"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

19.5.13

Aku Memilih Setia

Mentari hangatkan malam yang temaram
Saat raga tak lagi bersatu dalam jiwa
Menyisihkan sedikit kerinduan berbalut penyesalan
Atas tingkah polah saat kita masih menjadi satu

Tak ada guna melihat jauh kesana
Karena semua sudah terpastikan dan tak dapat terganti
Kini yang ada hanya mentari menghangatkan
Untuk menghiasi temaram malam - malam indah dalam taman

Semalam di tempat kita pertama bertemu
Kurayakan hari jadimu dengan ditemani teh dan coklat batang
Sama seperti waktu itu
Saat kita masih menjadi satu

Entah kenapa aku kembali
Hati ini tetap merindu padamu
Hati ini tetap menjadi milikmu
Entah sampai kapan...

Pernahkah kau dengar tentang cerita durjana?
Yang hanya pentingkan dirinya sendiri dan nodai sekitarnya
Pernahkan kau pikir itu akan jadi kenyataan?
Karena ternyata itu memang ada

Puja dan puji hanya kepada - Mu
Yang masih mengijinkan aku untuk menatap dirinya
Alhamdullillah...
Kau masih tetap indah

Aku sudah berusaha
Kini hanya doa yang bisa aku panjatkan
Bukan untukku
Melainkan hanya untukmu

Jika memang ini tulisanku
Apapun yang terjadi maka terjadilah
Karena sampai saat ini aku masih bertahan
Aku masih tetap di tempat biasa kita

Adzan surau sudah berkumandang
Sama seperti waktu itu
Jika dirimu tidak ada di masa depanku
Maka aku akan memilih untuk masa laluku

Kini saatnya aku untuk berhenti
Memasrahkan hidup dan matiku kepada - Nya
Saatnya aku diam
Saatnya aku tetap disini...

Bunda

Assallamu'allaikum Wr. Wb.
Mam gimana kabarnya? Udah lama kita gak berjumpa. Terus adik gimana? Masih tetep rese' kayak biasanya kan? Biarkan aja mam, mumpung adik masih ada kesempatan untuk itu. Ama mumpung adik masih betah di rumah. Ntar kalo adik udah gak betah di rumah kayak aku dulu, susah juga untuk kita semua. Masa' anak mam dua gak ada yang bener semua? Minimal kan satu ada yang bisa dibanggakan, dan itu adik. Kalo aku? Udah telat mungkin mam... Tapi tetep, aku bakalan berusaha untuk banggakan mam sekeluarga :D

Hari ini adalah hari ulang tahunnya mam. Makasih mam udah mau repot - repot segala untuk nyiapin segala sesuatunya demi acara ulang tahunnya dia. Maaf gak sesuai rencana, jadi aku gak bisa kenalan dulu deh ama keluarganya. Dia habis dimarahi ama mamanya, ya masa tega aku dengan egonya dateng ke rumahnya? Jadi berabe ntar. Keluarganya sama kayak keluarga kita, walaupun jujur aku akui keluarganya lebih segalanya daripada kita. Jadi pasti ngerti deh ntar apa yang terjadi kalo aku maksain diri tetep kesana. jadi kemarin kita cuma ketemuan aja di deket rumahnya.

Oh ya mam, kenapa mam sampai mau belain segini repotnya seh? Baru kali ini lo mam tu kayak gini ini. Sampe dijadikan bahan obrolan ama F4. Makasih banyak mam ya, makasih sekali. Maaf juga aku udah sangat mengecewakan mam selama ini. Untuk anaknya, aku udah berusaha mam. Dan bakal selalu berusaha. Ini udah maksimalku. Aku gak tau lagi apa yang harus aku lakuin untuk dirinya. Semakin aku memaksa, nanti malah gak jadi baik nantinya.

Dia bukan wanita pertama yang aku sakitin. Setelah mam, banyak sekali orang - orang yang tersakiti karena dekat ama aku. Termasuk cewek - cewek itu. Walaupun sampai detik ini kita masih tetep jaga silaturahim, tapi tetep aja ada yang beda saat bertemu atau bareng mereka. Masih ada sekat pemisah antara aku dengan mereka. Dan sekarang kejadian itu mau terjadi lagi ama dirinya? Terus kapan Allah SWT bakal memaafkan aku mam, kalo aku tetep aja nyakitin hati cewek? Untuk yang satu ini aku gak mau gagal mam,

Aku turunkan ego dan harga diriku untuk dirinya. Udah bukan waktunya aku mencintai yang harus memiliki, sekarang yang terpenting adalah kebahagiaan orang yang aku cintai. Ada atau tanpa aku disisinya. Dan mam tahu? Dia low yang kasih paham ini ke aku, paham yang dulu sangat aku tolak dan gak aku banget. Tapi semakin kesini, aku sadar kalau semua yang aku lakuin dulu itu salah. Pantas aku seperti ini sekarang. Aku gak akan menyesal, karena itu udah kejadian. Maafkan aku mam...

Maafkan aku mam untuk semuanya....
Maafkan aku yang masih belum bisa untuk menjadi apa yang mam harapkan....

Alhamdullillah, tahu gak mam. Satu yang terpenting tu bahwa aku bisa ketemu dengannya lagi. Dia dengan gayanya yang biasa. Tatapan matanya aja udah cukup untuk bikin jantungku berdegup kenceng. Gitu aku mau dateng ke rumahnya ama kenalan ama keluarganya, walopun udah aku tatakin se hatiku benernya. Hm... Udah bisa ngelihat dia lagi tuh udah cukup untukku mam. Moga suatu saat nanti di masa depan, aku bisa ngelihat dia sampai puas atas nama ibadah dan tanggung jawab.

Mam, aku lelah... Lelah untuk jadi dewasa, lelah untuk menganggap semua seolah tidak terjadi apa - apa, lelah harus tetap menjadi kuat, lelah untuk terlihat sempurna di mata orang lain. Aku lelah untuk semuanya... Aku pengen pulang... Pengen mam peluk lagi... Pengen jadi anak kecil mam yang imut lagi... Aku kangen semuanya mam... Pahitnya kenyataan bahwa aku belum menjadi dewasa di umurku yang seperti sekarang. Maafin aku mam...

And for you, HBD ^_^



Regards,



bY_m3


16.5.13

Kisah Sahabat Abu 'Ubaidah bin Al - Jarrah r.a.

Para sahabat Nabi SAW adalah generasi terbaik umat ini. Suatu kaum yang telah mengorbankan segala yang mereka miliki fi sabillillah saat kebanyakan manusia menentang agama Allah SWT. Karenanya kecintaan terhadap mereka sebagai bukti keimanan seorang muslim.

Abu 'Ubaidah bin Al - Jarrah r.a. adalah seseorang yang bertubuh tinggi, kurus, dan berjenggot tipis. Seorang sahabat Nabi SAW yang mulia ini bernama lengkap 'Amir bin Abdillah bin al - Jarrah bin Hilal al - Qurasyl al - Fihri al - Makki. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasullullah SAW pada Fihr bin Malik. Abu 'Ubaidah r.a. adalah sebutan kunyah. Beliau lahir di Mekkah dan dari suku Quraisy. Beliau dulunya memiliki putra bernama Yazid dan 'Umair dari istrinya, Hindun binti Jabar. Namun keduanya meninggal tatkala masih kecil sehingga beliau tidak memiliki keturunan sepeninggalnya.

Beliau termasuk salah seorang sahabat Nabi SAW yang pertama kali masuk Islam. Bersama dengan 'Utsman bin Mazh'un, 'Ubaidah bin Al - Harits. 'Abdurrahman bin 'Auf, serta Abu Salamah bin 'Abdil Asar r.a. mereka mengikrarkan syahadat langsung di depan Nabi SAW pada hari yang sama. Lebih dari itu, Abu 'Ubaidah termasuk dalam sepuluh sahabat senior yang mendapat kabar gembira dari Nabi SAW berupa jaminan surga. Tercatat pula bahwa beliau pernah berhijrah ke negeri Habasyah sebelum kemudian ke Madinah. Beliau dikenal sebagai pribadi yang pemalu, santun, lembut, rendah hati, dan berakhlaq mulia.

Rasullullah SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya setiap umat memiliki orang terpercaya, dan kepercayaan umat ini adalah Abu 'Ubaidah bin Al - Jarrah" (HR. Bukhari Muslim dari Anas bin Malik r.a.). Nabi SAW pernah mengutus beliau bersama orang - orang Najran ke Yaman untuk mengajarkan islam disana. Sejak saat itu, beliau dijuluki sebagai Al Qawiyul Amin (Yang kuat lagi terpercaya). Nabi SAW juga pernah menjadikan beliau sebagai pimpinan dalam sebuah pasukan.

Pada masa khalifah Abu Bakar r.a., Abu 'Ubaidah r.a. sempat ditugasi untuk mengurusi baitul maal. Lalu beliau diangkat menjadi pemimpin pasukan Syam hingga mendapat julukan Amirul Umara' Bisy Syam (Pimpinan para komandan di Syam). Pada masa khalifah 'Umar bin Al - Khattab r.a. beliau diangkat sebagai panglima tertinggi seluruh pasukan islam menggantikan sahabat Khalid bin Walid r.a. Menyebarkan tauhid ke berbagai penjuru dunia hingga kaum muslimin dapat merebut Baitul Maqdis.

Sekian kali beliau mengalah dalam kepemimpinan pasukan, sekian kali pula menyerahkan hak sebagai imam shalat kepada yang lain, Semua itu menunjukkan sikap rendah hati yang beliau miliki. Akhlaq yang mulia ini menyebabkan banyak manusia segan dan memuliakannya. Kedudukan tinggi tidaklah menyebabkan beliau terpukau oleh gemerlapnya dunia. Hal itu justru membuat beliau semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Abu 'Ubaidah juga dikenal sebagai orang yang dermawan. Suatu hari khalifah Umar r.a. mengirim utusan untuk memberikan uang sebanyak empat ratus atau empat ribu dinar kepada Abu 'Ubaidah dan Mu'adz bin Jabal r.a. Tak disangka Abu 'Ubaidah r.a. malah membagi - bagikan seluruh uang tersebut. Hal serupa juga dilakukan oleh Mu'adz bin Jabbal r.a. hanya saja beliau menyisihkan sedikit dari uang itu.