"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

29.11.13

Refrain

Merindukanmu... Di setiap hembusan nafasku kini...
Kau dimana? Bahkan aku tak mampu untuk katakan itu...
Kesibukanmu dengan duniamu dan kawan - kawanmu yang lucu
Aku tak mau mengusik itu...

Harapan... Sungguh tak nyaman diriku kau temui...
Sungguh pekat malam ini berteman sepi...
Walau kau adalah alasanku untuk berdiri...
Tapi malam ini pergilah kau dari hati...

Harapan... Betapa kecewa diriku saat ini...
Menanti kabar yang tak kunjung menghampiri...
Kelam bergelayut dalam dada dan otakku kini...
Entah apa yang nanti akan terjadi...

Disini sepi... Pikiranku jauh tinggalkan ragaku dalam sepi...
Terbaring lemas tak kuasa untuk berdiri melawan sepi
Berkawan celoteh ibu - ibu yang datang menghampiri
Tapi entah mengapa aku masih tetap merasa sepi...

Tiba - tiba kau menghilang tanpa pesan
Bagaikan pisau yang menusuk dalam dada
Adakah khilaf yang telah lukai dalamnya sukma?
Ahh... Ku sudah tahu jawabnya...

Inikah yang kau mau?
Ataukah hanya egoku yang menginginkanmu?
Ataukah memang ini yang kau mau?
Aahh sudahlah...

Katakanlah...
Walaupun itu buaian caci yang harus kutemui
Katakanlah...
Walau nanti aku tetap akan berteman sepi...

3 Pikiran Sederhana Akan Ibadah

Kita yang terbatas sering sekali bertindak di luar batas. Merasa diri kita lebih hebat dari segalanya, dan tak mempedulikan orang - orang di sekitar kita. Entah sudah berapa kali kita melanggar janji kita kepada Allah SWT. Hal yang harusnya tidak patut untuk dilakukan oleh makhluk sempurna seperti kita. Dan entah sudah berapa kali pula Allah SWT selalu mengampuni kesalahan kita yang telah lalu tersebut.

Para nabi dan rasul utusan Allah SWT yang berjumlah ribuan tersebut di utus ke dunia hanya untuk menyampaikan satu hal. Risalah kenabian beliau - beliau tersebut berujung kepada ketauhidan bagi seluruh makhluk di bumi ini. Menegakkan kalimat "La illa ha illallah" dan mencegah kemungkaran. Memberikan manfaat kepada seluruh alam dan berdakwah atas nama - Nya.

Entah kita ini yang tidak mengerti atau pura- pura bodoh atas segala sesuatunya. Karena kalau kita perhatikan dengan seksama segala perintah dan larangan Allah SWT tersebut memang benar adanya. Semua untuk kebaikan kita, dan untuk menuntun manusia menjadi pribadi yang jauh lebih sempurna kembali, Nafsu dan akal yang kita miliki sudah sepatutnya untuk kita pergunakan sebagaimana mestinya, yaitu untuk bertafakur atas segala ciptaan Allah SWT yang sudah sangat nyata tampak di depan kita. Bukan malah untuk memuaskan keinginan pribadi sebagaimana kaum - kaum yang tersesat...

Kita menyadari bahwa dunia ini hanya sementara, dan sudah sering sekali kita dengar bahwa kehidupan akhirat itu jauh lebih nikmat dan lebih dari segalanya ketimbang dunia. Jauh sekali... Kalau bisa dipresentasikan maka, nikmat dan siksa Allah SWT untuk setiap makhluk - Nya di dunia ini hanya diberikan sebesar 5% saja. Lalu sisanya? Ada di akhirat kelak...

Lalu apakah kita masih perlu alasan lagi untuk taat kepada Allah SWT? Padahal sekiranya kita menyadari bahwa Allah SWT memang pantas untuk disembah dan ditaati - melalui ajaran dinul Islam yang suci. Secara matematis dan hitung - hitungan dagang, paling tidak ada 3 hal yang menguntungkan bila kita menyembah Allah SWT. Ketiga hal tersebut adalah:

1. Berkaitan dengan janji kita terhadap Allah SWT
Pada saat kita masih berada di dalam kandungan ibu kita, sekitar usia 4 bulan Allah SWT meniupkan ruh kepada janin ibu kita. Dan tahukah bahwa sebelum ruh tersebut Allah SWT tiupkan ke janin ibu kita kita telah berjanji dan bersaksi akan keagungan Allah SWT? Sekarang coba bayangkan saja kepada diri kita sendiri, seandainya ada salah satu kerabat kita yang selalu berjanji kepada kita lalu diingkari. Bagaimana perasaan kita? Sama seperti Allah SWT, kita masih diberi kesempatan hingga maut menjemput kita.

2. Kemuliaan
Pernahkah kita memikirkan mengapa syariat yang diajarkan dalam islam itu ketat? Seperti sholat lima waktu sehari, atau berpuasa satu bulan penuh sekali dalam setahun? Dalam ilmu medis mungkin sudah banyak sekali penjelasan akan keutamaan hal tersebut. Lalu masih adakah lagi yang bisa kita dustakan akan perintah Allah SWT ini? Kita berbeda, dan sejatinya perbedaan ini membuat kita menjadi mulia. Coba bayangkan saja, dalam ajaran islam ini kita "Bertemu" dengan Allah SWT - Tuhan kita - itu 5 kali minimal dalam satu hari. Kita diajarkan untuk menahan sesuatu yang sangat baik dan halal untuk diri kita. Apa tujuan dari itu semua? Kemuliaan... Kemuliaan sikap dan kemuliaan akhlaq kita yang membedakan antara diri kita dan makhluk - makhluk Allah SWT lainnya.

3. Keuntungan
Saat kita sudah mulia sudah pasti bukan kita akan beruntung? Entah itu dihadapan Allah SWT dan terlebih di hadapan sesama manusia. Sejatinya kita akan sangat beruntung bila kita hanya bergantung kepada Allah SWT semata. Kita akan sangat beruntung bila menyadari bahwa semua ini hanyalah titipan belaka. Kita sangat beruntung bahwa semua yang kita rasakan dan derita saat ini adalah bentuk rasa cinta Allah SWT kepada kita. Kita sangat beruntung bila kita menyadari bahwa kita bebas untuk berkeluh kesah dan menyatakan perasaan kita tanpa batas melalui Tuhan kita. Kita sangat beruntung, bukan?

Lalu nikmat - Nya manalagi yang mampu kita dustakan?

18.11.13

Masih haruskah ada kemiskinan?

Dalam sebuah hadist Rasullullah SAW pernah bersabda, "Kejarlah dunia seolah - olah kau akan hidup selamanya. Tetapi bersujudlah seolah - olah kau akan wafat esok pagi." Hadist yang sangat terkenal tersebut meminta manusia berimbang dalam hal keduniawian serta akhirat. Sejatinya memang dunia ini adalah sarana untuk menuju akhirat, bukannya sebaliknya.

Di dalam kehidupan bermasyarakat dengan beragam orang dengan latar belakang yang berbeda harusnya membuat kita semakin menyadari tentang kebesaran Illahiah Allah SWT. Begitu kuasanya Dia Sang Maha Pencipta yang mampu untuk membuat skema kehidupan yang begitu rumit dan detail seperti ini.

Di dalam kehidupan bermasyarakat sendiri terdapat beberapa orang yang diberikan kelebihan dalam hal kesempatan dan kemampuan untuk menggenggam dunia dengan ilmu pengetahuannya. Ada juga beberapa orang yang diberikan Allah SWT kelebihan dalam mengerti ilmu - ilmu Illahiyah Allah SWT baik yang tampak maupun tidak. Ada juga beberapa orang yang Allah SWT tidak berikan kelebihan dan kemampuan apa - apa karena sejatinya karena kesalahannya sendiri.

Dengan begitu di tengah masyarakat yang begitu pluralisme seperti Indonesia diperlukan berbagai tingkat disiplin ilmu yang saling terkait satu dengan lainnya untuk mengatasi permasalahan masyarakat yang kini melanda. Terlebih dalam hal ekonomi.

Pernah saya membaca suatu berita di salah satu surat kabar di Surabaya yang mengatakan diperkirakan Indonesia akan menuju kepada tingkat negara maju pada tahu 2042 kalau saya tidak ingat, dengan Malaysia merupakan negara Asia Tenggara tercepat yang akan menuju ke fase negara maju - diperkirakan pada tahun 2020 besok.

Menurut saya hal ini cukup menggelitik, karena sejatinya kita mampu untuk menjadi "Negara Sejahtera" lebih cepat dan lebih baik daripada siapapun. Melihat besarnya jumlah rakyat Indonesia serta masih adanya potensi - potensi keekonomian yang belum tereksploitasi dengan sempurna.

Saya tidak paham dengan teori ekonomi yang begitu njelimet. walaupun saya merupakan sarjana dari salah satu universitas terbaik di Indonesia. Ini hanya pengandaian kecil bagi pemikiran bodoh - bodohan saya saja. Seandainya saja orang yang sudah berpenghasilan - berapapun - itu menyisihkan penghasilannya sebesar minimal 2,5% saja setiap bulan dan dikelola oleh suatu lembaga terpercaya - baik itu dari pemerintah maupun swasta - maka bisa diperkirakan potensi modal usaha yang bisa didapatkan bukan? Katakanlah orang berpenghasilan di Indonesia ini sekitar 10 juta orang, dan penghasilan yang disisihkan setiap bulan minimal 10 ribu rupiah saja. Sudah bisa dipastikan bukan potensi modal usaha per bulan dari masyarakat Indonesia. Itu hanya asumsi dasar, karena saya yakin potensi masyarakat Indonesia jauh lebih besar daripada itu...

Dan dana - dana yang diperoleh dari masyarakat tadi diputar untuk usaha maka bisa dibayangkan bukan bagaimana multiplier effect yang akan nanti diperoleh? Kita bisa mulai dengan menggunakan koperasi sebagai badan usaha untuk menampung kegiatan perekonomian masyarakat suatu daerah. Dan spesialisasi kegiatan produksi untuk suatu wilayah, maka dalam jangka waktu yang tidak akan lama angka kemiskinan akan dapat berkurang dengan angka angkatan kerja yang terus meningkat setiap tahun.

Anggaplah contoh, Kalimantan membentuk koperasi dengan hasil utama menghasilkan barang - barang meubel. Maka Sulawesi mungkin membentuk koperasi dengan hasil utama dalam bidang perikanan. Bisa berupa sarden, atau bentuk - bentuk pengawetan ikan lainnya.

Yang perlu diperhatikan disini koperasi tersebut berasaskan untuk mensejahterakan anggota. Hal ini berarti kegiatan utamanya ya untuk mensejahterakan anggota, seperti menjual sembako dan lain sebagainya. Contoh pada paragraf di atas bisa dikatakan adalah hasil dari kegiatan perekonomian suatu koperasi yang awalnya bertugas mensejahterakan anggota untuk lebih mampu lagi mensejahterakan anggotanya. Atau dalam bahasa bisnisnya ekspansi kegiatan usaha yang dilindungi oleh pemerintah melalui regulasi - regulasi serta pemberian fasilitas secara umum.

Bingung nggak sih? Karena jujur saja saya yang nulis juga bingung, hanya saja secara garis besar seperti itulah gambaran yang bisa saya berikan.

Kita juga bisa membuat produk "Ekspor Rasa Lokal" dengan meniru barang - barang luar negeri yang dijual di pasaran kita dengan nantinya akan dijual kembali menggunakan merk luar tersebut atau "New Local Brand of Indonesia". Itu terserah nanti. Semakin gencar kampanye "Cinta Indonesia" dan dibumbui dengan rasa nasionalisme serta rasa memiliki antar kesukuan yang masih sangat kental hal ini bisa memberikan stimulus yang sangat besar kepada pasar Indonesia untuk beralih segmentasi menggunakan barang - barang lokal.

Tentu banyak sekali perdebatan yang akan timbul terkait hal ini. Atau mungkin pendapat yang tidak berdasar. Atau justru pendapat sampah. Hanya saja ini saran saya bagi kemajuan perekonomian Indonesia, terserah pendapat orang seperti apa. Kalau memang ada pendapat yang lebih efektif dan mampu untuk dilakukan, monggo saya terbuka sekali untuk menerimanya...

Yang jelas menyadur salah satu tweet dari followers Presiden Jancukers, @sudjiwotedjo "Negeri ini akan makmur kalau yang kaya tidak pelit untuk berbagi kekayaanya dan yang pintar tidak pelit untuk berbagi ilmunya." Kalau tidak sekarang, kapan lagi?

6.11.13

Jodoh Pasti Bertemu

Di bawah sinar rembulan ku menunggu
Tak terhitung waktu saat aku terjatuh
Menghapus jejak dan torehkan awal yang baru
Tanpamu disisi walau tetap aku nanti

Entah apa yang terjadi
Seperti matahari yang tak henti menyinari
Kau tetap ada di hati yang pedih
Tak terbatas hati untuk dicaci
Tak berbelas kasih yang telah kuberi

Di balik rerumputan ku melihat wajah seorang hawa yang bersinar menembus cakrawala
Temaram malam tak kuasa menutup cahayanya yang sungguh tanpa cela
Entah apa yang terasa, tak pernah mati untuk selalu menantinya

Balutan kisah tak henti untuk dirajut
Balutan cinta tak henti untuk disemai
Walau tiada hati yang lagi ada di sisi diri
Tapi aku akan kembali untuk mempertanyakan cintamu yang suci

Pergilah...
Bila kaulah pengisi jiwaku
Kau akan kembali lagi kedalam dekapanku

Atau aku yang harus pergi?
Menuruti hati dan ingin pribadi
Tapi bila aku lah pengisi jiwamu
Nanti ku akan kembali ke haribaanmu