Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Tidak semua yang dijalani manusia adalah kebahagiaan. Sekeras apapun aku berfikir tetap tidak bisa untuk melawan takdir Illahi. Segala rencana - rencana manis untuk masa depan yang aku impikan seakan tidak berarti di hadapan takdir Illahi. Kita yang terbatas sering sekali bertindak di luar batas. Emosi yang Allah SWT sematkan di diriku seakan menjadi godam pemutus keindahanku selama ini. Aku berlindung kepada Allah SWT atas segala dosa - dosa yang telah aku lakukan selama ini. Aku selalu berkata bahwa penyesalan adalah perbuatan orang bodoh. Karena kita diberkahi akal. Selama kita menggunakan akal kita untuk berfikir yang terbaik tentang apa yang harusnya kita lakukan, kita tidak akan pernah menyesal. Bila kenyataan berbeda dengan apa yang kita harapkan hal itu tidak akan membuat kita menyesal karena kita telah berusaha yang terbaik demi apa yang telah kita impikan. Tetapi bila hanya nafsu dan emosi sesaat yang menjadi dasar untuk kita dalam menentukan keputusan yang ada hanyalah penyesalan di akhir. Dan kini dengan sadar aku mengatakan bahwa aku MENYESAL. Betapa bodohnya aku. Betapa bodohnya aku. Dan betapa benar - benar bodohnya aku...
Di pertengahan kuartal ketiga tahun macan logam aku membuat sebuah dosa hina dan kesalahan besar kedua dalam hidupku. Dosa dan kesalahan yang membuat aku sangat menyesal dan mungkin tak akan bisa diriku sendiri maafkan - aku yakin Allah SWT akan mengampuniku, tetapi aku sendiri yang tidak dapat memaafkan diriku. Memang manusia diberkahi kemampuan yang terbatas agar kita dapat menjadi lebih baik lagi nantinya. Dan jujur aku berharap aku dapat mengulang waktu agar aku dapat kembali bisa mengulang segala dosa dan kesalahan - kesalahanku sehingga aku tidak seperti ini. Memang benar kata seorang sufi yang berkata bahwa masa lalu dan waktu adalah sesuatu yang terlampau jauh. Seberapa pun kita berusaha untuk kembali, seberapa pun juga kita tidak akan pernah bisa. Masa lalu dan waktu tidak akan pernah kembali. Kita hanya bisa menyesal karena segala dosa dan kesalahan kita. Yang bisa kita lakukan adalah berharap masa depan kita akan lebih baik dari masa lalu. Waktu dan masa lalu hanya akan menjadi bagian dari sejarah serta pembelajaran untuk kita menjadi lebih baik lagi nantinya. Sembari berharap masa lalu kita akan terulang dan kita diberi Allah SWT kesempatan untuk mengulanginya. Tetapi apakah itu dapat dilakukan? Apakah kita masih diberi kesempatan untuk merubah segalanya sebelum masa akhir menjemput kita? Sebelum semuanya berakhir dan kita tidak akan bisa kembali lagi.
Banyak sekali hal - hal indah selama aku bersamanya. Tetapi karena kebodohan dan kesalahanku semata akhirnya semua harus berakhir. Tak ada lagi tawa dan ceria. Yang ada hanya pilu dan luka. Semua karena tidak ada lagi jiwa yang tersemat dalam raga. Kini aku sendiri, dan entah sampai kapan akan aku nikmati kesendirianku ini. Sampai detik ini masih tersimpan segala kisah tentang kita. Dalam balutan memori yang terpatri indah dalam relung hati yang terbuka. Sungguh rasa yang indah dan tak akan terlupa. Hingga kedip mata tak akan mampu lagi terbuka hati ini akan tetap menjadi miliknya. Sungguh aku telah membuat dosa dan kesalahan fatal dalam hidupku. Dosa dan kesalahanku kedua yang semakin mengguratkan keyakinan tentang diriku yang sebenarnya. Pribadi yang bodoh, egois, pemarah, keras kepala, dan sok. Yah itulah aku... Kalau aku tidak seperti itu, maka aku tidak akan melakukan dosa dan kesalahan fatal seperti ini. Bahkan hingga dua kali.
Kedua dosa yang aku lakukan tersebut sama - sama melibatkan orang yang sangat aku cintai seumur hidup. Melibatkan orang yang benar - benar aku akan melakukan apapun demi kebahagiaan mereka. Yang pertama adalah keluarga - terutama bunda, dan yang kedua adalah "Dia". Semua dosa sama - sama terdapat unsur 16. Dosa fatalku yang pertama terjadi pada saat aku berumur 16 tahun. Aku tidak ingin membahas hal itu sekarang karena hal itu benar - benar merupakan aib bagiku. Maaf... Sedangkan dosa keduaku terjadi pada tanggal 16. Sepertinya angka 16 adalah angka sial untukku. Tetapi aku tidak seberapa percaya akan hal - hal berbau klenik seperti itu. Menurutku itu hanya berbau kebetulan. Kebetulan angka 16 - lah yang "Sial" karena datang kepadaku saat "Ujian" Allah SWT tengah menerpaku. Bukan tanggal 16 - nya yang salah. Melainkan diriku yang salah karena tidak mampu berpikir positif serta lebih bersabar dalam menyikapi segala persoalan yang ada di depanku. Sehingga aku harus mengalami hal seperti ini. Ahh... Memang hidup adalah misteri yang tak mampu kita nalar dengan akal sehat. Sebagai seorang "Pion" dalam hidup dan kehidupan ini kita tidak bisa berbuat apa - apa melainkan hanya berharap Sang Penguasa pion tersebut mendengarkan segala pinta dan keinginan kita. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha demi jalan yang kita tempuh tersebut.
Beautiful and memorable: "Love Part of Aper_Runia" |
Apa yang aku rasakan sejak saat itu akan aku lukiskan dalam beberapa sajak berikut ini:
"Saat Itu"
AperRunia denDhe
Hujan di malam minggu
Membuka memori pada masa
Saat semua terasa indah
Saat waktu tak lagi bermakna
Saat mata tak ingin terpejam
Saat jantung berhenti berdetak
Saat hati selalu bertaut
Aku masih ingat memori tanah saat itu
Yang menyembur keluar dan memenuhi sum - sum tulang belakang
Dingin malam itu tak lagi terasa
Karena dekapan sayang dari penguasa Ayodya
Bermanja - manja ku bersamanya
Di pelukku dalam buaian mesra
Jemariku lentik bersatu dengan dirinya
Menghabiskan malam saat itu
Menanti terbitnya sang sinar surya
Deru ombak pun pernah kurasakan
Biasa... Tak bergairah...
Tapi hal itu berbeda saat bersamanya
Bersama dia. sang penguasa Ayodya kembali
Sungguh hanya dengannya aku merasa hidup
Aku mampu tantang ombak saat itu
Sungguh terjadi dan itu memang terjadi
Setahun telah berlalu
Anganku masih mengenang semuanya
Anganku masih membekas karenanya
Anganku masih terang karenanya
Janjikan kata pada dirinya
Ikrar indah dalam balutan kesempurnaan
Dan setahun telah berlalu
Ikrarku tetap suci dan abadi
Setahun kini telah berlalu
Hati ini kembali dingin dan mati
Tak mampu lagi mengusap tabir misteri
Mataku kosong menampakkan kepura - puraan
Senyumku indah tetapi entah apa yang aku rasa
Kataku bijak tapi otakku telah mati untuk memikirkannya
Ragaku berjalan tapi jiwaku pergi entah kemana
Disini... Aku tetap menanti...
Tapi aku tetap menanti...
Itulah nyawa hidupku hingga detik ini!
Sudah setahun telah berlalu
Dan keyakinan tetap mengalir indah di dalam darah
Penantian ini tidak akan sia - sia
Penantian ini akan menemukan jawabnya
Nanti saat masanya tiba
Ku akan kembali bertanya
Tentang cinta...
Tentang kita...
Tentang manunggal...
Semua yang telah dikata akan kembali terkata
Tak akan pernah merubah rasa yang pernah terindah
Tapi selalu aku ketakutan
Berapa lagi harus aku menunggu?
Karena setiap detik jiwaku kelu dan kembali beku
Haruskah kutunggu lagi?
Jauh lebih lama lagi?
Jangan Kau takdirkan begitu.
Ooo... Sang Bintang Terang...
Kuatkan aku?!
"Cinta Sejati"
AperRunia denDhe
Detik berdetak
Ku buka mata dan haturkan syukur
12 januari 2010 7 malam
Aku hidup
Kembali tertawa
Kembali bermakna
Tanpa kata hati ini penuh suka
Bagaikan berdiri di sahara bermekaran
Harum...
Indah...
Mengenang...
Sempurna...
Sungguh berasa beda saat dengannya
Dan kuikat "Dia" dengan cinta
Cinta yang tulus, suci, sempurna, dan abadi
Ikrarku terpatri menggema jagat raya
Ku cinta "Dia"...
Benar - benar mencintainya...
Sungguh mencintainya...
Dengan sebenarnya cinta
Ku menginginkan "Dia"
Tak terbersit syahwat sedikitpun
Karena cinta telah manunggal bersama
Sunggu ku menginginkannya
Bersama... Selamanya...
Kini... Kepergiannya tak merubah dunia
Dimanapun "Dia" berada hati ini tetap untuknya
Cinta ini tetap bersemi indah karenanya
Dan jiwa ini selalu menunggu kehadirannya
Tak akan ada beda!
Ku nanti "Dia" saat aku kehilangan
Ku bawa ini hingga maut menerjang
Sungguh... Dan kuberharap Pemilik Cinta mendengarnya...
Dan selalu beriku kuatan untuk itu selamanya...
Cinta sejati...
Tak peduli onak dan duri...
Cinta sejati...
Akan bersemi disana dan disini...
Cinta sejati...
Selalu indah walau dalam imaji...
Cinta sejati...
Akan tetap suci, sempurna, dan abadi...
Cinta sejati...
Adalah persembahanku untuknya yang telah mengikat diri...
Dan cinta sejati...
Selalu bersemi hingga jiwa meninggalkan diri...
Dengan itu ku ikrarkan...
Dengan lantang ku teriakkan...
Dengan sadar ku katakan...
Dengan rasa aku putuskan,,,
Aku mencintaimu?!
"Kembali... Kembali..."
AperRunia denDhe
Kenapa aku?
Rasa gundahku setiap waktu
Merasakan hebatku tak lagi menentu
Anganku terpuruk dan selalu membisu
Ragaku hancur dan jiwaku tak lagi satu
Duh Gusti...
Separuh jiwaku retak... Hilang... Lemah... Dan tak berdaya...
Rintihku kuat menggema jagat raya
Dada ini tak sanggup menahan semua
Tak sanggupku rasakan semua
Bilaku tak ingat janji - Mu...
Bilaku tak yakin akan jalan - Mu...
Sudah majnun aku merepih alam
Terbayang selalu dalam setiap desahan nafas
Inginku merasakan kembali semua
Tak adakah jalan untuk kembali kesana?
Pada rasa yang tak dapat aku tahan lama lagi
Jiwa ini selalu merintih dan menangis memanggil - manggil namanya
.....
.....
.....
Sudut kecilku sisipkan pesan pada dirinya
Kembalilah... Kembalilah...
Cinta ini....
Tak perlu pengakuan!
Tak perlu penjelasan!
Tak perlu untaian kata
Karena cinta ini adalah cinta
Yang harum, indah, suci, sempurna, dan tak akan terganti
Sempurna... Dan tanpa syarat...
Cinta ini akan abadi dalam perjalanannya dari fana menuju ke selamanya
Tak akan terganti walaupun raga melayang
Terbawa hingga kemana saja
Langkah kaki ingin melangkah
Akan terseber cerita cinta tentang mereka
Yang tahu akan apa dan siapa
Kita hanyalah bijih dLm gumplan emas mereka
Karena mereka belum tahu bahwa kitalah tiara
Abadi, sempurna, dan suci///
Kini saat jiwa merintih memanggil - manggil namanya, dimanakah dirinya?
Dirinya!!! Dirinya!!! Dirinya!!! Ouwh... Aku rapuh dan tak berdaya
Tanpca cinta, hati, dan jiwa yang semuanya telah dimilikiny
Tak dapatkah kau mendengar detak namamu yang bertalu - talu di jantungku?
Tak dapatkah kau rasakan penggalan cunta yang pernah tersemai dalam kenikmatan malam?
Itu semua tentangmu... Ya tentangmu...
Tak dapatkah kau melihat bila di tempat ini aku masih menunggu...
Aku merindu...
Merindu...
Dan benar - benar merindu...
Aku masih disini
Menanti dan akan tetap menanti
Untuk kembalinya semua
Untuk kembalikan semua
Demi rasa berdampingan
Yang dulu tak pernah terbersit sedikitpun
Denganmu... Hanya denganmu...
Kembalilah... Kembalilah...
Kembalikan "Dia" ya Rabbiku...
Rasa gundahku setiap waktu
Merasakan hebatku tak lagi menentu
Anganku terpuruk dan selalu membisu
Ragaku hancur dan jiwaku tak lagi satu
Duh Gusti...
Separuh jiwaku retak... Hilang... Lemah... Dan tak berdaya...
Rintihku kuat menggema jagat raya
Dada ini tak sanggup menahan semua
Tak sanggupku rasakan semua
Bilaku tak ingat janji - Mu...
Bilaku tak yakin akan jalan - Mu...
Sudah majnun aku merepih alam
Terbayang selalu dalam setiap desahan nafas
Inginku merasakan kembali semua
Tak adakah jalan untuk kembali kesana?
Pada rasa yang tak dapat aku tahan lama lagi
Jiwa ini selalu merintih dan menangis memanggil - manggil namanya
.....
.....
.....
Sudut kecilku sisipkan pesan pada dirinya
Kembalilah... Kembalilah...
Cinta ini....
Tak perlu pengakuan!
Tak perlu penjelasan!
Tak perlu untaian kata
Karena cinta ini adalah cinta
Yang harum, indah, suci, sempurna, dan tak akan terganti
Sempurna... Dan tanpa syarat...
Cinta ini akan abadi dalam perjalanannya dari fana menuju ke selamanya
Tak akan terganti walaupun raga melayang
Terbawa hingga kemana saja
Langkah kaki ingin melangkah
Akan terseber cerita cinta tentang mereka
Yang tahu akan apa dan siapa
Kita hanyalah bijih dLm gumplan emas mereka
Karena mereka belum tahu bahwa kitalah tiara
Abadi, sempurna, dan suci///
Kini saat jiwa merintih memanggil - manggil namanya, dimanakah dirinya?
Dirinya!!! Dirinya!!! Dirinya!!! Ouwh... Aku rapuh dan tak berdaya
Tanpca cinta, hati, dan jiwa yang semuanya telah dimilikiny
Tak dapatkah kau mendengar detak namamu yang bertalu - talu di jantungku?
Tak dapatkah kau rasakan penggalan cunta yang pernah tersemai dalam kenikmatan malam?
Itu semua tentangmu... Ya tentangmu...
Tak dapatkah kau melihat bila di tempat ini aku masih menunggu...
Aku merindu...
Merindu...
Dan benar - benar merindu...
Aku masih disini
Menanti dan akan tetap menanti
Untuk kembalinya semua
Untuk kembalikan semua
Demi rasa berdampingan
Yang dulu tak pernah terbersit sedikitpun
Denganmu... Hanya denganmu...
Kembalilah... Kembalilah...
Kembalikan "Dia" ya Rabbiku...
>>> The Day You Went Away - M2M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar