"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

31.8.12

Teruntukmu Jiwaku

Penat sepi dalam pekat
Bosan dalam rasa suram dalam jiwa
Yakin yang tak sama
Acuhkan keyakinan yang membara
Sebuah pinta yang terucap
Untuk - Mu yang Segalanya

Senyumnya... Hangatkan hati yang membeku
Dekapannya... Luluhkan jiwa penuh amarah
Tawanya... Goncangkan keangkuhanku
Matanya... Sejuk merasuk kalbuku

Yang terucap telah torehkan luka
Berbalas sikap yang tak kunjung usai di masa
Terkadang aku harus menyerah kalah
Dan rundukkan hati di hadapannya
Tetapi tak sadarkah ia?
Bahwa apa yang dikata telah lukai hati?
Bak godam yang menumbuk tanah dengan hamparan yang keras
Berkali - kali hingga remuk dan tak berbentuk

Adilkah ini?
Bila ku hanya diam dan acuhkan petuahnya
Walau di dalam hati cintaku tak pernah padam kepadanya
Salahkah aku?
Bila ku hanya ingin dia tahu apa yang aku rasa
Bukan untuk mengerti tentang apa yang aku pinta
Walau di dalam hati sedikit saja aku minta untuk didengar

Ku marah dan berontak
Atas khilaf yang mungkin terdera
Atas laku yang mungkin tak sadarkan
Atas apa yang telah kuimpikan

Ku marah dan berontak
Untuk cinta yang telah aku punya
Demi mimpi yang ingin bersama
Bagi hati yang telah terpatri indah

Akankah kuulangi?
Walau aku tak pernah ragukan
Cinta tulus, suci, sempurna, dan abadi
Dan itu kamu...

30.8.12

Adek

Kau terindah ratu alam raya
Penguasa cinta di dalam hati yang merasa

Adek...
Hadirmu meracuniku
Hadirmu melumpuhkan keangkuhanku
Hadirmu melemahkanku
Hadirmu mengangkatku
Hadirmu menyapaku
Hadirmu menyatukanku

Adek...
Dirimu jiwaku
Indahmu permataku
Jiwamu ragaku
Kuatku namamu
Senyummu imajiku
Sentuhanmu kuatanku

Kau terindah ratu alam raya
Penguasa cinta di dalam hati yang merasa

Sejuk layakya embun di pagi hari
Saat tatapan mata kita bertemu
Damai merasuk tenang
Lirih suaramu yang merasuk kalbu

Wujudku saat kukenali dirimu
Hangatku luruhkan dingin yang menjauh
Jujurku pada satu terpaku

Kau terindah ratu alam raya
Penguasa cinta di dalam hati yang merasa

Perlulah kiranya kita bertemu
Pada mereka yang tak putuskan satu
Sekiranya hadirmu dapat mendamaikan
Jiwa - jiwa yang berontak dan merasa kuasa

Kau telah angkatku
Sembah sujuku pada - Nya yang telah mengutusmu
Temaniku selama ini
Dan demi cinta ku haturkan
"Aku Mencintaimu..."

Kau terindah ratu alam raya
Penguasa cinta di dalam hati yang merasa

Adek...
Ku bukanlah indah
Ku bukanlah nyata
Ku bukanlah kuasa
Ku bukanlah perasa
Ku bukanlah surga
Ku bukanlah damai

Maafku untuk itu
Kau begitu sempurna
Kau adalah indah
Pantaskah ku?

Angkat Sayap Keabadian

Selaksa jelaga telah kutemui
Berbuih dosa telah melekat
Melantunkan irama indah pada dunia
Tentang keabadiaan dalam Jahanam yang nikmat

Aku...
Adalah aku...
Inilah aku...
Dan selamanya aku...

"Ayah...
Maafkan aku yang tak sekuat yang kau bayangkan
Yang tak bisa menjaga namamu disetiap langkahku menjejak dunia
Permalukanmu untuk diriku sendiri
Tak mengerti perasaanmu akanku

Doamu setiap dhuha dan tangismu setiap malam adalah oase bagiku
Maafku yang tak bisa membahagiakanmu dalam setiap langkahku
Aku tak mengerti apa yang harus dikata
Untuk membuat semuanya menjadi seperti yang kukira"

"Bunda...
Sedang apa kau sekarang?
Peluhmu membasahi tubuhmu yang renta
Tangismu mewarnai gubuk yang indah kita semua

Perkataanmu adalah sabdaku
Inginmu adalah perintahku
Bahagiamu adalah inginku
Dan dirimu adalah diriku

Maafkan aku yang tak bisa menjadi seperti yang kau inginkan
Yang selalu sayat hatimu dan torehkan luka kedalaman
Sabda pandita ratu yang seharusnya telah kau semayamkan
Kini masih diam indah di tempatnya berada
Terima kasih...

Maafkan aku mam...
Maafku yang tak bisa bahagiakan dirimu...
Maafku yang selalu acuhkan petuahmu...
Maafku yang tak peduli akan deritamu
Maaf mam...
Maafkan aku...
Maafkan aku..."

Telah kupilih...
Untuk berjalan menuju keabadiaan
Dalam Jahanam yang begitu indah dan meresap
Dalam Huthamah tempatku menunggu dan menanti

Mungkin itu tempatku kembali
Mungkin memang itu yang pantas bagiku
Mungkin disana memang takdirku
Mungkin dan mungkin...

Engkau yang mengenal
Pribadi yang terbuang
Raja yang tak bertakhta
Pangeran yang terluka
Seniman yang tak berkarya
Dan darah yang tak lagi merah
Tolong...
Angkatku...
Bantuku...

Engkau yang mengenal
Pribadi yang terbuang
Raja yang tak bertakhta
Pangeran yang terluka
Seniman yang tak berkarya
Dan darah yang tak lagi merah
Masihkah mau temaniku?
Jahanam adalah tempatku
Huthamah adalah persinggahanku
Tak ada masa depan bagiku...

Engkau yang mengenal
Pribadi yang terbuang
Raja yang tak bertakhta
Pangeran yang terluka
Seniman yang tak berkarya
Dan darah yang tak lagi merah
Adalah jiwa sepi yang menderita
Tak ada yang temani dan pribadi yang terbuang
Terhina dan selslu salah dalam setiap langkahnya
Hanya butuhkan kesetiaan dan ketulusan
Bukannya perlakuan dan janji yang indah

Engkau yang mengenal
Pribadi yang terbuang
Raja yang tak bertakhta
Pangeran yang terluka
Seniman yang tak berkarya
Dan darah yang tak lagi merah
Sayapnya telah patah untuk menuju ke angkasa
Jiwanya rapuh dalam wajah yang penuh ketenangan
Raganya berontak dan ingin mengakhiri semua
Dan mimpinya pupus...

Aku tak tahu bagaimana salah dan benar
Aku tak mengerti tentang benar dan salah
Tak ada yang beritahuku tentang itu
Dan tak ada yang peduli terhadapku tentang itu
Bukan apa yang aku inginkan
Bukan apa yang aku harapkan
Tapi hanya itu
Angkatku

Ini salahku?
Kalau memang iya... Akan kutanggung semuanya...
Ini dosaku?
Kalau memang iya... Aku terima pembalasan - Nya...
Aku...
Seperti aku...
Dalam setiap tawaku...
Tak terbayangkan tentangmu...

Kenapa Aku???

Noktah merah nama cinta
Terpatri indah pada insan yang merasa
Gelapkan mata karena setiap peristiwa
Yang tak sesuai dengan apa yang dipercaya

Entah apa yang harus aku kata
Melihat dua dewi berbuai di angkasa
Bukan untuk merasakan nikmat setia dewata
Melainkan hanya untuk perturutkan nafsu semata

Setiap detik yang terlewati bukanlah indah
Setiap hari yang berlalu tidaklah merekah
Setiap kata yang terucap adalah sumpah serapah
Hanya untuk membuat pribadi menjadi yang paling berkuasa

Lalu...
Apa yang harus aku lakukan?
Aku tidak mengetahui itu semua
Aku tidak menyadari itu semua
Bukan inginku untuk hadir di dunia
Dan bukan waktuku untuk menjawab semua
Aku hanya ingin dicintai
Dengan sepenuh hati seperti kawanku yang telah lama mati
Aku hanya ingin berbagi
Pada mereka yang mengerti aku sedari kecil
Aku hanya ingin dicaci
Hanya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi

Tapi kini?
Aku sendiri...
Semua orang mengutukku
Dunia memusuhiku
Salahkah aku?
Hinakah aku?
Dosakah aku?

Begitu kejam perlakuanmu kepadaku
Yang kau harapkan hadir untuk temani sepi - sepimu
Engkau buang aku seakan ku bangkai yang bau dan tak berarti
Aku hanyalah makanan anjing yang tak pantas untuk kau pertaruhkan
Begitukah aku di matamu?

Salahkah aku???
Yang tak bisa menerima dunia seperti yang aku bayangkan
Tak mendapat kehangatan di pangkuan terhangat manusia biasa
Yang berlaku berlandas hati dan perasaan demi dia yang aku banggakan

Hinakah aku???
Yang berbuat curang untuk menang
Yang dustaimu demi inginku semata
Bukan untuk pribadi saja!
Melainkan untuk semua yang telah memberiku semua

Dosakah aku???
Memang aku adalah tempat dosa dan kesalahan
Aku adalah ladang dosa dan kesalahan
Dan aku adalah pusat dosa dan kesalahan

Lalu...
Segitu saja?
Tak cukup waktuku untuk lihat kebenaran
Dan tak inginku untuk mencari kesalahan
Adilkah perlakuanmu kepadaku?
Tak cukupkah dunia berkata kepadamu?
Engkau darah daging kebanggaanku
Yang kehormatannya aku pertaruhkan dengan nama dan tubuhku
Begitu perlakuanmu kepadaku?

Ooo Tuhan...
Inikah cara - Mu berkata kepadaku?
Tentang kesabaran dan keikhlasan yang hanya Engkau yang tahu?
Inikah cara - Mu tunjukkan cinta - Mu kepadaku?
Dengan menghinakan dan melemparku jauh dari bantaran sungai nirwana

Aku memang badai yang diam tetapi mematikan
Aku memang onak yang kecil tetapi menyakitkan
Aku memang surga yang kehilangan pintunya
Aku memang malaikat bersayap neraka
Lalu???

Bukankah kau yang membuatku seperti itu?
Bukankah kau juga berlaku sama seperti itu?
Lalu mengapa aku engkau bedakan?
Tak punyakah kau cermin untuk melihat dirimu sendiri?

Aku tak tahan lagi...
Berlariku di tengah keheningan
Tak hirauku akan sapaan mesra yang terpinggirkan
Aku bukanlah siapa yang dipedulikan
Dan aku bukanlah permata indah yang layak dipertahankan

Lalu?
Begitukah aku?
Kenapa aku?
Kenapa harus aku???

22.8.12


Sayang

Ku angkat pena dan kuambil secarik kertas
Ku duduk di savana dengan berkawan gerimis
Ku tengadahkan langit tetapi tak kutemukan kehangatan mentari
Inginku berhenti tetapi...
Aku tak bisa...

Perlahan dan perlahan aku tuliskan tentang dirinya
Masa bersamanya yang pernah dan akan aku rasakan
Tak sadarku jariku lentik menuliskan cerita kita
Seakan itu bukanlah cerita melainkan kenyataan

Merasuk indah namanya dalam aliran darahku
Terngiang lembut suaranya dalam buaian mimpiku
Tawanya menemani setiap detik waktuku
Dan bayangnya adalah nafasku

Suara hati memanggil indah dirinya
Mengundangnya dalam dunia hitam
Ketidaksempurnaan nyata yang temani
Dan meminta hatinya
Untuk selamanya bersamanya

Pitta... Biru dan putih yang menyatu satu
Mengundang dunia untuk merestui sebuah kisah
Kelembutan indah dalam buaian kasih sayang
Merangkai cerita keindahan dengan simpul keabadian
Masterpiece semesta yang tak terbantahkan

Keraguanmu bagaikan racun bagiku
Kuasamu bagaikan candu untuk jiwaku
Kecantikanmu adalah candu untuk ragaku
Dirimu adalah satu bagiku

Mengapa selalu tanyakan cinta?
Tak dapatkah engkau melihat keringat yang bercucuran?
Tak dengarkah engkau akan lantunan doa yang mengalun di angkasa?
Tentang suatu nama yang hanya engkau yang tahu siapakah gerangan

Aku inginkan lebih dari hati yang kau miliki
Aku inginkan seutuhnya dari bagian dalam jiwa yang kau miliki
Sebagai jawaban untuk menjagamu
Dari lelaki pertama yang kau cintai setulus jiwamu
Bukan sebagai kakak yang mencintai adiknya
Atau seorang kawan kepada sahabatnya
Terlebih untuk hanya menyapa semata

Aku inginkan lebih dari hati yang kau miliki
Sebagai penjaga dari setiap mimpimu
Sebagai dewa untuk setiap kesulitanmu
Sebagai kawan untuk tempatmu berkeluh kesah
Sebagai ayah yang menajagamu
Sebagai cinta tempat kau sandarkan segalanya

Ku berikan semua yang kumiliki
Walaupun engkau tahu tak ada yang kumiliki
Ku berikan semua yang nantinya kumiliki
Walaupun engkau tahu tak ada yang pasti kecuali imaji
Hanya demi engkau
Hanya untuk engkau
Hanya demi engkau
Dan hanya untuk engkau

Tak bisakah kau dengarkan rintihan hatiku?
Tak bisakah kau dengarkan tangisanku?
Tak bisakah kau dengarkan pintaku?
Tak bisakah kau dengarkan panggilanku?
Untuk namamu ku lakukan semua itu
Demi namamu ku pertaruhkan segalaku
Dalam ceritamu aku pasrahkan hidupku
Dan dengan dirimu akan kulewati waktuku

Sayang... Tahukah kau?
Terkadang aku lelah untuk lewati semuanya
Tapi demi cerita kita aku tidak boleh menyerah sekarang
Aku muak ada nama selain kita
Tetapi itu adalah keindahan lampau yang harus aku terima

Terkadang tak adil bagiku berlaku itu padamu
Menyakitimu dengan segala keangkuhanku
Aku memohon kepadamu untuk mengerti aku
Dan akan aku pertaruhkan harga diriku untuk mengerti dirimu

Sayang... Maafkan aku...
Tak tahu kata apa yang pantas gambarkan hatiku
Tak tahu apa untuk bahagiakan dirimu
Maaf...

Suatu waktu aku berjalan
Menjauh dari keramaian
Menikmati kesendirian
Mendengarkan kesedihan
Berkawan dengan malam
Menyatu dalam keheningan
Menikmati semua kesakitan
Semua itu hanya karenamu
Hanya untukmu...

Entah apa lagi yang harus ku perbuat
Tak tahu lagi apa yang harus aku kata
Mungkin ini saatnya aku meletakkan pena
Dan menjalani cerita kita...

Aku tak tahu siapa engkau
Bilakah engkau jawaban doaku?
Walaupun aku selalu berpikir seperti itu
Sungguh aku inginkan seperti itu
Tapi setidaknya izinkan aku mencoba
Sehingga bila waktu ini akan berakhir
Tak ada penyesalan dariku kepadamu
Dan bila suatu waktu kita bertemu di tempat yang terpisah
Aku bisa dengan bangga berkata
Sembari menahan tangis dan perih di dalam dada
Bahwa "Aku telah berusaha untuk mencintaimu
Memilikimu seutuhnya
Dan menjadikanmu nyata"

18.8.12

Kembali Pada - Mu

Telah lama ku menanti
Sebuah masa tentang adanya kemuliaan
Dimana semua menunggu akan hadirnya
Dan tak ada yang meragukan tentang kuasanya

Tetapi dimanakah aku saat engkau menghampiri?
Inginku sebatas rasa yang tak tahu harus bagaimana aku melepaskan
Sesalku kini saat engkau melangkah pergi
Entah ku dapat bertemu denganmu lagi atau tidak

Gema namamu sungguh sangat mengharukan
Ku baru tersadar bahwa ku telah melewati sebuah masa dengan ketersiaan
Sesalku tak tahu harus aku apakan
Kini ku hanya menikmati masa akhirku bersamamu

Memang waktu adalah pedang yang teramat panjang
Dapat membunuh dan membuat sesal yang teramat dalam
Dan lisan serta akal adalah racun yang begitu nikmat
Dapat menghancurkan tetapi tetap dapat berdiri di atas keangkuhan

Tak ada yang kudapati saat ini
Sesalku yang telah melewatkanmu dengan biasa
Apa yang harus aku lakukan nanti?
Untuk menjadi yang lebih dan terampuni

Kepergianmu adalah awal untuk mengukur kualitas diriku
Kepergianmu adalah langkah untuk melihat kemampuanku
Kepergianmu adalah dalam untuk melihat hidupku
Dan dirimu hanyalah satu dari sekian cinta - Nya kepadaku

Memang kau bukan segala bagiku
Tetapi tetap saja engkau indah dan tak terganti
Kehadiranmu merupakan bukti cinta - Nya yang tak terbantahkan
Demi keselamatan dan kualitasku di dunia dan di alam sana
Terlebih demi cinta yang begitu besar bagi orang yang hina

Tekadku telah bulat untuk kembali merebut cinta - Nya
Tekadku telah kuat untuk menjadi seperti yang Dia inginkan
Tekadku telah dalam untuk tak lagi mengecewakan - Nya
Bukan untuk apa melainkan hanya cinta yang kuperjuangkan

Terima kasih atas segala yang telah kau berikan
Kesempatan indah untuk lebih mengenal - Nya
Waktu yang terngiang untuk menyebut nama - Nya
Walau ku telah siakan itu semua
Tetapi aku yakin kalau sedikit itu lebih berarti daripada tidak sama sekali

Terima kasih Ramadhan...
Semoga Allah SWT mempertemukan kita lagi di masa yang lebih indah...

Demi Engkau Di Atas Mega Dunia

Masih terngiang suara mereka yang menumphkan darah demi engkau
Mengorbankan seluruh jiwa dan raga bertarung dengan gigih di belakang surau
Meninggalkan dunia dan cinta yang telah mereka dapati sebelumnya
Hanya untuk mengangkat engkau di atas mega - mega dunia

Masih teringat lolongan tangis mereka yang tertinggal
Berlubang dada tertembus timah panas
Terhunus panah menghujam raga
Tapi mereka tetap bergerak dan terus berteriak
Hanya untuk mengangkat engkau di atas mega - mega dunia

Seorang kakek tua duduk di hadapan seorang kecil
Bercerita dengan penuh semangat tentang apa yang terjadi di masa itu
Tentang kesatuan dan keinginan yang sama
Tentang pengorbanan dan tak mengharapkan apa
Hanya untuk mengangkat engkau di atas mega - mega dunia

Ku dengar lantunan doa dan mantra dari bilik sebelah
Setelah kubuka ternyata itu sang bunda yang matanya berair penuh pinta
Kepada DIa Sang Maha Mendengar
Hanya untuk mengangkat engkau di atas mega - mega dunia

Kini... Entah dimana sang bunda itu berada
Aku juga tidak mengetahui apakah kakek tua tersebut masih bernyawa atau tidak
Di balik bilik tersebut tidak ada lagi lantunan doa yang mengangkasa
Dan tak ada lagi seorang yang bercerita tentang engkau
Tentang mengangkat engkau di atas mega - mega dunia

Aku berjalan menghampar tanah pertanian yang begitu asri di sekitar
Di depanku terlihat perbukitan yang hijau dan mengalir air yang menyenangkan
Segar semilir angin yang menerpa tangan dan wajahku
Hangat lambaian mentari di pagi itu kepadaku
Inilah mimpi - mimpi orang terdahulu
Yang menginginkan semua itu satu dan tak lagi ada yang menjadi ratu
Tapi benarkah seperti itu?

Diamku mengatup bibirku
Isakku mendengar semua cerita itu
Seorang petani dengan ramahnya datang kepadaku
Menawarkan minum dan sedikit kehangatan kepadaku
Mengerti tentang deritaku dan inginku saat itu
Dan dari waktu itulah aku mengerti tentang apa yang membuat mereka tak lagi satu

Mereka menangis dan terisak sendu...
Aku tidak mengerti apa yang terjadi pada mereka
Pemilik dari tanah yang subur dan indah ini
Kemudian dengan perlahan mereka menceritakan kepadaku

"Tak ada lagi satu di tanah yang seharusnya satu
Tak ada lagi rasa di dalam dada semua yang bernyawa
Tak ada lagi tangan untuk mereka yang sangat membutuhkan
Tak ada lagi hangat dalam kedinginan malam yang panjang
Tak ada lagi diam dalam butiran kata panas untuk menang
Tak ada lagi gerak dalam ingin untuk menjadi hebat
Tak ada lagi tawa saat semua membutuhkannya
Tak ada lagi puji untuk sebuah kehebatan bersama
Tak ada lagi tulus untuk cinta yang lebih besar
Tak ada lagi damai di tanah kita!!!

Tak ada lagi satu di tanah yang seharusnya satu
Yang ada tipu demi diri
Yang ada kaki untuk menyingkirkan
Yang ada dingin untuk mereka yang tak sepaham
Yang ada lantang demi membuktikan siapa yang kuasa
Yang ada diam bila itu tidak menguntungkan
Yang ada tangis untuk bisa didengarkan
Yang ada caci karena ketidakmampuan
Yang ada iri untuk sebuah keinginan
Yang ada ramai demi apa yang terbayangkan"

Aku terdiam mendengar tangisan mereka
Rintik hujan saat itu seakan membuat Yang Disana mendengar segala keluhan mereka
Diamku tak mengetahui apa yang hendak di kata
Dan tak lama kemudian aku kembali berjalan
Tetapi raguku untuk mengangkat engkau di atas mega - mega dunia
Parah... Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan
Hanya berpikir sembari bergerak
Yah... Setidaknya ada yang aku lakukan untukmu bukan?

Gontai langkahku mendengarkan cerita mereka
Aku bertanya kepada Dia yang Maha Esa
Tentang apa yang terjadi di tanah kebanggaan
Tentang sesuatu yang dulu tak pernah terjadi sebelumnya

Sejak kapan kulit memisahkan?
Sejak kapan suku membedakan?
Sejak kapan agama menyesatkan?
Sejak kapan kebiasaan menakutkan?
Sejak kapan biru menjadi warna kita?
Sejak kapan ego menjadi budaya kita?
Sejak kapan kita tak lagi satu seperti sedia kala?
Sejak kapan 17.000 itu bukan 1?
Sejak kapan???

Bukankah kita ini satu?
Dalam segala hal demi cita yang sama
Bukankah kita ini serupa?
Dipersatukan nasib dalam tanah kebanggaan
Bukankah kita ini jiwa?
Putra - putri terbaik dari ibu pertiwi
Bukankah kita ini damai?
Yang menghangatkan dan dihangatkan
Bukankah kita ini INDONESIA???
Merah adalah darah dan putih adalah jiwa

Apakah mereka tidak dapat lagi berbuat sesuatu untuk engkau?
Apakah warnamu telah luntur terkena tangan dari jiwamu sendiri?
Mengapa engkau turun dari peraduanmu di tengah mega - mega dunia?
Tak ada lagikah yang bisa ku persembahkan demi engkau yang sangat aku cinta?
Tak ada keinginan apapun dariku untukmu...
Semua hanya karena cinta dan demi pengabdian
Engkau telah memberiku semua
Dan kini saatku untuk memberimu semua
Bukan untuk siapa
Bukan untuk apa
Tak perlu bertanya tentang bagaimana
Tak perlu bertanya tentang kapan
Tak perlu bertanya dimana
Tak perlu bertanya mengapa
Semua hanya untuk mengangkat engkau di atas mega - mega dunia

17.8.12

Little Pieces To Heaven

Sejujurnya kalau kita mau sedikit berpikir, maka ibadah puasa tersebut mengajarkan kepada kita untuk berbiasa melakukan yang "Sedikit". Karena Allah SWT mengetahui sifat - sifat hamba - Nya yang lebih memperturutkan nafsu daripada logika serta perasaan maka Allah SWT mendatangkan bulan mulia dan penuh rahmat bernama Ramadhan ke tengah - tengah hidup manusia tersebut. Allah SWT bertujuan untuk menjadikan manusia tersebut sebagai seorang hamba yang paripurna. Sejatinya modal manusia untuk menjadi hamba yang paripurna tersebut telah ada, yakni berupa akal dan nafsu itu sendiri. Tetapi untuk menjadi hamba yang paripurna sejati diperlukan lebih daripada itu. Diperlukan "Rasa" yang dapat dibentuk dari keimanan dan keikhlasan untuk menuntun manusia menjadi hamba yang paripurna.

Segala hal yang berlebihan tersebut tidaklah baik untuk siapapun. Bukan berarti kita tidak boleh berusaha, bermimpi, maupun berdoa untuk apa yang kita inginkan. Melainkan hal tersebut justru dapat lebih melanggengkan dan mempercepat usaha kita. Dengan kesabaran, keikhlasan, serta tawakal dengan cara "Mensedikitkan" segala yang kita miliki. Karena sesungguhnya kenyamanan tersebut berasal dari sesuatu yang sedikit. Kenyamanan tubuh karena sedikit makan, kenyamanan jiwa karena sedikit dosa, kenyamanan hati karena sedikit keinginan, dan kenyamanan lisan karena sedikit bicara. Terpenting bagaimana kita menikmati serta mensyukuri kepunyaan kita yang "Sedikit" tersebut untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Sembari selalu istiqomah untuk meningkatkan kualitas ibadah, kehidupan, serta kemampuan kita. Maka niscaya Allah SWT telah mempersiapkan segala sesuatu yang baik untuk kita, dan hal tersebut akan indah pada waktunya.

Sakit dan sedih adalah harga yang harus dibayar dari sebuah kebahagiaan yang diidam - idamkan. Menyerah adalah pilihan yang paling realistis dari sebuah kegagalan. Tetapi tetap tegar adalah sikap yang Allah SWT inginkan untuk selalu kita pegang teguh demi tujuan kita. Dan kepasrahan, keikhlasan, serta keimanan kita - lah yang nantinya akan menentukan apa yang kita peroleh ke depannya.

Kembali pada Allah SWT...

16.8.12

Selamat Tinggal Ramadhan

Ramadhan bulan mulia yang memiliki banyak makna di dalamnya tak terasa kini akan pergi meninggalkan dunia. Bulan penuh diskon pahala dan pengampunan dosa sebagai tanda cinta - Nya kepada para hamba - Nya, bulan diturunkannya Al - Qur'an dan lebih baik daripada seribu bulan biasa kini akan kembali ke peraduan - Nya yang esa. Saatnya kini kita kembali menatap dunia dan beraktivitas untuk menggapai ridho - Nya sembari berharap akan datangnya lagi bulan penuh berkah ini.

Dapat kita katakan bahwa selama kita berada di dalam bulan Ramadhan ibarat kata, kita sedang mengikuti kuliah. Karena di dalam dunia mahasiswa dimana idealisme manusia dibentuk dan nilai - nilai kehidupan diaplikasikan tak ubahnya proses yang sama yang kita dapati saat kita berada di bulan Ramadhan. Tugas kita yang paling utama hanya menjaga diri kita dari segala hal yang membatalkan puasa sembari beribadah untuk menunjukkan rasa tunduk dan bakti kita kehadirat Allah SWT. Ramadhan membuat kita menjaga diri kita dari perbuatan dosa dan maksiat. Yang secara sederhana dan umum dapat dilihat dari tiga hal. Ini sesuai dengan petuah Ali ibn Abi Thalib r.a. dalam suatu kesempatan yang berbunyi: "Semua kebaikan terangkum dalam 3 hal, yakni: pandangan, diam, dan bicara. Setiap pandangan yang tidak menghasilkan ibrah (pelajaran) adalah kelalaian akal. Setiap diam yang tidak mengandung pikiran berarti kelengahan. Dan setiap pembicaraan yang tidak mencerminkan dzikir adalah perbuatan sia - sia belaka."

Allah SWT tidak menciptakan jin dan manusia di muka bumi ini kecuali untuk beribadah kepada = Nya. Setiap saat dan setiap waktu yang kita miliki. Karena kita tidak pernah mengerti bagaimana nanti hidup kita dan seberapa lama diri kita diberi Allah SWT kenikmatan untuk menikmati dunia - Nya yang fana ini. Hal yang paling mudah yang dapat kita lakukan adalah berdzikir selalu untuk mengingat - Nya. Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu berdzikir mengingat - Nya. Hal ini merupakan salah satu cara kita untuk beribadah kepada - Nya. Dan bila kita telah memiliki kedekatan dengan Allah SWT maka sebelum kita berdoapun Allah SWT telah mengetahui pinta dan keinginan kita. Karena kita dekat dengan Allah SWT. Begitupun sebaliknya, bila kita tidak memiliki kedekatan yang cukup dengan Allah SWT maka dapat dipastikan selain jiwa kita tidak tenang maka doa kita pun berasa lama untuk dikabulkan. Terlebih bila kita tetap melanjutkan tradisi puasa seperti saat kita berada di bulan Ramadhan ini dengan menjalankan puasa - puasa sunnah yang telah dianjurkan Rasullullah SAW. Karena doa orang yang berpuasa merupakan salah satu dari tiga golongan orang yang doanya tak tertolak oleh Allah SWT. Dalam suatu hadist dari Abu Hurairah r.a., "Rasullullah SAW bersabda, 'Tiga orang yang doanya tidak akan ditolak: Orang berpuasa ketika akan berbuka; Pemimpin yang adil; Dan orang yang di - zalimi. Allah SWT mengangkat doa itu diatas awan dan dibukakan baginya pintu - pintu langit dan Allah SWT berfirman: 'Demi kemuliaanku Aku akan menolongmu walaupun pada suatu saat nanti.''" (HR. Ahmad)

Perginya Ramadhan bukan bererti ikut pergi pula kebiasaan - kebiasaan baik yang telah kita lakukan selama Ramadhan tersebut. Seperti sholat sunnah dhuha maupun yang paling sederhana adalah berdzikir dan bershalawat kepada Nabi SAW. Seperti yang telah dianalogikan sebelumnya bahwasanya bulan Ramadhan tersebut selayaknya kehidupan di bangku kuliah. Dan selayaknya kuliah pula ilmu yang telah kita dapatkan di bangku kuliah tersebut sudah selayaknya kita amalkan di dunia yang sesungguhnya.

Tentang shalawat Rasullullah SAW pernah bersabda dalam suatu hadistnya yang berbunyi: "Siapa yang bershalawat atasku sekali maka Allah SWT akan bershalawat padanya sepuluh kali" (HR. Muslim dan Abu Dawud). Dan pada suatu hadist lain Rasullullah SAW juga pernah bersabda, "Seandainya sepanjang hidupmu melakukan seluruh amal ketaatan lalu Allah SWT memberikanmu satu shalawat saja atasmu, tentu satu shalawat tersebut akan lebih berat dari semua amal ketaatan yang engkau lakukan selama hidupmu" (HR. Muslim)

Kemudian keutamaan Sholat Dhuha dituturkan oleh Abu Dzar r.a., "Dari Nabi SAW (bahwasanya) beliau bersabda, 'Setiap pagi setiap sendi anggota tubuh masing - masing dari kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah. Setiap tahmid adalah sedekah. Setiap tahlil adalah sedekah. Setiap takbir adalah sedekah. Menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah. Dan melarang perbuatan yang mungkar juga adalah sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan dua rakaat shalat dhuha yang dia kerjakan.'" (HR. Muslim)

Demi umur yang berkualitas, para orang - orang shaleh terdahulu tidak melewatkan waktunya secara sia - sia. Abdullah ibn Mas'ud pernah berkata, "Aku tidak menyesali apapun melebihi penyesalanku akan terbenamnya matahari. Umurku berkurang sedangkan ibadahku tidak bertambah."

Semoga kita dapat lulus dari Universitas Ramadhan dengan predikat minimal "Sangat Memuaskan" sehingga kita mampu untuk mengabdikan ilmu, diri, serta jiwa kita tersebut di dunia ini. Dengan hanya bertujuan untuk menggapai ridha dan cinta Allah SWT.

Selamat tinggal Ramadhan... Aku sangat merindukanmu...
Semoga kita dapat bertemu kembali di waktu mendatang,,,
Dengan ilmu dan kualitas yang lebih bagus daripada waktu ini...
Sehingga aku tidak akan mengecewakanmu seperti sebelumnya...

BarIsa (Never) Ends!!!

Kembali utuh dan kini tak mengerti lagi
Kembali berasa dan kini tak kudapati lagi
Kembali teriak saat tenang menyapaku
Tak terasa isakku lantang di bawah saksi malam bisu

Mungkin memang bukan takdirku untuk satu
Bukan inginku untuk menjauh
Tetapi mana langkah yang harus aku tempuh
Bimbangku masih 'tuk tentukan itu

Begitu dalam lubang yang menganga
Akibat kata dan hitamnya perlakuan
Ibarat koin yang memiliki dua mata
Perlakuan hati tak dapat lukiskan kesan

Kebahagiaan adalah kata yang tepat untuk dirinya
Dengan segala onak dan kerikil yang menerpa
Tak haruskan dia merapuhkan jiwa
Dia harus tetap berjaya!!!

Tapi... Apa yang hendak dinyana?
Apa yahg harus aku kata?
Bukan tentang mengapa dan bagaimana
Tetapi hanya apa dan siapa

Jiwaku terbentang bersama namanya
Nafasku lembut mengenang wajahnya
Senyum lucunya masih menghiasi jiwa
Dan aroma tubuhnya masih menempel di dada

Masih ingatkah kau saat kukecup kepalamu?
Memperlakukanmu selayaknya seorang ratu dan putri kecilku
Berdoa di tiap waktu untuk selamanya
Untuk dunia dan di alam sana

Laksana sebuah cerita yang harus berakhir
Harapku alam nanti adalah tempat tiada berakhir
Bagi kita dan mimpi kita
Bagi cinta untuk Sang Maha Mencinta

Ibarat sebuah roda yang berjalan
Terkadang di atas dan mungkin ada di bawah
Terkadang melewati jalanan halus
Dan tak jarang pula melewati jalanan tandus
Dalam suatu waktu harus mendaki
Dan tak pernah tidak harus menurun

Apakah aku harus pergi dan melupakan?
Semua yang telah ada dan kini tinggal kenangan
Walaupun aku tidak pernah berhenti mencinta
Dan berlaku beda untuk mendapatkannya

Pitaku tak lagi terbentang kekang
Simpulnya selalu mematikan
Simpul mati antara aku dan dirinya
Tak terpisahkan hingga akhir zaman

Hhhmmm... Harapku demikian adanya
Tetapi??? Apakah aku yang harus memutuskan?
Kupasrahkan dan kuikhlaskan diriku dan dirinya
Karena yakinku akhir akan cerita sempurna

Tunggu aku selayaknya aku menunggumu
Dekap aku selayaknya aku mendekapmu
Cintai aku selayaknya aku mencintaimu
Pilih aku selayaknya aku memilihmu

Tuliskan lagi cerita kita dalam Pitta keabadian
Aku menunggumu dalam sebuah kepastian
Aku menunggumu di tempat biasa kita bertemu
Aku menunggumu hingga habis masaku bersamamu
Aku menunggumu untuk rajut kembali semua

Teriakku lantang memanggil namamu...
Pitta - kan hatiku dan selalu milikku...
Buatlah untuk itu
Dan kita serahkan kepada yang Maha tahu

14.8.12

Hitamku

Berjelaga hitam tubuhku
Berasa darah langkah kakiku
Menghujam segala keangkuhanku
Akan semua cerita yang tak lagi satu

Dan kini...
Terjadi lagi...
Entah apa yang aku dapati...
Bukannya tawanya yang pasti...

Apa yang kurasa akupun tak merasa
Apa yang aku terima akupun tak kuasa
Seakan aku mengangkasa
Dan kini busss.... Jatuh dalam lubangan dosa

Entah apa yang dapat kukatakan
Entah apa yang dapat kulakukan
Untuk membuat semua kembali seperti semula
Untuk membuat kita menjadi selamanya

Aku tak tahu apakah engkau jawaban dari doaku
Dan aku juga tak tahu apa engkau yang terbaik bagiku
Karena semua hanyalah misteri yang tersurat indah
Dan aku tak berdaya untuk menyingkapnya

Mengapa semua harus rumit yang tak tentu
Cukup katakan "Ya" dan kita mulai lagi semuanya
Bukankah memang manusia itu tempat dosa dan kesalahan?
Lalu mengapa tak bisa memaafkan dan menata rasa?

Kalaulah aku memang penguasa waktu
Akan aku genggam itu hanya untukmu
Dan kalau aku penguasa jiwa
Tak kan aku nodai ketulusanmu

Tapi siapakah aku?
Semua memuja selayaknya aku orang yang paling benar
Hebat adalah bosan yang terngiang indah dalam melodi kealpaan
Tapi benarkah itu aku?

Aku laksana laknat yang berjalan indah di muka bumi
Yang tak mengerti apa itu benar dan selalu perturutkan diri
Aku laksana lumut yang menempel indah di keindahan yang sejati
Hanya memikirkan diri sendiri tanpa tahu derita yang menepi

Aku bukanlah bintang yang bersinar terang di malam hari
Aku bukanlah hebat seperti apa yang dikata banyak diri
Aku bukanlah semua seperti yang mereka rasakan
Hanya agungkan diri tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi

Takkan ada bahagia bila bersama
Hanya rintihan hujan yang akan setia
Akulah hitam yang nyata
Dan aku pekat tanpa celah

Kenapa aku selalu seperti ini?
Terjatuh dan tanpa harapan
Pantaskah aku bertanya kepada - Nya?
Mengingat aku selalu meninggalkan - Nya

Aku hanya inginkan bahagia
Baik di dunia sini terlebih di alam kelak
Bukan hanya menjadi lilin yang mampu menerangi
Tetapi terbakar habis oleh dirinya sendiri

Apa yang harus aku lakukan untuk membuat semuanya kembali indah?
Seakan penyesalan dan maafku tak berbentuk dan hilang begitu saja
Apakah memang aku harus pergi dan menyerah?
Perlakuan yang paling aku benci tetapi mengena...

Man Jadda Wa Jadda...

Sebelum aku bertemu dengan wanita yang aku cintai ini, memang aku pernah menjalin hubungan dengan berbagai dan bermacam wanita sebelumnya. Tetapi bagaimana aku membuktikan bahwa aku telah lelah dan telah berubah? Kini aku sangat menyayangi dan mencintai seorang wanita, dan insya allah rasa itu akan selamanya sampai kelak aku tiada. Bukannya aku sok untuk mencinta, cuma aku telah memilih. Dan dialah pilihanku. Bagaimana caraku membuktikannya? Sementara hanya waktu yang mampu bersekutu denganku. Aku telah mencoba semua yang aku bisa untuk meyakinkan dirinya tentang perasaanku.

Ada beberapa hal yang aku rasa salah akan prinsip mencinta yang aku pegang waktu aku mencintai seseorang dulu. Semua orang - termasuk aku - ingin memiliki, bahkan terkadang merasa harus memiliki. Dan oleh sebab itu dengan melihat orang yang kita cintai bahagia kitapun juga akan merasa bahagia??? "BOHONG!!!" Kita hanya pura - pura bahagia di depannya di saat hati kita merasakan sakit yang teramat sangat. Secara tidak langsung itu mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang munafik. Lalu kesalahan berikutnya adalah kita - termasuk aku - lebih merasa bahagia saat kita mampu dicintai seseorang daripada usaha kita untuk mencintai seseorang. Jujur aku katakan bahwa prinsip seperti itu adalah prinsip yang "SALAH BESAR!!!" Saat dicintai seseorang kita hanya merasa bangga. Namun saat kita mencintai seseorang kita dapat merasakan arti bahagia yang sesungguhnya. Terlepas akan segala resiko yang nantinya kita terima dan harus kita rasakan, terlebih bila cinta kita tersebut tak berjalan sebagaimana mestinya.

Pilihan yang paling logis dan realistis adalah menyerah. Menyerah akan cinta yang tak lagi sesuai dengan yang kita harapkan, menyerah bersama dengan seseorang yang telah kita pilih, menyerah akan masa depan yang telah kita bayangkan dan berusaha untuk kita wujudkan. Pilihan tersebut memang realistis dan logis? Tetapi itu bukanlah pilihan bagi seorang pemenang dan pecinta! Seorang pecinta sejati akan terus bergerak hingga kelelahan menderita. Seorang pecinta sejati akan terus hingga kelelahan itu lelah untuk mengikutinya.

Seorang pecinta sejati yang melandaskan rasa cintanya hanya untuk meraih ridha Allah SWT akan selalu ikhlas untuk menerima ketetapan dari Sang Maha Cinta. Karena seorang pecinta sejati meyakini bahwa Allah SWT selalu menyertainya dimanapun dia berada dan apapun yang dia kerjakan. Hal ini sangat sesuai dengan sabda Rasullullah SAW yang berbunyi, "Iman paling afdhol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah SWT selalu menyertaimu dimanapun kamu berada" (HR. Ath Thobari). Seorang pecinta sejati hanya meniatkan semuanya untuk Allah SWT selaku pemilik hidup dan kehidupan dirinya baik di dunia maupun di masa mendatang. Segala yang dilakukannya - terutama dalam hal mencinta - semata harus dapat lebih mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Seluruh hidupnya dia persembahkan di jalan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan salah satu hadist yang berbunyi: "Seorang sahabat bertanya kepada Rasullullah SAW, 'Ya Rasul, sedekah apa yang paling utama?' Lalu kemudian Rasullullah SAW menjawab, 'Sedekah dikala sehat tetapi ekonomi sulit, sangat berharap cukup tetapi takut fakir.'" (HR. An - Nasa'i)

Ali ibn Abi Thalib, seorang sahabat Nabi SAW yang sangat terkenal pernah berpesan, "Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tetapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah menyerah untuk mencoba. Dan kemudian jangan katakan kepada Allah SWT 'Aku memiliki masalah yang besar' tetapi katakan kepada masalah tersebut 'Aku memiliki Allah SWT yang Maha Besar!'" Oleh karena itu seorang pecinta sejati akan sangat berusaha untuk memberikan segala yang dia miliki untuk orang yang dia anggap dapat lebih mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Apapun kondisi yang dia hadapi saat itu, dia akan selalu ikhlas untuk memberi dan menerima keadaan. Tidak peduli betapa sakitnya dan sulitnya keadaan yang ada di depannya. Karena dia yakin Allah SWT akan selalu bersamanya.

La takhaf wa la tahzan innallaha ma'ana... Jangan takut dan jangan bersedih karena seaungguhnya Allah SWT terus - menerus mendampingi kita semua. Selalu berusaha dan berdoa untuk menggapai cinta sejati dan cinta terakhir kita! Yakinlah akan hasil gemilang dari usaha kita kelak...

13.8.12

Skak Mate?!

Beberapa waktu yang lalu aku mengunjungi mantan SMA - ku yang sudah 4 tahun ini aku tinggalkan. SMA tersebut telah memberikan banyak hal kepadaku sampai detik ini, mulai dari pengalaman, cinta, serta kesempatan kepada diriku untuk mengembangkan semua yang ada di dalam diriku. Sampai detik ini pun aku merasa sangat kehilangan saat aku telah lulus dari SMA tersebut, hal ini belum saat aku memutuskan untuk pergi suatu saat nanti. Aku merasakan masa - masa terbaik dalam diriku saat aku berada di sana. bersama dengan kawan serta sahabat karibku dalam mengejar mimpi dan menggapai cita. Terlebih akhir - akhir ini, cinta terakhir yang aku harapkan cinta sejatiku telah aku putuskan berasal dari SMA tersebut. Wanita yang aku temui saat aku kembali ke SMA tersebut. Dia yang telah aku pilih untuk menjadi pelabuhan cinta terakhirku.

Sebagai mantan petinggi dari salah satu organisasi besar di sekolah tersebut, pernah aku berandai -  andai tentang hidup bersama dengan orang - orang yang aku temui disana. Ibarat sebuah papan catur kawan - kawanku adalah pion kuda, perdana menteri, benteng, serta prajurit. Sedangkan aku adalah raja dan wanita yang aku cintai saat ini dan selamanya tersebut adalah sang ratu. Sayang pada permainan catur tidak ada pion "Rakyat" yang harus dilindungi oleh seorang raja beserta para jajarannya. Sebagai seorang raja tentu aku memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan segala sesuatu dalam "Pemerintahan" - ku tersebut berjalan lancar. Dengan segala kekuasaan, kekuatan, serta kemampuan yang Allah SWT titipkan kepadaku sampai detik ini nantinya aku juga akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang telah aku lakukan kepada mereka - kawanku - hingga ajal menjemputku.

Kebahagiaan seorang raja terjadi saat dia dengan segala kelebihan dan fasilitas yang melekat pada dirinya tersebut mampu untuk menjalankan tugas dan amanah yang Allah SWT titipkan kepadanya. Dan kebahagiaan tersebut akan menjadi paripurna saat sang raja tersebut bersama dengan ratu yang telah dipilihnya untuk dicintai seumur hidupnya. Segala titah dan perintah yang sang raja berikan kepada "Bawahannya" bergantung kepada kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh "Bawahan" raja tersebut.  Tidak mungkin bidak kuda berjalan seperti benteng bukan?

Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi "Skak Mate"  pada pemerintahan yang aku kuasai selama ini. DAn suatu saat nanti aku bersama dengan sang ratu - bersama dirinya - mampu untuk menjadi pemimpin yang amanah dan dapat hidup bahagia selamanya...

6.8.12

Keikhlasan Mencinta...

Selaiknya seorang manusia biasa yang memiliki keinginan menggebu di dalam dirinya, satu pertanyaan penting yang selalu terngiang adalah: Inginkah kalian merasakan cinta? Dan secara pribadi aku bisa jamin kalau seluruh makhluk Allah SWT di dunia terlepas itu manusia, hewan, maupun tumbuhan akan memiliki satu jawaban yang sama: Ya! Benar... Tidak dapat dipungkiri bahwa kita ingin merasakan cinta dalam kehidupan kita. Terlepas kita menganggapnya seperti apa. Sekarang makhluk hidup mana yang dapat hidup tanpa cinta? Selalu aku katakan bahwasanya cinta adalah ciptaan Allah SWT terdahsyat yang diberikan kepada seluruh makhluknya di muka bumi ini. Jadi cinta memang merupakan kodrat dan takdir makhluk hidup itu sendiri hingga Allah SWT mencabutnya dari dalam dirinya.

Terlebih untuk manusia yang katanya sempurna tetapi kenyataannya sungguh fana, hina, bodoh, dan tak tahu diri. Cinta merupakan bahan langka yang terpatri di dalam diri. Apapun yang akan dilakukan oleh seorang manusia selalu berlandaskan cinta di dalamnya terlepas kita semua menganggap kalau alasan yang dilontarkannya tersebut tidak masuk akal, tidak bisa diterima, ataupun sungguh tidak dapat dipahami. Tetapi itulah cinta... Bahkan dalam sebuah serial terkenal yang dulu sangat sering aku tonton saat aku kecil ada pameo yang berbunyi seperti ini: "Sejak dahulu beginilah cinta, penderitaannya tiada pernah berakhir."

Tapi benarkah cinta itu membuat yang merasakannya menderita? Lalu kalau cinta itu hanya membuat makhluk - Nya - dalam hal ini manusia - menderita mengapa Allah SWT menciptakan dan menanamkan cinta di dalam diri setiap makhluk - Nya? Atau... Kita yang salah dalam memaknai cinta tersebut? Karena dalam pemahamanku karena sifat rahman dan rahim Allah SWT, maka Allah SWT tidak akan menyengsarakan manusia dengan ciptaan - Nya tersebut.

Terkait dengan hubungan cinta sesama manusia tak terhitung lagi berapa wanita yang telah menemaniku selama 22 tahun ini. Di satu sisi mungkin aku bangga dengan predikat tersebut, tetapi di sisi lain aku sungguh merasakan "Karma" dari setiap hal yang dulu telah aku lakukan. Entah berapa kali aku menyakiti wanita yang dulu pernah bersamaku, dan mungkin kini saat aku telah ingin berpikir "Serius" terhadap pandanganku dalam menjalin hubungan dengan wanita aku merasakan kesulitan yang luar biasa. Kalau memang sekali aku gagal mungkin aku dapat berdalih bahwa itu adalah kesalahan dari sang wanita, tetapi kalau sampai dua kali? Mungkin kesalahan tersebut ada di dalam diriku sendiri!

Mulutku ini sudah sangat sering sekali menyakiti orang - orang di sekitarku baik itu aku lakukan secara sengaja maupun tidak. Aku telah mengetahuinya, tetapi tetap saja aku tetap melakukannya. Terkait dengan menjaga lisan ini, Rasullullah SAW telah berpesan dalam sebuah hadistnya yang berbunyi: "Kebanyakan dosa anak Adam disebabkan dari lisannya" (HR. Al - Baihaqi). Tetapi tetap saja aku khilaf untuk yang terakhir ini... Niat baik harus disampaikan dengan maksud dan cara yang baik. Dan terkadang harus disertai dengan kesabaran maupun keikhlasan untuk ditolak. Itu adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan oleh manusia, terlebih terkait dengan orang yang sangat dicintainya. Ego diri mengatakan bahwa pertimbangan kita tersebut benar maka tindakan yang harus dilakukan dapat kita sesuaikan. Tetapi tidak semua semudah membalikkan telapak tangan.

Lalu kalau seandainya kita telah berbuat suatu kesalahan dan berdosa kepada orang yang sangat kita cinta - walaupun tujuan kita baik - apa yang dapat kita lakukan? Banyak yang bilang jawaban dari pertanyaan diatas adalah "2M", yaitu: menyesal; dan menyerah. Dengan sangat mudahnya kita dapat berkata menyesal terkait apa yang telah kita lakukan. Dan oleh sebab itu permohinan maaf adalah satu perlakuan yang akan dan pasti kita lakukan. Tetapi terkait dengan masalah hati, tidak ada yang pasti di dunia ini. Tidak semua luka hati dapat disembuhkan dengan begitu cepatnya sehingga kita dapat menata kembali hubungan kita seperti sedia kala sesuai dengan tujuan bersama. Terkadang juga kita harus menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan sebagai konsekuensi dari tindakan kita tersebut - terpisah dari maksud dan tujuan kita melakukan kesalahan tersebut.

Lalu pilihan yang paling mudah adalah menyerah dan melepaskan cinta lama kita untuk menggapai cinta baru kita di ujung sana. Ini adalah pilihan yang logis, realistis, dan "Aman" bagi sebagian orang. Tetapi semakin kita terbiasa dengan kondisi semacam itu maka masalah kita ke depan akan tetap saja sama. Mengapa demikian? Karena kita tidak mau untuk menyelesaikan dan sedikit "Menderita" lebih lama untuk membuat suatu keadaan buruk yang kita alami tersebut menjadi sedia kala. Untuk para pecinta pemula sebagian besar dari mereka aku yakin akan memilih pilihan ini - walaupun tidak semuanya seperti itu. Mengapa? Karena aku pernah muda...

Tetapi untuk sebuah masa depan yang kita bayangkan dan inginkan keindahannya tidak ada pilihan lain yang lebih realistis selain kita memlilih MENYESAL. Karena dengan begitu kita menjadi tahu betapa berharganya dia yang telah kita sakiti dan campakkan tersebut. Sehingga dengan segala cara kita akan berusaha sekuat tenaga hingga Allah SWT memutuskan untuk berkata lain untuk membuat keadaan menjadi seperti semula. Tetapi tidak semuanya tersebut yang kita bayangkan. Dari sinilah keikhlasan mencinta tersebut diperlukan. Dalam sebuah hadist Rasullullah SAW pernah bersabda, "Allah SWT berfirman kepadaku: 'Tidak ada balasan selain surga bagi hamba - Ku yang Ku ambil kekasihnya di dunia dan ia merelakannya.'" (HR. Bukhari dan Ahmad)

Dari hadist di atas kita dapat mengetahui betapa berat dan besarnya ujian bagi sang pecinta dari Sang Maha Cinta. Oleh karena itu satuhal yang harus kita yakini setiap saat adalah bahwasanya semua yang kita alami dan rasakan saat ini merupakan yang terbaik bagi kita hamba - Nya serta ujian ini merupakan rasa kecintaan Allah SWT kepada kita para hamba - Nya. Oleh karena itu Allah SWT mengukur dan menguji kita semua selama kita hidup di dunia untuk mengetahui tingkat keimanan kita, termasuk dalam hal cinta ini. Bukankah nanti tidak selamanya kita akan hidup di dunia? Dan bukankah nanti tidak selamanya kita akan menderita asalkan kita tetap berpegang teguh kepada Al - Qur'an dan Al - Hadist? Lalu apa yang hatus kita takutkan kalau memang "Menderita" - nya diri kita karena cinta tersebut dapat membuat Allah SWT ridha dan merahmati kita.

Keikhlasan mencinta merupakan sesuatu hal yang sangat langka dewasa ini. Ksrena bila kita telah memiliki keikhlasan dalam hal mencinta maka segala sesuatu yang kita lakukan tersebut akan bardassarkan nama cinta. Oleh karena itu, pribadi yang telah memiliki keikhlasan dalam mencinta maka di dalam dirinya akan tumbuh semangat untuk rela berkorban, semangat berjuang, menggantungkan harapan kepada Allah SWT, dan berbuat sesuatu untuk kebaikan di dunia dan akhirat. Tidak ada tindakan yang hanya bertujuan untuk memuaskan hasrat semata, merugikan diri sendiri maupun orang yang kita cintai, maupun hanya bersandar kepada hawa nafsu dalam setiap perlakuannya semata,

Maka seperti yang saat ini aku lakukan, pilihan logis yang telah aku ambil adalah bertahan! Aku bertahan untuk tetap berusaha dan berdoa mencintainya...
Aku bertahan dari setiap onak dan duri kehidupan yang mengganggu jalan cintaku dengan wanita yang telah aku pilih...
Aku bertahan untuk sakit dan menderita demi masa depan yang telah aku impikan dan bayangkan bersamanya, dan terlebih demi ridha dan rahmat Allah SWT kepadaku nantinya...
Aku bertahan dan bertaruh pada satu nama..., ,,,,A

Aku selalu berdoa dan berusaha untuk dirinya. Dan berhubung kali ini bulan Ramadhan doa dan usahaku untuk dirinya aku lipat gandakan. Selain aku memohon pengampunan untukku dan keluargaku, maupun kebaikan di dunia dan di akhirat untukku dan keluargaku, aku juga berdoa dan berusaha untuk dirinya yang telah aku pilih. Seperti dalam sebuah hadist Rasullullah SAW yang berbunyi: " Sesungguhnya Allah SWT memiliki hamba - hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam bulan Ramadhan. Dan doa orang muslim akan dikabulkan." (HR. Ahmad)

Yah... Semoga... Bismillahirrahmanirrahim...
Dia lah yang Allah SWT pilihkan untukku, sebagaimana diriku untuk dirinya...