Di suatu tempat nun jauh disana dengan berlatarkan senja yang kemerahan dan desiran angin yang menentramkan jiwa, suara binatang yang terdengarpun menjadi nyanyian indah semesta alam. Kicau burung laksana lantunan puja dan puji kehadirat Illahi Rabbi, desiran air yang mengalir laksana syair akan keindahan ciptaan Illahi.
Pada saat itu pula, di salah satu bilik rumah yang tidak jauh dari tempat itu. Terdengar percakapan ringan antara seorang ayah dengan anaknya. Mereka tertawa bahagia. Seolah mereka akan hidup untuk selamanya. Tetapi tiba-tiba saja tawa riang dari sang ayah mendadak sirna saat mendengarkan pertanyaan anaknya yang masih polos tersebut.
Anak : "Yah, apa ada manusia yang tidak memiliki dosa dan kesalahan?"
Ayah : "Tidak ada anakku. Semua manusia pasti memiliki dosa dan kesalahan.
Karena salah dan khilaf itu adalah sifat dasar dari manusia."
Anak : "Bahkan seorang nabi dan rasul sekalipun ya, Yah?"
Ayah : "Ya. Bahkan seorang nabi dan rasul sekalipun. Mereka pasti memiliki dosa
dan khilaf. Apalagi salah. Bedanya, mereka itu adalah orang-orang pilihan
Allah. Sehingga apa yang mereka kerjakan itu selalu diberi petunjuk oleh
Allah. Jadi apabila mereka melakukan suatu kesalahan Allah sendirilah yang
akan menegur mereka. Termasuk nabi besar kita anakku."
Anak : (dengan nada polos) "Nabi Muhammad ya, Yah? Kakak takut neraka Yah.
Kalau orang-orang pilihan seperti nabi saja bisa melakukan salah, khilaf,
dan dosa apalagi orang-orang seperti kita."
Ayah : "Kalau kakak takut akan neraka, mulai sekarang jaga diri Kakak dari dosa
dan kesalahan. Dan yang harus selalu diingat juga adalah selalu minta
petunjuk dan perlindungan Allah dari semua hal yang akan dan telah kita
lakukan anakku. Allah Maha Pemurah dan Maha Pengampun. Yakini itu
anakku! Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah."
Anak : "Ia Yah. insya Allah. Terus Yah, apa bisa kita menjaga diri dari dosa selama
setahun saja?"
Ayah : "Ayah rasa tidak akan bisa nak."
Anak : (bertambah bingung) "Kalau selama satu bulan saja Yah?"
Ayah : "Tetap Ayah rasa tidak akan bisa."
Anak : "Kalau satu hari saja Yah?"
Ayah : "Ayah rasa bisa, tetapi akan sangat sulit sekali."
Anak : "Kalau satu menit, Yah?"
Ayah : "Insya Allah bisa.
Anak : (dengan nada sumringah) "Kalau begitu mulai sekarang Kakak akan berusaha
untuk tidak berbuat dosa selama satu menit setiap hari dan setiap waktu. Dan
Kakak akan selalu meminta petunjuk dan perlindungan Allah dari segala
apapun ciptaan Allah,"
Ayah : (dengan wajah tersenyum) "Insya Allah Kakak akan bisa melakukannya.
Bismillah..."
I like this :)
BalasHapusMakasi banyak deh ya...
BalasHapusapik mas :D
BalasHapusMakasii banyak ya...:)
BalasHapusSemoga bermanfaat...