"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

30.9.12

Bila



Mimpi Yang Sempurna

Rabbi penguasa jiwa dan jagat raya
Hamba bersimpuh memohon ampunan raga
Yang tak pernah ada bagi - Mu yang Esa
Selalu pergi tinggalkan - Mu yang setia

Selalu mengeluh dan berontak pada kenyataan
Yang tak sesuai dengan apa yang dipikirkan
Hanya logika sesat mengendalikan perjalanan
Dalam tiap langkah kaki menuju keabadiaan

Aku harus gimana???
Lara hati yang tersibak kuat nyata
Ragukan janji yang terucap mesra
Gontaikan langkah entah mengapa

Mimpi yang sempurna tentang kita berdua
Bersemai bertalu indah mengangkasa di atas mega - mega
Aku begitu bodoh!!!
Sangat sangat bodoh...

ISak tangis menemaniku malam ini
Aku tak bisa tidur nyenyak seperti dulu lagi
Hari esok tak lagi penting bagi diri
Hanya cinta sejati yang kupilih kunanti saat ini

Mungkingkah ini saat ku melepaskan?
Demi tawa canda pada diri mereka - mereka yang menguntungkan
Mungkinkah ini saat ku menyatakan?
Akan cinta sejati, tulus, ikhlas, ssempurna, dan abadi yang selalu aku dengungkan?

Semua berasal dari - Mu
Dan suatu saat akan kembali pada - Mu
Tak pernah aku ragukan janji - Mu
Dan aku selalu percaya akan kuatan doaku

Ku ingin marah...
Tapi kenapa?
Pada siapa?
Untuk apa?

Aku mempercayainya
Keyakinan akan kuatan cintaku padanya
Kepasrahan akan nasibku bersamanya
Seutuhnya...

Tapi siapa dia?
Kuatan cintaku meluluhkannya?
Separuh aku telah menjadi miliknya
Tapi dia? Siapa?

Semua nyata oasti akan fana
Hanya Dia Yang Maha Sempurna
akan kunikmati kesendirian ini seperti sedia kala
Sendiri berharap mimpi yang sempurna untuk kita berdua

22.9.12

Listen To The Rain

Melukis malam dengan tangisan
Suara tangis yang parau melantunkan kesedihan
Melodi hati dalam setiap detak penantian
Saat kau jauh tak ada di sisi binatang malam

Entah apa yang terasa dalam minggu yang begitu kelam
Tak mengerti apa yang terasa semua terasa kelam dalam mencekam
Angin semilir membawa petaka dalam diam
Yang harusnya haturkan tawa canda dalam bahagia surga

Beranjak mencari sejati bersama mereka tanpa pamrih
Ikatkan kawan pada cinta di sisi yang mungkin belum tentu sejati
Lalu bercanda merayakaan bersatunya dua hati yang ada di dalam sanubari
Sungguh indah... Sungguh bahagia...

Lalu kau sendiri?
Bukankah ada seorang yang temani?
Mengapa kau tetap berkata sendiri?
Lalu siapa dia yang temani?

Tak ada arti?
Hanya cawan berisi tangisan keluh kesah
Untuk bercengkrama mencari petuah dalam bijak
Setelah selesai lalu kau buang entah kemana

Benarkah demikian?
Jadi demikian adanya arti
Tak lebih?
Iya?

Saat bunga tidur lintasi seorang adik
Kau pilih berkata pada yang lain
Tak lepas kau berkata pada yang pertama
Mengapa? Kemaluankah yang menyiksa?

Siapa dia???
Yang menunggumu di tempat biasa
Yang mencintaimu apa adanya
Yang bersedia mengerti tanpa harus berubah

Siapa dia???
Apakah artinya hanya sebatas sahaja?
Apakah artinya tak lebih dari mereka - mereka?
Apakah artinya tak begitu dalam?

Bukankah dulu dia pernah temani
Hangatkan hati yang kosong dan terbuang
Dikhianati akan cinta lama yang telah kau pilih
Lalu mengapa berubah sesaat?

Tak pernah ada beda yang dirasakan
Hanya anugerah cinta yang begitu dalam mengakar
Semakin lama semakin tak kuasa untuk bertahan
Dan hanya satu nama telah merasuk dada

Itu kamu...
Tetap kamu...
Hanya kamu...
Dan selalu kamu...

Hanya satu kata dan semua berakhir?
Sekian lama menanti belumlah cukup memberi arti?
Mengertikah engkau tentang apa yang kini terjadi?
Mengertikah engkau lantunan namamu di dalam sembah sujudku berarti?

Tanpamu itu bukan aku...
Dirimu adalah separuh aku...
Maafkan hati yang mencintai...
Maafkan hati yang telah lukai...

Mega - mega angkasa seakan tak berarti lagi saat kau berucap
Tentang sesuatu yang mengganjal dalam hati dan jiwa
Tentang sakit yang kau tanyakan tapi tak kau jawab sempurna
Sungguh tak tahu bagaimana arah melangkah nantinya

Inginku percaya pada semua kata yang terangkai
Tetapi bodoh jika harus melihat dirimu tak lagi terbang tinggi
Menunggu hati untuk dicaci hingga nanti
Apakah harus menunggu sepi?

Kau membuat ku tetap terjaga
Kau membuat ku selalu terjaga
Berharap itu hanya jiwa yang menantang dalam dada
Bukan jujur apa yang saat ini kau rasa

Ketakutan adalah harta seorang manusia
Dengan begitu harap pada - Nya adalah jalan untuk bertahan
Diiringi setiap langkah berdarah yang tercipta
Yakinkan semua akan indah pada waktunya

Selalu ku kata bahwa ku tak miliki masa yang akan datang
Hanya berfikir tentang sekarang yang merupakan anugerah dalam jiwa
Meyakini bahwa Dia tak kan biarkanku menangis sendiri
Terlebih bila lara dalam pengharapan dan darah dalam langkah menyertai

Tak cukupkah kata "Aku mencintaimu?"
Tak lebih dari sebatas kata yang meyakinkan
Tak semua adam berperilaku seperti apa yang terbayang
Tak tahukah akan kenyataan itu?

Ku ingin berteriak lantang menantang deburan ombak yang begitu mencekam
Sembari terisak dalam akan nyata yang kini telah tercipta
Bintang tak berpendar padaku akhir - akhir ini
Dan mentari seakan menjahiku menjadikanku beku dan mendadak mati

Tak tahu ku harus berbuat apa
Terkadang ku lelah dan tak lagi berdaya
Tetapi tetap saja cintamu kembali menguatkan dada
Memberi arti bagi jiwa yang telah hina

Satu kata yang terucap mungkinlah khilaf
Tapi ku tak bisa tetap bertahan pada lampau yang mengikat
Bukankah sejarah itu ada agar kita tidak kembali salah?
Mencari sempurna dalam sisa akhir kehidupan kita

Ku tak kuasa menahan serpihan yang begitu kuat
Ku kembalikan kepada - Mu wahai Dzat yang Maha Mencinta
Maafkan segala yang telah ku perbuat
Jangan Kau tinggalkanku sendiri dalam pekat

Sungguh indah itu cinta
Sungguh menyiksa itu cinta
SUngguh berwarna itu cinta
Sungguh diam itu cinta

Mencintaimu sepenuh hati yang terdalam
Lalu membiarkanmu untuk tahu tentang siapa sebenarnya
Biarkang Allah yang membukakan hati dan pikirannya
Menjadikan satu dalam sebuah ikatan keabadian

Kelak kau akan mengerti
Tentang semua laku dalam diri
Kelak kau akan mengerti
Arti cinta yang telah kuberi

20.9.12

Torment

Diam dan tak beranjak
DI tempat sama seperti sedia kala
Menanti untuk satu impian lama
Tentang cinta yang indah antara kita

Rembulan kini kembali temani
Sesaat ku rasakan hangatnya mentari
Tak jarang ku merasakan gerimis di dalam hati
Baik itu nyata atau dalam kiasan

Tetapi tak pernah berubah
Tetap indah seperti sedia kala
Hadirmu yang mengisi relung jiwaku yang kosong
Cintamu yang menghangatkan kalbu yang kelam

Tawamu itu begitu lepas...
Sudah lama ku tak melihatnya
Bersama dengan cinta yang kau pilih lekat
Dan ku hanya bisa menatap dari balik hati

Yang tersisa hanya gambarmu
Memoar tentang suaramu
Kelembutan tanganmu memeluk
Harum tubuhmu mewangi

Di meja kamarku kini semuanya itu
Di sudut hatiku ini ku simpan itu
Berharap kau penuhi panggilanku
Yang begitu merindukanmu

Ku ingin marah kepada nyata yang kuhadapi
Tapi apa dayaku yang tak mampu untuk ucapkan itu
Ku tak bisa jatuhkanmu jauh ke dasar hatiku
Karena jiwaku bersatu bersamamu
Meninggikanmu dan selalu memujamu
Seolah kaulah tujuanku

Dalam dasar terpatri jiwa yang membalas
Untuk cinta indah merasuk di dalam jiwa
Masihkah kau mengingat itu?
Sayangku...

Kaulah kehormatanku
Cukuplah bagiku akan hadirmu
Tapi kini ku merindukanmu
Merindukanmu yang dulu

Mataku mengantuk tetapi ku belum ingin tertidur
Tangisku deras menantimu disini
Ku takut kehilangan dirimu
Ku mencintaimu

Kau Auraku

Berjelaga hitam dalam setiap langkah
Bertalu kata saru dalam tiap waktu
Menatap kosong pada ketiadaan duniaku
Untuk mengerti tentang ingin - Nya kepadaku

Berabad berlalu tak lagi menjadi satu
Engkau pergi tak ada lagi di sisiku
Membutuhkanmu selalu dalam tiap detak jantungmu
Seperti dulu saat kita pertama kita bertemu

Entah apa yang harus ku katakan akan kesempurnaanmu
Cinta dan kesahajaanmu menjadikanku ratu dalam duniaku yang semu
Mengerti dan menangisiku seperti akulah tulang rusukmu
Mencaci dan menghardikku untuk masa depanku yang baru

The Four
Beribu mil telah kulalui
berjuta bintang telah kutemui
Selaksa makna dalam desah nafas
Tetapi tetap ku temukan jalan untuk kembali

Tanganku terbuka lenganmu kuat
Memeluk dan mengangkatku dari buih yang tertinggal
Suaramu parau matamu berkaca
Itu sudah cukup bagiku untuk mencintaimu

Entah kapan waktuku menjemput
Entah kapan sang malam menjadi malaikat penjagaku
Entah kapan ku tak akan pernah kembali lagi padamu
Entah...

Kau mengerti tentang lara hati yang tercipta
Kau mengerti bahwa kini ku menderita dengan sangat dan terluka
Kau mengerti bahwa ku tak mampu lagi untuk melangkah
Kau mengerti semua tentangku... Semuanya!

Ku tak ingin berkhayal tentang masa nanti
Ku tak ingin pergi tinggalkanmu sendiri
Karena aku tak akan mampu tanpamu sedikitpun
Kaulah tangan dan kakiku
Kaulah penglihatanku
Kaulah jiwaku
Kaulah tulang rusukku
Kaulah cintaku
Kaulah anugerah terindah bagiku

Ku ingin kau mengerti
Bila suatu saat nanti aku tak ada di sisi
Itu bukan berarti ku benci kepadamu
Benciku kepadamu tertutup cintamu yang begitu megah kepadaku

Ku ingin kau pahami
Bila suatu saat nanti ku tak kembali
Itu bukan inginku meninggalkanmu
Tetapi karena memang aku harus pergi

Alhamdullillah... Alhamdullillah...
Subhanallah... Allahu Akbar...
Maaf... Maafkan aku...
Terima kasih...

Ijinkan ku tunjukkan kepadamu
Betapa besar cintaku untukmu
Betapa kau begitu berarti bagiku
Sebelum habis masaku denganmu

The Legendary Funtastic

17.9.12

Satu Kata... Asseeekkk?!

Terima kasih untuk Nurul Huda dan Yuana Putri Asmarani atas segala kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kami dalam menyiapkan hari sakral bagi kalian berdua. Segala kekurangan dan kesalahan kami semata adalah karena kami sungguh sangat bodoh untuk mengerti tentang kepastian serta pengalaman kami yang masih sangat minim. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian berdua termasuk keluarga besar dengan balasan yang lebih baik lagi ke depannya. Dan kami selalu mendoakan agar kalian berdua dapat menjalankan ibadah ini dengan sebaik - baiknya. Semoga Allah SWT memudahkan... Amin ya Rabbal alamin...

Akhirnya... Hari yang ditunggu - tunggu datang jua. Persiapan yang telah di lakukan beberapa bulan sebelumnya akhirnya terlaksana dengan sangat sempurna pada ahad di minggu ketiga September 2012. Sungguh lega karena semuanya telah selesai sebagaimana mestinya. Banyak sekali pengalaman dan kejadian yang dirasa, semoga hal tersebut dapat menjadikan diri ini menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya. Amin...

Acara akad nikah
Dan seperti biasa, F4 selalu mengambil bagian dalam acara keluarga seperti itu karena ini memang acara dari salah satu keluarga F4. Keluarga dari F4 berarti adalah keluarga F4 juga, oleh sebab itu kami tidak main - main sedikitpun dalam acara tersebut - walaupun sejatinya kami banyak main - mainnya. Tetapi sungguh tidak ada niatan dari kami untuk mempermainkan acara sakral tersebut.

Dimulai dari H - 1 acara yang sungguh mendebarkan karena dekorasi yang sudah dinanti sampai pukul 01.00 WIB dini hari belum datang, padahal esok hari acara tersebut sudah dimulai pukul 05.00 WIB dengan agenda fix dimulai pukul 07.00 WIB hingga selesai. Tetapi apa yang bisa kami kata? Kami hanya berdoa sembari tetap berusaha bahwa esok hari akan seperti apa yang kami bayangkan. Tak lupa dalam kesempatan kali ini saya maupun kami mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada mas Kendi yang mau untuk sabar terhadap kami serta memberikan kepercayaan lebih kepada kami, semoga kami tidak mengecewakan.

Minggu dini hari, 03.00 WIB
Lalu lalang keluarga sudah mulai terasa, kami hanya mendapatkan kesempatan untuk beristirahat kurang lebih satu jam. Tetapi itu sudah sangat cukup bagi kami, karena kami menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga merupakan hal bodoh bagi kami bila kami tetap menghardik sang waktu yang tidak memberikan kami lebih banyak waktu untuk beristirahat.

Selesai acara sebelum bersih - bersih

Tepat pukul 03.30 WIB para wanita sudah berangkat ke tempat acara yang alhamdullillah pada kesempatan kali ini berada di Gedung Al - Marwah Masjid Agung Surabaya, sementara kami F4 tetap berada di rumah untuk bersiap serta berjaga. Setelah subuh salah seorang sahabat kami menjemput kekasihnya, yang insya allah nantinya mereka berdua akan menyusul kedua kakaknya pergi ke pelaminan.
F4 dalam balutan busana adat Jawa

Tepat pukul 07.00 WIB acara pernikahan tersebut akhirnya terlaksana. Dimulai dengan akad nikah di hall ruang akbar masjid Agung surabaya acara dilanjutkan dengan prosesi Jawa pada pukul 09.30 WIB. Dan pada saat acara resepsi tersebut kami berempat membagi tugas serta tanggung jawab yang sudah dibebankan kepada kami.

Acara selesai pukul 12.15 WIB dan kami bergegas untuk membereskan semuanya sebelum kami kembali ke rumah mempelai. Dan pukul 17.00 WIB kami kembali ke rumah masing - masing disertai perasaan haru, bahagia, letih, dan semangat berlipat. Semoga suatu saat nanti kami bisa menyusul langkah yang telah tercipta bersama dengan pasangan yang telah Allah SWT siapkan untuk kami serta yang kami pilih. Amin... Selamat... Perjuangan masih panjang, dan dimanapun di butuhkan F4 insya allah akan selalu siaga...

Satu kata... Aaasssseeeeekkkkk?!

Rumahku, Istanaku?

Merindukan mereka yang mencintai sepenuh hati
Menginginkan hangat yang tak lagi datang menghampiri
Bersua dalam taman bunga yang harumnya semerbak mewangi
Sungguh adalah ingin terdalam dari hati yang menyakiti

Ku ingin pulang...
Kembali bersama dengan mereka - mereka
Bercengkrama dengan ditemani kopi panas di depan meja

Ku ingin pulang...
Melepas kerinduan yang telah lama terbayang
Saat aku jauh entah kemana

Langkah kaki tak seperti biasa
Ku tak mengerti apalah daya yang terasa
Ku tak pungkiri masih ada onak dalam dada
Yang membuat diri ini tak lagi berdaya

Ku tak bisa kembali pulang
Mengingat semua yang telah tercipta
Seakan kelakuan diri adalah salah dan hina
Bukan puji yang menyertai
Hanya caci yang selalu terpatri

Ku merindukan suara indah ibu suri saat memanggil nama seorang adam
Ku merindukan pangeran kecil berlalu lalang mengganggu ketenangan malam yang berselimut bintang di angkasa
Ku merindukan suasana indah dalam rumah yang tak semua orang mendapatkannya
Tetapi kenapa tak tahan ku berada di dalam sana?

Masih terbayang setiap caci yang selalu terhampar karena kealpaan semata
Pantaskah ku mendapatkannya?
Bukankah itu adalah mereka yang telah menanamkannya
Lalu mengapa mereka tak pernah mengerti tentang apa yang telah terjadi?

Ku selalu berusaha menjaga cinta agar tetap menghangat
Walaupun ku tahu bahwa langkahku sangat sulit untuk melakukannya
Tetapi bukankah setidaknya aku telah berusaha menjadi seperti apa yang kau perintahkan?
Lalu mengapa kau caci diriku di luaran sana seolah aku adalah makhluk yang tak berharga?

Mengingat itu...
Merasakan itu...
Benarkah ini aku?
Sungguh ku sangat terlalu...

Tak ada beda dari sebelumnya
Lalu mengapa kini menjadi masalah yang tak kutahu apa jalan keluarnya
Bukankah kita pernah mengalaminya?
Lalu mengapa kini semua berubah?

Ku ingin mengutuk mereka yang tak tahu tentang cinta
Ku ingin menghardik mereka yang sebabkan luka mendalam dalam dada
Seolah mereka adalah surga yang harus aku jaga
Padahal mereka hanya bersandar pada logika tanpa keimanan

Tetapi...
Ku tahu ini tak kan selamanya
Ku tahu Dia tak kan biarkanku menderira
Suatu saat nanti ku juga akan kembali pada haribaan - Nya yang Esa

Mungkin aku lelah...
Tak menerima semua yang telah terjadi
Pada hidup dan kehidupanku kini menjadi tak lagi pasti
Ku sadari bahwa suatu hari nanti ku akan mendapati

Hanya saja ku ingin kehangatan
Seperti yang selalu kau dengungkan
Bukan dingin dan ribuan caci seperti sekarang
Izinkan aku untuk membuktikan

kakiku lelah tak lagi berdaya
Jiwaku lemah tak lagi kuasa
Tubuhku diam tak lagi ada hasrat
Lidahku kelu malas untuk membalas

Ku hanya ingin cinta
Dan cintamu yang mampu menguatkan
Tak sadarkah kau akan hal itu?

15.9.12

Diriku Dirimu

Aku gelisah menanti apa yang akan terjadi
Akan masa depan yang tak pasti menghampiri
Terlebih cinta suci dan abadi yang telah aku pilih
Untuk temani diri menuju haribaan Illahi Rabbi

Entah apa yang harus ku kata tentang apa yang telah ku rasa
Memilikinya dalam dekat dan satu dalam peluh terikat
Tanganku lembut menyentuh tubuhnya
Seperti tangannya bergelayut indah dalam tubuhku

Ku tak pusingkan kata yang telah terucap
Aku harap itu hanya canda untuk cairkan suasana gelap
Yang aku pikirkan adalah masa indah yang selalu terbayang
Saat aku bersama dengan dirinya di sudut surau kami tercinta

Ku cumbui bahu dan punggungnya
Ku kecup kepala serta keningnya
Seolah aku tak miliki waktu untuk bersama selamanya
Karena memang aku tak tahu apa yang akan terjadi kemudian

Ku nikmati harum tubuhnya
Ku rasakan hangat tangannya
Ku dengarkan suara kecilnya
Ku bersyukur atas masa yang telah terbuat

Alhamdullillah... Alhamdullillah...
Sega;a puji bagi - Mu yang telah menciptakannya
Segala bentuk keagungan terindah Wahai Sang Maha Cinta
Tiada keraguan akan hal itu...
Tiada keraguan akan kuasa - Mu...

Subhanallah...
Sungguh aku tak tahu harus berkata apa!
sungguh aku tak tahu harus berbuat apa!
Tak bisa ku lukiskan imaji sempurna yang telah tercipta
Bersama sang hawa yang sangat aku cinta

Bintang malam saksi cintaku kepadanya
Bulan sabit temaram menjadi saksi cintaku kepadanya
Terima kasih Allah atas waktu sempurna yang Engkau karuniakan
Terima kasih... Dan aku sangat bersyukur untuk itu...

Ku minta seorang kawan untuk temani jiwa yang menderita di tengah gelak tawa
Karena ku tak ingin sang hawa terbeban akan suatu hal yang bukan urusannya
Ku bilang pada adik cantik tentang apa yang akan terjadi kemudian
Semua hanya untuk meringankan godam yang merangsak menghancurkan dada

Apa aku salah?
Sungguh aku tak pikirkan untuk itu
Terpenting aku bersamanya
Aku memeluknya

Dan setelah adzan subuh ini berkumandang
Izinkan hamba - Mu yang hina kembali bersimpun di haribaan - Mu yang Esa
Untuk meminta dan memohon karunia
Untuk kami yang sangat mencinta

"Ya Rabbi... Engkaulah Zat yang Maha Agung Maha Kuasa
Tuhan Seru sekalian alam Maha Pemberi Cinta
Ya Rabb... Rasa syukur hamba haturkan atas waktu terindah yang pernah hamba miliki
Bersama dirinya yang hamba cintai sepenuh hati
Ya Rabb... Hamba takut...
Kemurnian cinta hamba terusik godaan syetan yang terkutuk
Untuk hanya meracuni jiwanya yang suci akan tingkah laku hamba
Jaga hamba ya Rabb... Jaga kami berdua... Jaga cinta hamba kepada - Nya...

"Ya Rabb... Hamba bersyukur atas waktu yang kau berikan kepada hamba detik ini
Untuk memadu kasih dalam damai dengan hawa yang sangat hamba cinta
Jadikan kami satu dalam menggapai cinta - Mu Wahai Sang Maha CInta
Dan jangan engkau nodai ketulusan cinta kami ini dengan dunia beserta isinya

"Illahi Rabbi... Ampuni hamba...
Ampuni hamba yang tak berbuat apa - apa
Untuk adik kecil hamba yang hamba sayang dan banggakan
Karena ijin yang tak kunjung datang
Serta karena hamba tak tahu harus berbuat apa

"Engkau Maha Mengetahui atas segala yang terjadi
Kuatkan adik kecil hamba dalam selesaikan penat yang menjelang
Jangan kau putuskan ikatan kuat yang telah tercipta
Karena bodoh hamba yang tak tahu apa - apa

"Hamba takut ya Rabb... Masa ini tak berulang lagi...
Satukan kami dan kuatkan kami
Untuk menggapai cinta - Mu yang suci dan abadi
Bersama dia sang pujaan hati"

Rabbana atina fiddunya khasanah
Wa fil akhirati khasanah
Wa kina adza bannar

13.9.12

12:00 AM

Ku menanti suaranya malam ini
Ku berjanji untuk datanginya hari ini
Karena ku merindunya dan ada beda di dalam diri
Yang aku rasakan saat dia menghampiri

Waktu berjalan ku harus tunaikan
Menunggu dadaku berdegup
Menanti tak bisa lagi tertawar
Hanya ingin mendengar suaranya

"Halo... Assallamuallaikum..."
Kata pertama yang terucap di bibir seorang hawa yang kunantikan
Dan tanpa ku harus menunggu lama langsung aku menjawab mantap:
"Wa'allaikumsallam... Haii... Udah tidur ta?"

Selaksa kata bermunculan dalam tenang
Beribu tawa tercipta dalam diam
Satu yang pasti adalah menunjukkan perasaan
Yang aku miliki untuk dirinya semata

Begitupun sang hawa...
Bercerita tentang kuasa Allah kepadanya
Meminta jawab atas pelik yang dia derita
Karena masa lalu yang kembali membayang

Entah apa yang harus aku perbuat
Ucap apa yang harus aku haturkan
Untuk membuat semua seakan baik saja
Karena memang semua baik - baik saja

Ku berikan sedikit yang aku punya
Sembari meminta pengertian atas hatiku untuknya
Inilah penghidupan yang nyata bagi sang pecinta
Dan aku telah siap untuk menerimanya

Tak lama berikutnya hanya ada kita berdua
Bertanya tentang hatinya yang telah terluka
Atas sikapku yang sungguh sangat hina
Ternyata belum sepenuhnya hilang

Ku dengarkan dengan saksama petuah sang hawa di ujung sana
Kata - katanya bagaikan sabda yang merasuk di dalam jiwa
Ku tegaskan tentang aku yang sangat mencintainya
Dan meninginkannya sepenuh jiwa

Ku berharap dia benar!
Bahwa hatinya akan luluh oleh tatapan mata seorang durja
Seorang durja yang hanya memiliki cinta tanpa apa
Seorang durja yang mencintainya tanpa keindahan

Aku tak tahu seperti apa masaku yang lalu
Yang aku tahu bahwa aku tetap seorang durja
Durja hina dalam fana api neraka
Yang damai karena kehadirannya

Aku tak mengerti kemana jalan yang harus aku raih
Untuk tenangkan hati seorang hawa di ujung sana beraih
Karena aku menginginkannya sungguh dengan fasih
Dan aku inginkah bahagia baginya yang suci

Empat pilar kehidupan yang tersanding
Harapku adalah aku salah satunya
Karena lima pilar kehidupan yang aku sanding
Ada namamu di salah satunya

Satu jam dari inginku untuk mengakhiri
Walaupun sebenarnya aku tak mau mengakhiri
Tetapi sang malam telah lembut mengambil jiwa yang suci
Dan dia harus kembali ke peraduannya yang abadi

Tepat tengah malam kita berpisah
Dan sesalku yang telah kasar kepadanya
Yang tak bisa menghargainya
Dan tak bisa melampiaskan rinduku kepadanya

Tepat tengah malam kita berakhir
Dan ku tetap menantinya selalu berfikir
Tentang siapa diriku ini
Dan kupasrahkan semuanya ke haribaan Illahi Rabbi

Ku hanya durja yang berkeinginan kuat
Bukan dewata yang berhak atas semua
Aku hanya bisa berusaha
Untukmu yang sangat aku cinta...

Night Phy, my lovely wife...
Get well soon and have a nice dream...
Sleep tight sweetheart...

10.9.12

Ashar Di Musholla

Alhamdullillah... Alhamdullillah...
Alhamdullillah... Alhamdullillah...
Allahu Akbar...

Riang hati hari ini
Mengingat apa yang baru saja terjadi
Sang pujaan hati yang selalu aku nanti
Bersimpuh di hadapku saat ini

Selalu semua sama
Tak sadarkah ia apa yang telah ia kata
Telah torehkan indah yang hanya sesaat

Tapi sungguh aku tak peduli
Karena keindahan wajahnya adalah yang terutama
Dan itu dekat! Sangat dekat...
Ku pandangi wajahnya lekat saat ia dekat
Ku cumbui aromanya kuat saat ia dekat
Ku dengarkan ia sesat saat ia dekat
Aku sangat menikmati saat ia dekat

Lalu saat mentari mulai terlelap
Aku harus pergi untuk kembali pulang
Dia harus pulang untuk kembali kuasa
Sungguh aku tak ingin itu terjadi saat ini
"jangan pergi...", begitu kataku dalam hati
"Hentikan sang waktu ini ya Rabb..."

Tapi semua telah terjadi
Dan aku harus pulang...
Hangat tangannya...
Sampai sekarang masih terasa
Jemari lentiknya...
Lembut saat bertemu dengan jemariku
Bagaikan sang malam yang datang dan aku tak tahu harus berbuat apa
Menghinggapi mahligai jiwa dengan keadaan semesta yang begitu luas
Apakah ini pertanda?

Suaranya mampu tenangkan
Lirih senyumnya mampu mendamaikan
Sayang, sang pujaan hati sedang gundah gulana
Wajahnya bermuram durja penuh dengan penyiksaan
Itu membuat hambar kebahagiaan yang telah aku rasa
Lalu apa yang harus aku perbuat?

Rabb... Tuhan seru semesta alam...
Zat yang Maha Agung Maha Kuasa
Ya Allah... Hamba tahu hamba hina
Bukan hak hamba untuk meminta karunia
Tetapi apalah arti hamba tanpa hadir -Mu?
Ya Allah... Senyumkan lagi sang pujaan hati
Angkat beban yang menumpuk di dalam hati
Berikan kekuatan dan kesabaran baginya untuk menjalani
Jalan takdir - Mu yang suci

Demi cinta - Mu yang menghangatkan
Jangan Kau biarkan dirinya membeku dalam keterasingan
DIa ciptaan - Mu nyata yang sungguh sempunra
Hanya Engkau yang Maha Mengetahui jiwa dan raganya

Atas Nama Cinta Yang Maha Mengetahui

Aku pergi dan tak akan kembali
Karena kita tak lagi menjadi satu hati
Aku pergi dan mungkin akan mati
Meninggalkan cinta yang sungguh sangat berarti di hati

Ku tak tega melihat seorang kawan menangis karena egoku lagi
Yang perturutkan diri untuk membuat menjadi seperti pinta hati
Ku tak tega meminta seorang sahabat terus berdalih untuk melindungi
Diriku yang hina bak raja yang menginkari

Aku pergi dan tak akan kembali
Agar satu jiwa menjadi satu hati
Agar bintang kembali menerangi
Setiap hati yang mengharapkan haribaan Illahi

Kita tak dapat disatukan
Karena aku tak mau tersatukan
Kita berbeda dengan satu yang sama
Untuk cinta yang begitu besar padamu yang membesarkan

Aku pergi dan tak akan kembali
Bila nanti ku melihatmu terkungkung dalam tangis
Maka tak perlulah kau bersedih
Karena aku akan selalu temani
Walaupun aku tak lagi ada disini

Aku pergi dan tak akan kembali
Bila itu bisa menghangatkan
Bila itu adalah awal yang indah
Seperti apa yang kita citakan bersama
Seperti ingin kita dalam ikrar indah dalam keabadiaan

Jika itu memang terbaik
Untuk dirimu maka dengan ikhlas akan aku lakukan
Aku pergi dan tak akan kembali

BIla waktu memisahkan
Bila hasrat tak lagi menggelora
Bila hati tak lagi kuasa
Dan bila malam telah kembali ke peraduannya
Bagiku yang pernah milikumu sungguh aku akan ikhlas
Mungkin masaku telah habis denganmu
Dan tak ada lagi yang dapat aku perbuat untukmu
Inilah diriku
Inilah kuatanku
Inilah lemahku
Inilah jiwaku
Ku berikan semuanya padamu
Ku ikhlaskan hatiku padamu
Ku haturkan terima kasihku padamu
Untuk semua hangat yang pernah kau berikan kepadaku

Aku pergi dan tak akan kembali
Jika itu memang terbaik untuk dirimu
Walau berat untukku berpisah denganmu
Aku ikhlas karena aku mencintaimu
Dengan tulus dan tak mengharapkan apapun
Hanya cinta dan penghapusan dosaku yang menggunung
Semoga ini menjadi bersih dan suci lagi

Bintang di surga yang menjadi saksi cintaku padamu
Langit luas yang menjadi deritaku menyebut namamu
Hamparan ombak yang menjadi penenangku di saatku terjatuh
Semua karenamu... Ya memang karenamu...

Dan bila suatu waktu nanti itu terjadi
Atas nama Cinta yang Maha Mengetahui
Aku pergi dan tak akan kembali

Jauh

Suara hati memanggil sang dewi yang berjalan dengan anggun di bumi
Keelokan parasnya dan kesucian jiwanya pastikan setiap indah dalam imaji manusia fana
Lentik tangannya menyentuh sang mawar serta lembut suaranya memanggil sang bintang
Seakan tak ada lagi surga yang dapat tandinginya

Elok langkahmu dalam keramaian
Tak hitamkan jejak yang telah kau buat sebelumnya
Kini telah berurai dan menyebarkan mekar di mana - mana
Hanya keindahan dan keharuman semata

Dalam suatu masa indah yang tak lagi dapat terbayangkan
Saat nanti kita berdua bahagia dalam janji suci abadi untuk satu hati dan satu mati
Teruntuk engkau sang bidadari surgawi
Mungkinkah ini pertanda?
Suatu saat aku akan kembali untuknya
Hanya untukmu... Karena aku telah denganmu...

9.9.12

Saat Indah Bersamamu

Dia datang kemari...
Sungguh apa yang akan terjadi
Aku tak mengerti bagaimana mawas diri
Di hadapannya sang pujaan hati

Jiwaku kecil melihat pesonanya
Dalam ikatan mata aku terpenjara
Keringat bercucuran sungguh aku tak kuasa
Antara ada dan tiada dia kini berada

Merasa maluku akan semua
Tapi kutepis itu untuk mengujinya
Dapatkah dia bertahan dalam lubang neraka?
Sebelum aku mampu untuk membanya ke pintu surga

Dia di sisiku...
Aku memandang lekat wajahnya
Entah apa yang kurasa saat itu
Lidahku kelu untuk kembali bersuara

Kupanggil kawan setiaku temaniku
Berharap semua akan baik saja seperti inginku
Sang bunda datang dan melihat tentangnya
Hahahaha... Akhirnya dua jiwa yang kusayang bertatap muka

Aku tak bisa berkerlip
Memandang wajahnya mendengarkan suaranya
Pesonanya dalam balutan sutra sungguh memesona
Dia sungguh sangat indah

Saat ini berakhir
Aku meminta kepada Sang Maha Akhir
Untuk mengakhirkan diriku dan dirinya
Menuju - Nya dengan langkah mantap kita berdua

Ku memandangnya dari kejauhan
Melihatnya pergi meninggalkan
Kapankah dia kembali datang?
Karena hidup dan matiku telah kembali terang

Ku menunggunya untuk selamanya
Ku menunggunya untuk masa akhir kita
Ku menunggunya demi janji - Nya
Ku menunggunya demi cinta - Nya

Ku menunggunya tanpa syarat
Ku menunggunya tanpa pinta
Ku menunggunya hanya berharap
Ku menunggunya hanya untuknya

Kini ku kembali meminta
Pada - Nya Sang Maha Cinta untuk mendatangkan
Dirinya ke gubuk deritaku yang penuh dengan cinta
Tak megah dan seperti bayangnya

Mungkinkah?
Sungguh aku tak ingin berpikir begitu
Kini ku hanya menikmati saat bersama
Tanpa berpikir apa yang nantinya ada

Kita Selamanya

Jalanan terjal membentang di depan
Seperti pegunungan yang sering kita lewati
Hamparan angin keras mencekam wajah
Membuatakan langkah menuju tempat terakhir

Tak henti gelak tawa yang terdengar saat kita bersama
Tak biarkan mimpi merenggut dan lelah mengikat
Waras diri seakan runtuh kembali menjadi anak - anak mama
Saat kita bersama walau tak lagi kita ini muda

Tak terhitung waktu saat kupergi meninggalkan mereka
Jiwa - jiwa suci yang tertambat saatku dalam keterasingan
Tapi mereka selalu menanti dan tetap menanti
Karena mereka tahu dimana tempat ku akan kembali

Kini... Saat kita beranjak mati
Akankah ego diri menguasai?
Ataukah memori masa kecil yang tetap mengilhami
Apapun itu yang terjadi sungguh aku tak peduli
Karena ku yakin kita selamanya sehidup dan semati

8.9.12

Buka Hatimu

Terjadi lagi... Rasa yang mengakar kuat dalam dada
Bagai kerak yang membekas tanpa suatu yang berdalih
Memang kata dapat kuasakan jiwa
Tetapi kata merupakan cerminan hati yang paling nyata

Sungguh lucu... Dunia menanggapku telah binasa...
Padahal aku masih ada di tempat biasa
Menanti kembalinya cinta yang dulu temani jiwa
Yang hangat dan membuatku tak mampu lagi berbuat apa - apa

Kaulah jiwaku...
Hidup dan matiku...
Kaulah nafasku...
Hati dan pikiranku...
Segalanya tentang kamu...
Gelak tawa membahana membayangkan bahwa aku bisa menulis sesuatu yang bukan tentangmu
Padahal engkaulah yang begitu indah yang mengisi relung jiwaku di dalam setiap detak jantungku

Senyum sumringah penuhi dara
Yang erat merekat dalam satu jiwa
Untukmu akan aku lakukan semua
Karena aku ingin kamu, itu saja...

Denting

Rembulan terang di peraduannya
Bintang menyapa dengan dinginnya
Hawa merekah tak ada rasa
Sunyi suara pada jiwa - jiwa

Denting tandakan makna yang tak terpisahkan
Mengantarkan jiwa pendosa ke alam bawah sadarnya
Menanti sang fajar memanggil jiwa - jiwa yang tenang
Tetapi tidak bagiku yang entah mengapa

Malam ini...
Mataku tak tertutup rapat
Jiwaku tak bersemayam dengan tenang
Tubuhku tak kuasa menahan kuatannya
Tetapi aku masih tetap terjaga

Tak kupedulikan suara kucing yang beradu atau tikus yang berhambur
Untuk dapat sejenak menjadi raja dalam impian
Bayangnya mencoba memanggil dan pinta tuk temani
Aku tak kuasa menolaknya karena aku juga ingini

Sungguh nikmat para pendosa cinta
Yang dapat lelap dengan khayalnya yang liar
Tetapi aku ingin menjaga kesucian cinta
Dalam namanya aku tak kuasa

Waktu Dhuha Yang Tenang

Sambutlah pagi ini dengan penuh kebahagiaan. Berikan senyum yang terbaik untuk orang di sekitar kita, bacalah surat cinta - Nya Allah SWT dengan senang. Ber - infaq - lah sebelum keluar rumah dengan hiwa yang lapang. Ber - dhuha - lah dengan jiwa yang rindu kepada Allah SWT semata. Dalam sebuar hadist Rasullullah SAW bersabda, "Ya Allah... cukupilah aku dengan rezeki - Mu yang halal )Hingga aku selamat) dari yang haram. Cukupilah aku dengan karunia - Mu (Hingga aku tidak meminta) kepada selain - Mu."" (HR. Tirmidzi)

Waktu dhuha yang bahagia
Menyambut hati yang terikat semesta
Akan janji yang pasti akan ada
Karunia Illahi pada jiwa yang percaya

Waktu dhuha yang gembira
Pada suatu masa nanti kita akan bersama
Salam pada - Nya yang sungguh Mulia
Tanpa keraguan dalam jiwa yang berdosa

Waktu dhuha yang tenang
Ingatkan hati pada saat pulang
Tentang kala bagi sang pemenang
Untuk jiwa - jiwa yang merindukan senang

Demi masa yang menyesatkan
Tiada merugi sebuah jiwa bila dia selalu terkenang
Akan dirinya Yang Maha Esa... Akan masa akhir yang menjelang...
Karena sesungguhnya jiwa kita adalah pendosa terulang
Untuk itu janganlah lupa untuk selalu sujud dalam rasa sayang

Untuk itu saat masa kembali menjelang
Saat pekat telah selimuti dunia
Dengan lantang aku bisa berkata:
"Ya Allah... Engkaulah Zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya di tangan - Mu segala yang ada di muka bumi ini, maka izinkan hamba - Mu yang hina ini bersimpunh di hadapan - Mu, memohon rahmat - Mu, dan meminta belas kasih - Mu. Ya Rabb... Sungguh hamba tidaklah berdaya tanpa adanya Engkau, sungguh hamba tak pantas menyombongkan diri hanya karena nikmat dunia yang dana, hamba hanyalah makhluk - Mu yang berlumuran dosa dan kehinaan. Oleh karena itu ampunilah hamba ya Rabb... Cintai hamba.... Dan jangan Kau tinggalkan hamba karena segala kesalahan hamba... Engkaulah Zat yang Maha Cinta... Sembah sujudku kuhaturkan di haribaan - Mu mengucap syukur yang tiada terkira karena Kau hadirkan dirinya pada kehidupan hamba. Keyakinan hamba akan masa bersamanya untuk menuju - Mu sangat tinggi ya Rabb, maka restui dan ridhoilah hamba dalam memutuskan dirinyalah yang hamba pilih untuk mendampingi diri hamba. Ketakutan hambapun juga sangat besar terhadap dirinya, oleh karena itu jaga dirinya ya Rabb dari godaan syetan yang terkutuk serta godaan duniawi. Jaga dirinya, jaga hatinya, jaga cintanya hanya untuk hamba. Persatukan kami berdua dalam ikatan suci perkawinan untuk menggapai ridho - Mu. Hamba mencintainya dengan sangat. CInta tulus yang hamba dasarkan untuk menggapai cinta - Mu. Hamba mencintainya, tetapi Engkau lebih mencintainya daripada hamba."

Amin... Amin ya Rabbal Alamin...
Barakallah ya Rabb... Barakallah...

Cobalah Mengerti

Terucap kata yang hitamkan jiwa
Bukan maksud jiwa untuk lantunkan kata
Hanya sejarah kelam yang membahasa
Tentang apa yang telah terjadi pada mereka - mereka

Tanganku terikat dan lidahku lantang bersuara
Tapi tak ada disana yang mau mendengarkan
Harus sendiri aku berjalan melintasi sang fajar
Dan harus tersandung aku dalam menanti sang malam

Sungguh! Kau adalah nyata bagiku
Racun yang mematikan dalam wajahmu
Sang dewi yang terbuang dari singgasana surga
Benarkah engkau ada?

Hitamku menahanku menjamahmu
Rusukku tak kuasa tangisimu
Mengapa ini terjadi kepadaku?
Apakah tak bisa mereka hargai aku?

Engkaulah takdirku
Hanya saja tak mampuku tertawakanmu
Haruskah ku mati untuk bersanding denganmu?

Karena Aku Punya Kamu

Hangat padang pasir pancarkan sinar mentari
Debur di lautan gemericik dalam imaji
Hanya satu nama yang tersirat
Yang mampu kembalikan hati pada peraduannya
Dalam mega - mega dunia sebelum kembali pada haribaan nirwana

Kelam dan mencekam satu dalam rasa
Memang begitulah adanya
Karena mereka telah menjadi kawan pelipur lara
Bintang dan cahaya adalah angan yang tak kunjung datang
Yang kini masih kunantikan dan nanti akan aku dapatkan

Malam adalah sahabat yang mengikat
Dan sunyi adalah suara nyata dalam jiwa
Tak henti menutup diri dari keterasingan
Bagai rembulan yang pancarkan sinarnya dalam temaram

Hati ini mengikat pada rasa yang tak sama
Dimiliki oleh insan yang telah sekian lama
Masa akhir adalah tujuan baginya semata
Dan tak ada rasa yang mendalam yang mampu cabut itu darinya

Waktu adalah sebagian dariku
Maka akan aku berikan itu
Untuk setiap nafas yang kau janjikan
Berhembus dalam satu jiwa yang terpartri erat bersama

Bukankah ini karena cinta?
Karena aku telah kau miliki seutuhunya
Dan ku akan menantimu di tempat biasanya

6.9.12

Mahadewi

Semerbak rinjani mengakar luas di padang pasir
Kalahkan ilalang tandus yang menari disertai deburan angin
Tak ada satupun kepastian akan diri wanita suci
Yang mampu berikan makna di dalam diri ini
BUkan tentang apa yang ingin aku cipta
Tapi tentang rasa yang sungguh tak biasa
Gemericiki hujan luluhkan sang padang pasir
Tapi sang rinjani tetap tegak dalam keelokannya
Mungkinkah dia jawaban atas pinta?
Segala yang tercipta tak akan sia - sia

Love = Cinta

Bersama berjalan bagai bunga sedap malam
Merangkai cerita kebahagiaan bagi yang memandang
Sadarkan rasa bahwa tak akan ada yang sempurna
Karena waktu suatu saat pasti memisahkan

Kita yang satu tak pernah berpikir tentang satu
Hanya perturutkan nafsu tentang apa di pikiran yang satu
sedari awal bukanlah sebuah ratu melainkan hanya kepala batu
Untuk tekan dunia seperti ingin kita itu

Terikat dalam logika dan idealisme semata
Berakar nafsu dan wujud diri belaka
Tak tahu apakah ku berkata benar atau salah
Hanya sekedar mengikat dalam jurang - jurang pemikiran

Retak hati perlahan kembali tapi selalu dicaci
Membuat hati tak pernah bisa lagi hiasi diri
Untuk hati yang telah kau ingkari
Padahal engkau tahu siapa dirimu dalam diri ini

Tak inginku melihat yang seperti itu lagi
Seakan semua baik saja tetapi ada lubang menganga diantara kita
setan di diriku lebih kuasa daripada jiwa yang bersayap
Tetapi mereka berdua sama - sama mendasarkan sesuatu pada nama cinta

Irasional penjelasan yang tak dapat kuterima
Tetapi tidak harus melangkah seperti bagaimana adanya
Harus ada yang mengalah dan memutuskan
Dan mungkin memang benar sebuah jiwa harus kembali terbang menuju keabadian

Kita semua sama - sama mencinta
Tetapi dengan cara beda yang tak bisa dipersalahkan
Karena kesucian cinta tak memungkinkan sebuah jiwa menodainya
Lantakan amarah dalam dada yang berkubang
Telah menghancurkan makna cinta terdalam bagi yang terdalam

Waktuku telah habis denganmu
Bukan maksudku ingin meninggalkanmu
Karena kaulah segalanya bagiku
Hanya saja harus ada yang menggantikanku
Untuk mencintaimu dengan setulusnya

Janganlah engkau bersedih...
Kepergianku tak akan lupakanmu
Karena dimanapun kita terpisah jiwa kita adalah satu
Tubuh ini laksana gunung yang mengakar kuat
Yang menunggu untuk letuskan magma - nya
Maka alirannya mampu hangatkan mereka disekitar kita
Bukankah itu arti kita, sayang?

Asmara

Diam yang menentukan
Saat aku menatap wajahnya
Bersama alunan dendang di telinga
Ku amati lekat - lekat setiap detik keindahan dalam wajahnya

Dia begitu indah...
Cantik mempesona
Anggun bak putri raja
Bunga tidur dalam eetiap kesempatan

Sudah lama aku tak berjumpa dengannya
Kini aku sempatkan untuk bertemu dan menyapa dirinya
Bibirku kelu untuk berkata apa
Karena aku tak tahu apa yang harus kukata

Laksana maja yang pernah ada
Tak puaskan aku saat menatap wajahnya
Kuingin seperti sedia kala
Saat tanganku meremas jemarinya
Saat bibirku mendarat di keningnya
Dan saat diriku menjadi bagian dari hidupnya

Apakah ini pertanda?
Bahwa Yang Esa telah persatukan kita
Dalam suatu purnama kita bertaut
Menjadi awal generasi yang baru

Puisi - Puisi Ada Apa Dengan Cinta?


Very Heart Touching Story

                                             ONE DAY ...

Boy : 
"Hey, hun..."

Girl :
"Hey..."

Boy :
"I missed u at school today,
Why weren't u there?"

Girl :
"Yeah, I had to go to the doctor."

Boy :
"Oh really? Why?"

Girl :
"Oh nothing, annual shots, thats all..."
Boy :
"Oh..."

Girl :
"So what did we do in maths today?"

Boy :
"You didnt miss anything that great.
Just lots of notes."

Girl :
"Ok good..."

Boy :
"Yeah?!"

Girl :
"Hey I have a question..."

Boy :
"Ok, ask away."

Girl :
"Ehm... How much do u love me?"

Boy :
"You know I love you more than anything?!"

Girl :
"Yeah..."

Boy :
"Why did you ask?"

Girl :
<.......>silence<.......>

Boy :
"Is something wrong darling?"

Girl :
"No... Nothing at all..."

Boy :
"Good..."

Girl :
"Ehm... How much do you care about me?"

Boy :
"I would give you the world in a heartbeat if i could."

Girl :
"You would?"

Boy :
"Yeah... Of course I would."
{Sounding worried}
"Is there something wrong???"

Girl :
"No, everythings fine..."

Boy :
"Are you sure?"

Girl :
"Yeah..."

Boy :
"Ok... I hope so..."

Girl :
"...Would you die for me?"

Boy :
"I would take a bullet for you anyday, hun?!"

Girl :
"Really?"

Boy :
"Anyday. now seriously, is there something wrong???"

Girl :
"No I'm fine, ur fine, we're fine, everyones fine."

Boy :
"Ehm... Ouca?!"

Girl :
"...Well I have to go, will see you tommorrow at school."

Boy :
"Allright, bye my lovely wife.
I LOVE YOU... Really love you from my deepest heart..."

Girl :
"Yeah, I love you too, bye."

                                                    THE NEXT DAY AT SCHOOL

Boy :
"Hey, have you seen my lovely today?"

Friend :
"Nope..."

Boy :
"Oh..."

Friend :
"She wasn't here yesterday either."

Boy :
"I know, she was acting all wierd on the phone last nite."

Friend :
"Well dude you know how girls are sometimes."

Boy :
"Yeah... But not her..."

Friend :
"What else to say, man?"

Boy :
"Ok well I'm going to get to hiatory.
Will see you after school!"

Friend :
"Yeah, I'm going to get to science."

                                                        THAT NIGHT ...
-ring-
-ring-
-ring-
-ring-

Girl :
"Hello?"

Boy :
"Hey babe..."

Girl :
"Oh, hi..."

Boy :
"Why weren't you at school today?"

Girl :
"Uh... I had another doctor appointment."

Boy :
"Are you sick?"
Girl :
"Uhm... I have to go, my mom's calling on my other line."

Boy : 
"I will wait..."

Girl :
"It may take a while, I will call you later."

Boy :
"Alright, i love you darling."

                                                       VERY LONG PAUSE ...

Girl :
(With tear in her eye)
"Look, i think we should break up..."

Boy :
"What??? NO!!!"

Girl :
"It's the best thing for us right now."

Boy :
"Why??? It so ridicolous babe"

Girl :
"Because I love you..."

> click <

                                                THE GIRL DOESNT COME TO SCHOOL FOR
                                 3 MORE WEEKS, AND DOESNT ANSWER HIS PHONE.

Boy :
"Hey dude..."

Friend :
"Ouwh, hey bro..."

Boy :
"What's up?"

Friend :
"Nothing... Hey have you talked to your ex lately?"

Boy : "..."

Friend :
"So you didn't hear?"

Boy :
"Hear what?"

Friend :
"If i should be the one to tell you."

Boy :
"Dude, what happened tell me!"

Friend : 
"Uhm... Call this number 089914021905!"

Boy :
"Ok..."

                                            BOY CALLS NUMBER AFTER SCHOOL
-ring-
-ring-
-ring-
Voice : 
"Hello, Phy house, this is her mam. You call in her cellphone."

Boy :
"Oh... I'm sorry aunt, I must have the wrong number.
I am looking Phy. Could I?"

Voice :
"Who is it?"

Boy :
"Enca, aunt..."

Voice : 
"Ouwh... Yes, this is the right number, she is waiting you for so long.
She is dying."

Boy :
"Really? Why? What happened??? How is she???"

Voice :
"Come here, I'll be waiting..."

Boy :
"WHAT HAPPENED??!!!!"

Voice :
"Please come by Ca and you can see her, goodbye."

Boy :
"WAIT!!! NO!!!"

*dial tone*

                                                              BOY GOES TO THE ADDRESS

                                                        GIRL IS LYING IN THE BEDROOM

Boy :
"Dear, are you ok???"

Girl :
".................."

Boy :
"Sweet heart, talk to me!"
Girl :
"I......."
Boy :
"You what?? YOU WHAT DARLING???"

Girl :
"I have cancer and i am on life support."
Boy :
{Breaks Down} <Tears come out from his eye>

Girl :
"They're taking me off tonight."

Boy :
"Why???"

Girl :
"I wanted to tell you but I couldn't."
Boy :
"Why didn't you tell me???"

Girl :
"I didnt want to hurt u."

Boy :
"You could never hurt me."

Girl :
"I just wanted to see if you felt about me as the same i felt about you.

Boy :
???

Girl :
"I love you more than anything...
I would give you the world in a heartbeat.
I would die for you and take a bullet for you."

Boy :
".........."

Girl :
"Don't be sad, i love you and I will always be here with you."

Boy : 
"Then why did you break up with me?"

Mom :
"Young man, visiting hours are over."

                                                              BOY LEAVES, GIRL IS TAKEN OFF
                                                                         LIFE SUPPORT, AND DIES

But what the boy didn't know is that the girl only asked him those questions so she could hear him say it one last time, and she only broke up with him because she knew she only had 3 more weeks to live, and thought it would cause him less pain and give him time to get over her before she died.

Next day... The boy is found dead with a gun in his hand, with a note in the other... The note said:

"I told her I would take a bullet for her...
Just like she said she would die for me..."

*this is true love,
really true lover were they .*