Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Dua posting terakhir, hari ini dan kemarin aku mendedikasikannya untuk keluarga yang telah mendukung dan selalu mendoakan aku dalam setiap kesempatan yang mereka miliki. Sampai detik ini aku merasa masih belum bisa untuk menjadi seperti apa yang mereka harapkan selama ini. Mereka pun tahu kemampuan, keterbatasan, terlebih sifat - sifatku. Tetapi mereka tidak pernah berhenti berharap kepadaku dan selalu percaya bahwa aku mampu untuk mengabulkan doa dan pinta mereka selama ini.
Bila dalam kesempatan kemarin aku mengulas tentang orang tuaku, maka saat ini aku ingin mengulas - kembali - tentang adik kecilku. Walaupun sebenarnya dia tidak kecil. Badannya saja besar sudah hampir mengalahkanku, padahal jarak umurku dengannya terpaut lumayan jauh, sembilan tahun. Tetapi hal itu tidak membuat hubungan kami baik - baik saja. Hubungan kami selama ini selalu penuh warna dan bermacam - macam cerita. Layaknya hubungan saudara kandung, terlebih yang sesama jenis hampir setiap hari kami selalu bertengkar dan bertengkar. Kejahilan, keusilan, dan kenakalan adalah menu hubungan kami setiap harinya tidak pernah berubah antara hari yang satu dengan hari yang lainnya. Tetapi kami berdua seakan tidak pernah bosan untuk mengulang dan terus mengulang kejahilan, keusilan, dan kenakalan tersebut.
Salah satu tingkah polah adik saat di rumah |
"Brother's of AperRunia" |
Saat pulang sekolah dalam suatu kesempatan |
Pose yang akan digunakan dalam foto Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa untuk anak SMP di sekolahnya beberapa saat yang lalu |
G. J. |
Seandainya sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir, Tetapi jika sebuah telur tersebut dipecahkan oleh kekuatan yang berasal dari dalam telur itu sendiri, maka kehidupan baru telah lahir. Segala sesuatu yang besar seluruhnya dimulai dari dalam diri sendiri. Jangan kau meyerah adikku! Jangan kau menggantungkau hidupmu selain pada Allah SWT! Karena sesungguhnya hanya Dia tempat kita mengadu, dan hanya Dia tempat kita memohon pertolongan. Untuk itu ya Rabbiku, ampuni segala kesalahan hamba. Maafkan segala dosa - dosa hamba. Hamba yang sangat sering sekali melalaikan perintah - Mu dan menjalankan segala apa yang Kau murkai. Hamba yang lalai dalam menjalankan amanah yang Kau percayakan kepada hamba selama ini. Jangan buat dia seperti itu ya Rabb. Jangan kau biarkan adik hamba berendam dalam kubangan dosa dan kehinaan karena kesalahan dan kelalaian kami - kami para pendahulunya. Berikan kebesaran kepada diri - Nya ya Rabb... Kebesaran yang jauh melampaui apa yang pernah Kau alamatkan kepada kami - kami para pendahulunya. Jaga dan awasi dia ya Rabbiku... Sehingga dia dapat menjadi orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, bermanfaat bagi agamanya, bangsa, negara, dan masyarakatnya. Buat dia selalu berada di jalan - Mu. Karena sungguh hanya Engkau penguasa hidup dan kehidupan setiap manusia di muka bumi ini. Rabbana atina fiddunya khasanah. Wa fil akhirati khasanah, wa kinna adza bannar.
>>> Sang Amanah - AperRunia denDhe
"Sang Amanah"
AperRunia denDhe
Ku tertawa bahagia saat dia ada
Kini ku tak lagi muda
Ku harus jadi dewasa
*
Beban untuk dirinya
Haruslah dia sempurna
Dia... Hanya dia...
Karena dia sang amanah
reff:
Cintaku besar untuk dirinya
Harapku tinggi akan kehadirannya
Kini rubahlah dunia dengan cinta
Semangat, dan kerja keras
Doaku untuk amanahku...
Terbaik iringi langkahmu
Bersandarlah hanya pada diri - Nya
Jangan kau kecewakanku!
back to *
back to reff
Cintaku besar untuk dirinya
Harapku tinggi akan kehadirannya
Kini rubahlah dunia dengan cinta
Semangat, dan kerja keras
Doaku untuk amanahku...
Terbaik iringi langkahmu
Bersandarlah hanya pada diri - Nya
Jangan kau kecewakanku!
back to *
back to reff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar