Kembali utuh dan kini tak mengerti lagi
Kembali berasa dan kini tak kudapati lagi
Kembali teriak saat tenang menyapaku
Tak terasa isakku lantang di bawah saksi malam bisu
Mungkin memang bukan takdirku untuk satu
Bukan inginku untuk menjauh
Tetapi mana langkah yang harus aku tempuh
Bimbangku masih 'tuk tentukan itu
Begitu dalam lubang yang menganga
Akibat kata dan hitamnya perlakuan
Ibarat koin yang memiliki dua mata
Perlakuan hati tak dapat lukiskan kesan
Kebahagiaan adalah kata yang tepat untuk dirinya
Dengan segala onak dan kerikil yang menerpa
Tak haruskan dia merapuhkan jiwa
Dia harus tetap berjaya!!!
Tapi... Apa yang hendak dinyana?
Apa yahg harus aku kata?
Bukan tentang mengapa dan bagaimana
Tetapi hanya apa dan siapa
Jiwaku terbentang bersama namanya
Nafasku lembut mengenang wajahnya
Senyum lucunya masih menghiasi jiwa
Dan aroma tubuhnya masih menempel di dada
Masih ingatkah kau saat kukecup kepalamu?
Memperlakukanmu selayaknya seorang ratu dan putri kecilku
Berdoa di tiap waktu untuk selamanya
Untuk dunia dan di alam sana
Laksana sebuah cerita yang harus berakhir
Harapku alam nanti adalah tempat tiada berakhir
Bagi kita dan mimpi kita
Bagi cinta untuk Sang Maha Mencinta
Ibarat sebuah roda yang berjalan
Terkadang di atas dan mungkin ada di bawah
Terkadang melewati jalanan halus
Dan tak jarang pula melewati jalanan tandus
Dalam suatu waktu harus mendaki
Dan tak pernah tidak harus menurun
Apakah aku harus pergi dan melupakan?
Semua yang telah ada dan kini tinggal kenangan
Walaupun aku tidak pernah berhenti mencinta
Dan berlaku beda untuk mendapatkannya
Pitaku tak lagi terbentang kekang
Simpulnya selalu mematikan
Simpul mati antara aku dan dirinya
Tak terpisahkan hingga akhir zaman
Hhhmmm... Harapku demikian adanya
Tetapi??? Apakah aku yang harus memutuskan?
Kupasrahkan dan kuikhlaskan diriku dan dirinya
Karena yakinku akhir akan cerita sempurna
Tunggu aku selayaknya aku menunggumu
Dekap aku selayaknya aku mendekapmu
Cintai aku selayaknya aku mencintaimu
Pilih aku selayaknya aku memilihmu
Tuliskan lagi cerita kita dalam Pitta keabadian
Aku menunggumu dalam sebuah kepastian
Aku menunggumu di tempat biasa kita bertemu
Aku menunggumu hingga habis masaku bersamamu
Aku menunggumu untuk rajut kembali semua
Teriakku lantang memanggil namamu...
Pitta - kan hatiku dan selalu milikku...
Buatlah untuk itu
Dan kita serahkan kepada yang Maha tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar