasa seperti semua
Tapi jiwaku lesu tanpa gairah
Tak kan ada cinta yang lain...
Tak kan ada semua yang lain...
Tak kan ada apa pun yang lain...
Demi sang masa yang melemahkan
Hal ini tak akan pernah berubah!
Ooo Rabbi...
Sampaikan ketulusan ini pada Dewi Sekar Malam
Yang terindah dengan membawa cawan kebahagiaan
Bawakan kita bulan renjana
Agar ku bisa mengukir cinta ini di atasnya
Terbanglah indah bidadari malam
Ambil dan bawaku bersamamu
Haruskah kuulangi lagi?
Tak akan ada cinta yang lain
Bilakah masa kan berakhir?
Walau rasa ini akan selalu abadi
"12 Januari 2010"
AperRunia denDhe
Detik berdetak...
Ku buka mata dan serukan syukur
12 Januari 2010 jam 7 malam
Aku hidup...
Kembali tertawa
Kembali bermakna
Tanpa kata hal ini penuh suka
Bagaikan ku berdiri di padang bunga bermekaran
Harum...
Indah...
Mengenang...
Dan sempurna...
Sungguh kurasakan beda dengannya
Dan kuikat dia dengan cinta
Ikrarku terpatri hingga menggema jagat raya
Ku cinta dia...
Dengan sebenarnya cinta...
Ku ingin dia...
Tanpa nafsu sedikitpun...
Bersama selamanya...
Dimanapun dia
Tak kan ada beda
Ku nanti dia saat ku kehilangan
Ku bawa ini hingga maut menerjang
Karena untukku dialah cinta sejatiku
Cinta sejati...
Tak peduli onak dan duri
Cinta sejati...
Akan bersemi disana dan disini...
Kini dengarkanlah aku cinta...
Aku mencintaimu?!
"Aku"
AperRunia denDhe
Aku adalah iblis yang rindukan surga
Merindukan cinta dan kebahagiaan dalam buaian lembut nafas indah dunia
Aku adalah malaikat pencabut nyawa
Yang tak lagi berkuasa atas nikmat yang aku punya
Aku adalah raja yang terhina
Terbuang dari rakyatnya
Karena perturutkan diri semata
Aku adalah buas
Yang tak tahu apa dan siapa
Hanya mengerti tentang mengapa dan bagaimana
Tapi aku adalah bintang
Bersinar indah di tengah aurora
Berdiri megah di antara mega - mega
Berani tantang mentari hanya tuk kalahkan sinarnya?!
"Cinta Karena Cinta"
AperRunia denDhe
Memandang kuasa tanpa tanya adalah cinta yang mengikat jiwa ini
Sepi yang kurasa...
Onak yang terasa...
Duri yang terbiasa...
Apalah arti itu semua?
Sang Pangeran Malam membentangkan sayap - Nya
Merangkul jiwa - jiwa pendosa yang sadar khilafnya
Dengan cinta Dia hapuskan
Tanpa dendam Dia lupakan
Tapi selalu saja diri ini penuh hina
Apa yang hendak dikata?
Apa yang bisa membuai?
Apa yang menakutkan?
Bila Dia selalu merangkul cinta
Dia menantikan cinta
Cinta tanpa apa, suci, dan tanpa tanya
Cinta yang tak bisa didustai
Cinta karena cinta
Lalu apa lagi yang kutakuti?
"Saat Indah Bersamamu"
AperRunia denDhe
Hujan di malam minggu
Membuka memori pada suatu masa
Saat semua terasa indah
Saat waktu tak lagi bermakna
Saat mata tak ingin terpejam
Saat hati selalu bertauit
Aku masih ingat aroma tanah itu...
Yang menyembur keluar dan memenuhi sum - sum tulang belakang
Dingin malam itu tak lagi terasa
Karena dekapan sayang dari bidadari surgawi
Bermanja - manja ku bersamanya
Dipelukku dalam buaian mesra
Jemariku lentik bersatu dengan dirinya
Menghabiskan malam saat itu
Menanti terbitnya sang fajar kemudian hari
Deru ombak pantai pun pernah kurasakan...
Biasa... Tak ada yang istimewa...
Semua seakan tak ada artinya...
Tapi... Semua berbeda saat bersamanya...
Kembali bersama bidadari surgawi
Aku tertawa lepas
Merasakan waktu yang sangat berpihak pada kita
Tanpa ada lagi lagu yang dapat menggambarkan apa yang kita rasa
Sungguh hanya dengannya aku merasakan hidup
Bersamanya aku mampu tantang ombak lautan yang ada disana
Sungguh! Dan itu memang benar - benar terjadi?!
Kini sang waktu telah berlalu
Akalku masih mengingat semuanya
Hatiku masih berisikan namanya
Karena itu aku ucapkan ikrar yang indah untuk mengenangnya
Kini sang waktu telah berlalu
Jiwa ini kembali diam dan mati
Tak mampu lagi mengungkap tabir misteri
Tak ada kuasa dan kuatan untukku lakukan itu
Mataku kosong menatap dengan kepura - puraan
Tapi... Tetap aku menanti...
Ya... Hanya itu yang buatku hidup hingga detik ini...
Walau sang waktu telah berlalu
Dan suatu waktu penantian ini akan menemukan keindahannya
Ku akan kembali untuk bertanya
Tentang cinta...
Tentang kita...
Tentang semua...
Apa yang hendak dikata
Tak kan mampu merubah rasa yang telah tercipta
Tapi... Aku takut...
Haruskah ku tunggu lagi?
Jauh lebih lama lagi?
Lebih... Lebih lama lagi....
Hingga diri ini tak tahu harus berbuat apa
Tolong... Janganlah Kau takdirkan begitu...
Ooo... Sang Bintang Terang...
Kuatkan aku?!
"Ini Adalah Cinta?!"
AperRunia denDhe
Kulihat cinta dari sudut mati penantian
Dengan merepih hati tak pedulikan lagi kata imaji
Sakit meronta sepi bagai godam yang tak berarti
Cinta... Apa itu cinta?
Derita yang tak berakhir?
Imaji yang tak bertepi?
Ataukah pergulatan diri yang tak berarti?
Sungguh bahagia mereka yang rasakan cinta
Dapatkan cinta dan mampu membawanya terbang
Jauh dan tak terkejar seperti kata para pujangga
Tak henti tersenyum seakan tak ada aral dalam jejak
Jejak langkah punuh nestapa dalam dunia penuh kehinaan
Bahkan sang biduan pun tertawa saat rasakan cumbu rayu penuh makna dari sang pendosa
Cinta... Apa itu cinta?
Ku cukupkan semuanya
Ku tahu semuanya
Bahwa semua yang terasa
Ini adalah cinta...
Dan ini cinta...
Ya ini cinta...
Tanpa nama...
Tanpa arti...
Tanpa jenjang...
Tanpa sebutan...
Itu cinta...
Ya... Ini cinta...
Ku dengan dirinya...
Bersama menuju Dia...
Menggapai semua ridho Dia...
Jalani segala ketetapan Dia...
Untuk menggapai cinta Dia...
"Aku Lelah..."
AperRunia denDhe
Malam...
Ambil jiwaku bersamamu
Tenangkan hatiku yang kini telah beku
Malam...
Sampaikan salamku padanya
Katakan tentang aku yang bagaimana
Jangan kau lukai ku lagi cinta
Karena aku tak sanggup berkata...
Malam...
Syukurku pada - Nya
Yang mempercayakan cinta dan kehidupan
Yang berikan nafas dan cinta
Untuk kembali padanya
Malam...
Rinduku berjumpa
Dengan Dia yang Maha Indah
Kapankah aku kesana?
Temui dan selesaikan segalanya
Matahariku masih terang
Perlahan - lahan meredup dan padam
"Aku lelah...'
"Aku Merindukanmu"
AperRunia denDhe
Kenapa aku?
Gundahku setiap waktu
Merasakan hebatku tak lagi menentu
Ragaku kini hancur dan jiwaku tak lagi satu
Duh Gusti...
Separuh jiwaku retak, hilang, lemah, tak berdaya
Tangisku kuat menggema jagat raya
Tak sanggupku rasakan semua
Duh Gusti...
Bilaku tak ingat akan kuasa - Mu
Bilaku tak yakin akan jalan - Mu
Tak kan mampu ku bertahan sampai kapanpun
Terbayang selalu dalam setiap desahan nafas
\Inginku merasakan kembali semua
Tak adakah jalan untuk rasakan itu?
Rasa ini sungguh tak tertahan lagi
Jiwa ini selalu merintih dan memanggil namanya
Jauh dari hatiku masih mengharapkan semua
Kembalilah... Kembalilah...
Cinta ini...
Tak perlu pengakuan...
Tak perlu penjelasan...
Tak perlu untaian kata...
Cinta ini...
Harum...
Indah...
Suci...
Sempurna...
Tak kan terganti...
Dan abadi...
Cinta ini...
Akan bersemi di alam fana menuju keabadian
Terbawa hingga kemana saja...
Kini dimana kau cinta?
Tak dapatkah kau dengar detak namamu bertalu indah di jantungku?
Tak dapatkah kau rasakan penggalan rasa sayang dalam rintihan malam - malamku karenamu?
Tak dapatkah kau melihat penantianku yang hanya untukmu?
Aku merindukanmu...
Aku merindukanmu...
Aku merindukanmu...
Aku masih disini...
Untuk menanti...
Untuk kembali bersama...
Untuk berdampingan denganmu,,,
kembalilah... Kembalilah...
Kembalikan dia Rabbiku...
>>> Kembalikan Senyumku - Melly Goeslaw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar