"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

26.3.12

Pelajaran Dari Sebuah Tomat

Terdapat satu kisah menarik yang ingin aku bagikan kepada rekan - rekan penikmat blog sekalian. Semoga dengan adanya kisah ini akan memberikan satu inspirasi bagi diri untuk berbuat sesuatu yang lebih baik lagi. Kisah ini juga merupakan awal dari posting kali ini. Berikut kisahnya: Kisah sebuah tomat: "Seorang bijak pernah meminta kepada murid - muridnya untuk memasukkan tomat ke dalam sebuah keranjang masing - masing. Jumlah tomat yang dimasukkan ke dalam keranjang tersebut disesuaikan dengan jumlah orang yang dibencinya. Ada beberapa murid yang memasukkan tomat sejumlah 10 buah ke dalam keranjang miliknya. Ada beberapa murid lain yang memasukkan tomat lebih dari 10 buah. Namun tak jarang juga ditemui beberapa murid yang hanya memasukkan tomat sejumlah dua buah ke dalam keranjangnya. Sedikit sekali siswa yang tidak memasukkan tomat ke dalam keranjangnya. Kemudian sang bijak pun meminta kepada murid - muridnya untuk membawa keranjangnya kemanapun mereka pergi. Satu dua hari berlalu mereka masih mampu untuk membawa keranjang tersebut. Tetapi lama kelamaan anak - anak tersebut merasakan keletihan dan  keberatan dalam membawa keranjang yang berisi tomat tersebut. Keranjang tersebut mengganggu mereka dan mulai berbau busuk. Mereka memutuskan untuk mengurangi jumlah tomat yang berada di dalam keranjang tersebut sedikit demi sedikit. Kemudian pada akhirnya mereka memutuskan untuk membuang semua tomat yang mereka bawa tersebut. Tak disangka anak - anak yang tadi membawa tomat tersebut terlihat sangat girang bukan kepalang. Kini mereka tidak memiliki beban lagi, karena mereka telah membuang semua kebencian yang ada di dalam diri dan hati mereka."


Untuk beberapa saat kita akan sering sekali untuk memendam amarah maupun kebencian di dalam relung hati kita. Sangat sedikit sekali manusia - manusia yang dapat secara langsung untuk melupakan dan mengikhlaskan apa yang terjadi di dalam hidupnya. Sebagian besar manusia di muka bumi ini akan mememdam apa yang dirasakannya di dalam hati dan pikiran mereka. Hal tersebut akan menjadi sesuatu yang berguna bila sesuatu yang kita rasakan tersebut mampu menyenangkan kita dan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tetapi sesuatu tersebut akan menjadi hal yang menyesakkan dada dan akan berpengaruh terhadap apa yang dilakukannya bila sesuatu tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Bahkan mungkin sesuatu yang membuat hati kita terluka. Bila kita tidak mampu mengambil sisi positif dari apa yang terjadi di dalam diri kita - apapun sesuatu tersebut - maka kita hanya akan menjadi seseorang yang merugi.

Dalam kisah sebuah tomat di atas dapat dilihat bahwa kalau kita mendasarkan apa yang kita lakukan itu hanya berlandaskan kepada materi maka tidak akan ada habisnya segala yang kita inginkan di dunia ini untuk memuaskan hati kita. Untuk beberapa saat perasaan dan hati kita akan sangat terpuaskan dengan segala keputusan yang telah kita lakukan untuk memenuhi segala keinginan kita. Semakin lama dan semakin kita mengikuti perasaan kita tersebut maka yang ada hanyalah perasaan takut dan tidak tenang bila suatu saat nanti apa yang kita inginkan tersebut tidaklah tercapai. Dan bila kita tetap memaksakan kehendak kita kepada keinginan kita tersebut maka semakin lama perasaan tersebut akan menjadi beban untuk diri kita. Tidak ada lagi ketenangan dalam menjalani hidup, dan tidak ada lagi keikhlasan dalam melangkah. Diri ini sudah diselimuti oleh nafsu yang begitu menggebu yang harus selalu di turuti keinginannya. Bila keadaan telah menjadi sedemikian rupa maka kita telah menjadi budak nafsu di dunia ini!

Dunia memberikan pengaruh yang sangat luar biasa terhadap perilaku manusia. Banyak sekali manusia yang hidup demi dunia. Seolah mereka lupa kalau mereka nanti akan pergi ke lain dunia. Dan bisa dikatakan semua masalah yang menimpa manusia tersebut karena manusia itu terlalu fokus dengan dunia. Mengejar dunia, mencintai dunia, dan menuhankan dunia. Padahal sejatinya dunia itulah yang mencari manusia! Dunia itu mencari dan dicari. Kepada pencari akhirat, dunia mencarinya sehingga menyempurnakan rejekinya. Sedangkan kepada pencari dunia, akhirat yang dicarinya sehingga datang kematian yang mencekik lehernya. Kita dapat menjadi seperti itu saat kita mampu pasrah dengan ketentuan Allah SWT yang Maha Esa. Tidak lagi bergantung kepada makhluk, dan mendasarkan segala sesuatunya kepada hukum Allah SWT yang haq dan adil. Sekarang yang perlu kita renungkan, apa binatang melata yang berada di bawah batu tidak diketahui oleh Allah SWT keberadaannya? Ataukah sang burung yang terbang kesana kemari tidak dijaminkan rezekinya oleh Allah SWT? Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang tidak diperhatikan oleh Allah SWT, justru manusianya itu sendiri yang tidak pernah memperhatikan Allah SWT! Sesungguhnya banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan ridha allah SWT. Baik itu dengan cara yang mudah maupun dengan cara yang sukar sekalipun. Sering sekali kita melupakan untuk memasukkan kebahagiaan di hati setiap muslim. Padahal hal itu merupakan salah satu cara termudah bagi kita untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Seperti hadist Rasullullah SAW berikut ini: Rasullullah SAW bersabda, "Mudahkanlah, jangan mempersulit! Dan jadikan suasana yang bahagia, jangan menegangkan!" (HR. Muslim)


Rabbi yassir wala tu'assir...
Rabbi tammim bil khoir...
(Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan menamatkan kemudahan itu dalam kebaikan) 

24.3.12

Pesan Imam Al - Ghazali

Jauh perjalanan hidup manusia nantinya akan bermuara kepada kematian juga. Dan hal itu memang tidak dapat disangkal lagi. Masalah utamanya adalah hanya Allah SWT yang mengetahui kapan masa akhir setiap makhluk itu, sehingga kesempatan kita pun untuk bertobat menjadi sangat terbatas. Semua kembali lagi kepada manusianya itu sendiri dalam menyikapi hidup dan kehidupan demi kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Tidak akan lama lagi kita ada di dunia, oleh karena itu mengapa kita tetap berkeras untuk mencari dunia dengan jalan yang tidak diridhoi Allah SWT? Sebaik - baik umat manusia adalah mereka - mereka yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Sungguh bodoh kita kalau kita hanya menempatkan materi pada prioritas utama kita, karena kita juga akan terbatas oleh waktu. Sedangkan semua yang ada di sekeliling kita nantinya akan tumbuh dan menghilang. Kesempatan kita untuk bersama mereka - mereka yang kita kasihi juga terbatas. Dan waktu tidak akan pernah bisa terulang kembali apapun usaha kita!

Karena itu benar kata Imam Al - Ghazali, bahwa yang paling jauh itu adalah masa lalu. Karena sejauh apapun usaha kita untuk membetulkan masa lalu, kita hanya bisa berharap dan berdoa. Dalam kenyataannya sangat jarang sekali masa lalu yang dapat kira rubah dengan mudahnya. Walaupun kita mampu untuk merubahnya pasti ada yang berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Oleh karena itu sebagai seorang manusia yang tidak berkuasa terhadap sang waktu sudah sewajarnya bila kita berusaha keras untuk menjaga perlakuan dan perkataan kita. Karena kita tidak akan pernah tahu, perlakuan dan perkataan kita yang seperti apa yang akan menyakiti orang - orang di sekitar kita. Kemudian yang paling ringan itu adalah Ghibah (Membicarakan orang lain). Sangat sering sekali kita melakukannya. Bahkan dengan mudahnya kita melakukannya seolah - olah itu adalah konsumsi utama kita dan bila kita tidak melakukannya maka akan ada yang kurang dari perjalanan hidup kita. Bukankah kewajiban setiap muslim itu adalah menutupi kesalahan sesama muslim? Bila memang kita mampu untuk memetik hikmah dari kejadian yang dialami oleh kawan kita sesama muslim maka hal itu juga akan memberikan manfaat bagi semuanya. Tetapi bila kita hanya menjadikan orang lain hanya sebagai konsumsi belaka, maka sungguh kita tidak pantas untuk disebut muslim!

Imam Al - Ghazali juga berpesan bahwa yang paling berat untuk dipikul seorang manusia itu adalah sebuah amanah tak peduli sekecil apa pun amanah itu. Berbicara tentang amanah adalah berbicara tentang kepercayaan. Dan berbicara tentang kepercayaan menyangkut juga tentang hubungan antar sesama manusia. Oleh karena itu amanah yang kita pikul sejatinya adalah pertaruhan yang sangat besar bagi orang - orang di sekitar kita. Terutama orang - orang yang langsung menyangkut dengan amanah tersebut. Sebagai seorang pemimpin rumah tangga, saat dia memutuskan untuk menjadi seorang pemimpin rumah tangga berarti dia telah "Meminta" kepercayaan dari kedua keluarga untuk hidup sendiri sesuai dengan cita dan angan mereka. Hal itu belum termasuk amanah yang nantinya akan mengikutinya: seperti amanah dalam mendidik dan menjaga keluarga dari api neraka, maupun amanah dalam membesarkan seorang anak. Tidak semua orang di dunia ini diberikan kepercayaan oleh Allah SWT untuk menjaga dan mengemban sebuah amanah. Sebuah amanah itu bukan hanya tentang masalah "Sesuatu" yang besar dan harus menyangkut orang banyak seperti sebuah jabatan atau lain sebagainya. Menjaga diri kita saja serta mensyukuri setiap pemberian Allah SWT kepada kita sampai detik ini sudah merupakan sebuah amanah bagi diri kita. Allah SWT yang paling mengetahui tentang kemampuan dan apa yang terbaik bagi diri kita, oleh karena itu Allah SWT tidak akan memberikan kita amanah baru bila kita masih belum mampu untuk menjaga dan mengemban amanah yang saat ini Allah SWT berikan kepada kita.

Yang tak kalah penting juga dari pesan Imam Al - Ghazali adalah tentang janji dan kesabaran, keikhlasan, dan keridlaan. Karena menurut Imam Al - Ghazali yang paling mudah di dunia ini bagi seorang manusia adalah berjanji. Betapa seringnya kita melakukan hal tersebut tanpa kita sadari. Entah sudah berapa kali dan berapa lama kita melakukan hal tersebut. Terlebih bila kita berjanji dengan mengatasnamakan Allah SWT. Seolah - olah kitalah yang menguasai masa depan diri kita. Dengan sikap seperti itu maka akan sangat mungkin bagi kita untuk membuat kecewa orang lain karena kelalaian kita dalam menepati janji yang sudah kita ucapkan. Sejatinya tidak ada yang salah dengan janji selama janji tersebut mampu memotivasi kita untuk berbuat lebih baik lagi demi menepati janji kita tersebut dan juga janji yang kita ucapkan tersebut sesuai dengan kaidah agama yang mengaturnya. Karena tidak ada satupun yang mengetahui masa depan, maka yang dapat kita lakukan hanyalah berusaha dengan sebaik mungkin untuk menepati janji kita tersebut. Bukan kita harus menepati janji kita tersebut!

Sama seperti berbagai hal di dunia ini yang Allah SWT ciptakan berpasangan, ada hal yang paling mudah maka ada juga hal yang paling sukar untuk dilakukan. Dan menurut Imam Al - Ghazali yang paling sukar untuk dilakukan oleh seorang manusia adalah sabar, ikhlas, dan ridla. Ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat sukar sekali untuk dilakukan oleh manusia. Terkadang kita tanpa sadar dengan sikap dan perkataan kita, kita tidak lagi sabar, ikhlas, maupun ridla dengan keputusan Allah SWT terhadap diri kita. Padahal apa yang kita alami ini adalah kehendak dari Allah SWT dan juga ini yang terbaik untuk kita dari Allah SWT. Susah memang tapi mengingat kehidupan nanti yang lebih kekal dan abadi maka kehidupan di dunia ini tidak akan ada lagi artinya. wajar bila kita mengeluh dan mempertanyakan keputusan Allah SWT kepada diri kita, tetapi akan lebih bijak lagi bila kita mengambil hikmah dan berkaca tentang apa yang kita terima.

Kemudian pesan Imam Al - Ghazali yang terakhir adalah tentang kematian. Memang benar kata beliau yang menyatakan bahwa sesuatu yang paling dekat dengan manusia itu adalah masa akhir manusia itu sendiri. Tidak ada yang mengetahui kapan masa akhir kita akan datang, Tidak ada yang mengetahui kapan waktu malaikat maut akan menjemput kita. Hanya Allah SWT sendiri yang tahu tentang masalah kematian ini. Dan tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mengetahuinya. Sesungguhnya kalau kita merenungkan ada maksud yang Allah SWT sampaikan mengapa tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang mengetahui kapan ajal akan menjemputnya. Sebagai seorang hamba Allah SWT menginginkan kita untuk berperilaku lurus sesuai dengan ketentuan - Nya. Apapun kondisi kita saat ini janganlah kita berputus asa dari rahmat Allah SWT. Justru harusnya kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menginstropeksi diri kita sendiri. Tidak ada yang namanya kejadian kebetulan, semua perbuatan kita tentu akan ada balasannya. Baik itu di dunia ini, maupun di alam sana. Kesempatan bertaubat yang Allah SWT berikan kepada kita  tentu harus kita manfaatkan dengan sebaik - baiknya demi meningkatkan kualitas diri dan ibadah kita demi mengejar ridho dan cinta Allah SWT semata. Bukan malah membuat kita untuk berbuat seenaknya. Percayalah dan bersungguh - sungguhlah! Selama nafas kita belum berada di tenggorokan maka insya Allah, Allah SWT akan menerima segala taubat kita.

Akhirnya memang semua itu berpulang kepada manusianya sendiri. Oleh karena itu, dalam pandangan pribadi saya kata - kata dalam Al - Qur'an maupun Al - Hadist - saya lupa yang mana - yang paling berat adalah "Inni a'malu bin niat." - insya Allah seperti itu penulisannya - yang secara harfiah berarti semua bergantung daripada niat. Dan hal itu hanya Allah SWT dan diri kita pribadi yang mengetahui seberapa besar dan seberapa tulus niat kita. Semoga hal ini akan menjadi cerminan bagi diri kita - terutama bagi diri saya pribadi - guna meningkatkan kualitas keimanan dan kualitas sosial kita, Amin. Wallahu a'lam?!

11.3.12

Ikhlaslah Kawan

Di puji dan di sanjung adalah pengharapan yang manusia selalu idam - idamkan sebagai seorang manusia. Dan hanya ada sedikit saja manusia yang mampu untuk menjaga hatinya demi kepentingan yang tulus/ Jujur saya sangat salut kepada mereka - mereka yang tetap tawadhu, rendah hati, serta mengabdikan diri mereka untuk kepentingan masyarakat luas, agama, maupun bangsanya. Karena tidak ada kompensasi maksimal yang mereka dapatkan selain ridho dan cinta Allah SWT kepada mereka. Tidak ada kebesaran hati serta pengharapan yang tinggi atas segala yang mereka lakukan selama ini. Sungguh sesuatu yang sangat susah sekali untuk dilakukan. Karena memang hakikat manusia sejatinya adalah seperti itu. Berbuat maksimal dan bermanfaat bagi setiap mereka yang ada di sisinya. Baik itu secara maksimal maupun hanya sebatas ide dan pemikiran.

Jika kita merasa besar, maka periksalah hati kita mungkin ia sedang membengkak. Jika kita merasa suci maka periksalah jiwa kita, mungkin itu akibat putihnya nanah dari luka nurani kita. Jika kita merasa tinggi maka periksalah batin kita, mungkin dia sedang melayang kehilangan pijakan. Dan jika kita merasa wangi maka periksalah keikhlasan kita, mungkin itu asap dari amal sholeh yang hangus di bakar riak. Karena segala hal yang tidak dilakukan secara ikhlas dan tanpa mengharap ridha allah SWT maka hasilnya akan sia - sia belaka. Kita hanya akan mendapatkan peluh dan nanah atas usaha kita. Pujian maupun hal lain yang kita harapkan pun hanya akan sebatas apa yang kita bayangkan semata, dan itu tidaklah abadi. Hanya Allah SWT yang tahu bagaimana memberikan kompensasi untuk kita itu abadi sesuai dengan apa yang kita lakukan.

Keyakinan yang ada pada diri pribadi - pribadi ikhlas tersebut tentu adalah suatu pengecualian. Mereka hanya bersandar kepada ketetapan Allah SWT kepada diri mereka. Tidak ada yang lain. Keikhlasan mereka dipertaruhkan demi ridha dan cinta Allah SWT semata. Bahkan dalam salah satu hadistnya, Rasullullah SAW bersabda, "Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta maka pergunakanlah dan sedekahkanlah sebagian." (HR. Muslim) Dalam hadist Rasullullah SAW lainnya disebutkan juga, "Sesungguhnya Allah SWT baik dan menyukai kebaikan. Bersih dan menyukai kebersihan. Murah hati dan menyukai kemurahan hati." (HR. Tirmidzi)

Lalu mengapa kita masih mengharapkan sesuatu dari makhluk?

10.3.12

Keutamaan Istighfar

Memang benar manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling spesial. Manusia spesial bukan karena kuantitas - apalagi kualitas - ibadahnya kepada penciptanya, Allah SWT, melainkan spesial karena hanya manusia yang diberikan akal dan nafsu oleh Allah SWT. Belum lagi kesempurnaan fisik dan kemampuan yang diberikan kepada manusia. Tidak ada satu pun makhluk di dunia ini yang diberikan kenikmatan seperti Allah SWT memberikannya kepada manusia. Tidak ada! Hal itu justru harusnya membuat manusia untuk dapat mengemban amanah yang dibebankan kepadanya dengan baik, yaitu menjadi khalifah di bumi Allah SWT ini. Bukan malah merusak dan juga memuaskan keinginan semata demi kepentingan pribadi atau golongan semata.

Dengan segala kemampuan yang manusia miliki tersebut, merupakan hal wajar bila manusia berperilaku sedikit "Menyimpang" dari ketentuan Allah SWT. Akal dan nafsu yang dimiliki oleh manusialah yang membuat manusia berperilaku seperti itu. Manusia akan menjadi manusia seutuhnya saat dia bisa memperbaiki segala kesalahannya serta mampu belajar dari semua permasalahan yang menimpanya demi peningkatan kualitas dirinya di hadapan Allah SWT. Sesuatu yang sangat mudah untuk dikatakan, tetapi untuk dilakukan? Nanti dulu... Semua tergantung kepada manusia itu sendiri untuk melakukannya. Serta ketetapan Allah SWT yang berbeda - beda terhadap masing - masing manusia.

Di dunia ini Allah SWT menciptakan segala sesuatunya dengan berpasang - pasangan. Ada wanita pasti ada pria, ada hitam di sisi lain ada putih, ada baik juga ada buruk. Terpenting adalah bagaimana sikap kita sebagai seorang makhluk paling sempurna di muka bumi dan akhirat ini menyikapinya. Dan bila kita telah "Terlanjur" masuk ke dalam kubangan dosa. yang harus kita perhatikan adalah seberapa cepat kita untuk "Kembali" ke jalan - Nya yang lurus. Seperti sabda nabi berikut ini: "Sabda Nabi: 'Yang dimaksud dengan orang pintar adalah orang yang mampu untuk selalu menjaga dirinya (dari hal buruk) dan banyak beramal untuk bekalnya di akhirat kelak.'" (HR. Tirmidzi)

Salah satu cara bagi kita untuk menjaga diri adalah dengan menjaga segala apa - apa yang di anugerahkan Allah SWT kepada kita. Menjaga diri dan segala yang kita miliki dan meniatkan pada diri kita sendiri untuk menjadikan apa pun yang kita miliki sebagai sarana dan prasarana kita dalam beribadah kepada Allah SWT. Bukan malah menjauhkan diri kita dari jalan Allah SWT. Dari segala yang Allah SWT berikan kepada kita, dua yang patut dijadikan acuan karena kedua hal tersebut adalah yang paling sering dilalaikan oleh manusia adalah masalah harta dan juga perkataan. Dua hal tersebut dapat meningkatkan kualitas serta derajat kita di hadapan manusia maupun Allah SWT, tetapi dua hal tersebut juga dapat menjerumuskan kita kepada lubang kehinaan dan kemurkaan dari manusia terlebih dari Allah SWT. Rasullullah SAW dalam salah satu hadistnya bersabda yang menyatakan, "Beruntunglah orang - orang yang menginfakkan kelebihan hartanya serta menjaga (menyimpan) kelebihan perkataannya." (HR. Muslim)

Tetapi sebagai seorang manusia kita tidak luput dari segala kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu merupakan kewajiban utama bagi kita untuk senantiasa menjaga diri kita serta bertobat atas segala dosa, kesalahan, serta kekhilafan kita tersebut. Yang tidak boleh kita lupakan juga adalah bahwa apa yang telah terjadi kepada diri kita di masa lalu alangkah baiknya bila dapat menjadikan diri kita lebih dewasa dan lebih bijak, sehingga kita tidak akan lagi mengulangi kesalahan yang sama seperti apa yang dulu pernah kita lakukan. Janganlah khawatir, selama nafas belum sampai di tenggorokan Allah SWT akan selalu mengampuni segala dosa dan kekhilafan kita asalkan kita memang benar - benar bertaubat dengan sungguh - sungguh serta berjanji untuk selalu berusaha untuk tidak melakukan kesalahan kita lagi seperti yang dulu. Cara yang paling mudah adalah dengan mengingat Allah SWT dengan berdzikir. Dan istighfar adalah salah satu cara yang dianjurkan oleh Rasullullah SAW untuk selalu kita lakukan. Seperti hadist berikut ini: "Barang siapa yang menekuni istighfar nisacaya Allah SWT jadikan jalan keluar dari setiap kesulitan, Dia juga jadikan kelapangan dari setiap kesusahan dan Dia berikan rizki dari jalan yang tidak diperkirakan." (HR. Abu Daud dan Nasa'i dari Ibnu Abbas)

Allah SWT menyukai segala hal yang terus menerus. Karena itu menunjukkan bahwa kita membutuhkan Dia setiap waktu. Hal ini bukan berarti bahwa kita tidak mementingkan kuantitas, tetapi yang lebih penting adakah kontinuitas. Kalau kita mengetahui bahwa syetan tidak akan pernah berhenti menggoda kita untuk mengikuti jalannya, mengapa kita tidak senantiasa memohon pertolongan Allah SWT dari godaan syetan tersebut. Dalam sebuah hadist Rasullullah SAW bersabda, "Amal yang paling baik (yang paling disukai Allah SWT) adalah amal yang terus menerus dikerjakan walaupun sedikit." (HR. Muttafaq 'Alaih)

Lalu kalau kita juga menyadari bahwa bila setiap yang bernyawa pasti akan mengalami fase ketiadaan (kematian) dan akan ada hari pembalasan atas setiap segala perlakuan kita, lalu mengapa kita tidak senantiasa mengingat kematian? Serta selalu menjaga diri serta menimba amal ibadah sebanyak - banyaknya sebagai bekal kita di kehidupan kelak? Seperti apa yang dikatakan oleh Rasullullah SAW bahwa manusia yang cerdas adalah manusia yang banyak mengingat tentang kematian. Karena dengan banyak mengingat kematian banyak pula yang dapat kita hasilkan.

8.3.12

Akhlaq Rasullullah SAW

Di dunia ini memang tidak ada yang sempurna. Karena memang yang Maha Sempurna hanyalah Allah SWT. Tetapi bukan berarti tidak ada yang bisa dijadikan contoh dan panutan bagi diri kita yang masih muda dan baru dalam hidup dan kehidupan ini. Banyak figur - figur di luaran sana yang diberikan kelebihan oleh Allah SWT dalam beberapa hal, sehingga mereka dapat menjadi sesuatu yang kita kagumi dan kemudian kita idolakan. Entah itu artis terkenal, olahragawan, figur - figur tertentu, ataupun keluarga kita. Sah - sah saja kita mengidolakan mereka dan berusaha untuk menjadi seperti mereka.

Tetapi satu yang sering kita lupakan adalah bahwasanya di dunia yang serba kurang dan menyesakkan ini Allah SWT masih memberikan rahmat dan kasih sayang - Nya kepada kita hamba - hambanya dengan menurunkan manusia mulia Baginda Nabi Besar Muhammad SAW ke muka bumi. Beliau terlahir dari keluarga yang (maaf) serba kekurangan. Bahkan sejak kecil Allah SWT sudah menakdirkan sesuatu yang begitu berat bagi anak seusia itu. Salut... Hal itu tidak menjadikan Muhammad muda menjadi pribadi yang lemah dan liar, melainkan malah membentuk pribadi Muhammad muda menjadi kuat, yakin, dan pantang menyerah. Apresiasi tinggi patut kita berikan kepada paman, kakek, maupun pihak - pihak yang telah mendidik beliau dari kecil hingga menjadi pribadi seperti yang kita kenal seperti saat ini.

Sang Muhammad muda menunjukkan perbedaan yang sangat kentara dibandingkan dengan anak manapun juga di usianya. Terlepas dari takdir Allah SWT yang memang menakdirkan beliau memang seperti itu ataupun apapun juga. tetapi usaha beliau serta kesungguhan beliau dalam memegang nilai - nilai kehidupan patut kita beri acungan jempol. Karena sangat sulit untuk melawan tradisi yang berlangsung. Dan Muhammad muda mampu menjadi orang yang sedikit itu yang mampu untuk tetap memegang nilai nilai kehidupan di tengah masyarakat yang tidak mengagungkannya.

Pada usia 14 tahun bisa dikatakan bahwa sang Muhammad muda telah menjadi seorang CEO dari perusahaan yang dimiliki oleh Khadijah r.a. saat itu. Khadijah yang memang seorang pebisnis wanita ulung yang terkenal di masa itu memberikan kepercayaan kepada Muhammad muda untuk menjadi "Kepala Cabang" salah satu perusahaannya, perusahaan kain. Karena dianggap mumpuni dan dapat menjalankan kewajiban dan menyelesaikan target yang dibebankan Muhammad muda sedikit demi sedikit diberi kepercayaan untuk mengembangkan bisnis salah satu sosialita terkenal di jazirah Arab pada saat itu. Hasilnya tidak mengecawakan! Muhammad muda mampu menjawab tantangan dan ekspektasi yang dibebankan kepadanya. Maha Suci Allah yang memberikan segala kebesaran dan kemampuan pada diri hamba - hamba yang dipilih - Nya.

Singkat cerita, karena dianggap "Bersih" - sesuatu yang jarang terjadi di kalangan masyarakat Arab pada saat itu = Khadijah r.a. memberanikan diri untuk melamar sang Muhammad muda. Dan dengan berbagai pertimbangan, diterimalah ramalan sang sosialita tersebut oleh Nabi penutup zaman. Pernikahan agung yang nantinya akan menentukan langkah dakwah islam ke depannya. Pernikahan serasi yang menjadi cerminan tentang arti pernikahan yang sebenarnya - sesuatu yang menjijikkan pada saat itu. Dan pernikahan yang dilandasi oleh rasa cinta yang tulus, suci, sempurna, dan abadi demi menggapai ridho dari Sang Maha Cinta.

Khadijah r.a. mengerti tentang tugas sang suami yang menjadi pembawa perubahan di dunia ini. Dengan rasa cinta dan baktinya yang dalam, sosialita tersebut rela mengorbankan apapun juga miliknya demi tercapainya mimpi sang suami pujaan. Entah sudah berapa lama waktu yang dihabiskannya untuk menerima cacian dan hujatan masyarakat Arab pada saat itu karena aktivitas sang suami di luaran. Entah juga sudah berapa dirham dan dinar yang melayang entah kemana untuk menjamin aktivitas dakwah yang dilakukan oleh sang suami sesuai dengan apa yang direncanakannya semula. Entah sudah berapa lama beliau menahan perasaan karena takut, cemas, dan gelisah melihat aktivitas suami di medan laga maupun di luar rumah demi menegakkan agama Allah SWT di muka bumi ini. Semua dijalani oleh Khadijah r.a. dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Hanya satu keyakinan beliau pada saat itu, bahwasanya Allah SWT tidak akan meninggalkan hamba - Nya sendirian.

Yah itulah kehidupan masa muda nabi penutup zaman. Seorang nabi yang dididik sendiri oleh Allah SWT dan seorang nabi yang didaulat menjadi kekasih Allah SWT. Beliau memiliki kesempurnaan akhlaq - terlepas dari kekurangan beliau sebagai manusia biasa. Hal itu yang membuat beliau disegani lawan maupun kawan. Hal itu pula yang membuat dakwah beliau menjadi efektif serta beliau dapat mewujudkan apa yang beliau harapkan. Akhlaq mulia Rasullullah SAW sedikit banyak dapat dirangkum secara garis besar menjadi dua hal, yaitu: Pertama. Rasullullah SAW adalah orang yang banyak mengulurkan tangan untuk amal kebajikan; Dan kedua, Rasullullah SAW adalah orang yang selalu berusaha keras menghindarkan diri dari perbuatan dan perkataan tercela yang dapat merugikan dirinya, dan terlebih merugikan orang lain di sekitarnya. Kedua hal tersebut dapat Rasullullah SAW lakukan karena beliau memiliki ilmu, kemurahan hati, kesabaran, kesehatan jasmani, serta pemahaman yang baik tentang Islam. Tanpa ada hal  - hal tersebut beliau tidak akan mampu untuk berbuat seperti itu. Subhanallah... Maha Suci Allah atas segala kuasa dan ketetapan - Nya.

Dari kedua akhlaq tersebut, beliau memiliki sifat - sifat yang selalu tercermin dalam kehidupan sehari - hari beliau sebagai interpretasi dari ketinggian derajat dan akhlaq yang beliau miliki. SIfat - sifat beliau yang terekam dan dapat kita contoh antara lain: Beliau adalah orang yang tidak suka memperuncing perbedaan pendapat; Beliau juga adalah orang yang selalu bersikap adil; Beliau juga selalu menjauhkan diri dari keramaian yang tidak ada gunanya; Beliau juga orang yang perfeksionis, hal ini terlihat karena beliau selalu memperbaiki apa yang menurut beliau tampak tidak baik; Beliau juga adalah orang yang mau untuk meminta maaf; Selain itu Rasullullah SAW adalah pribadi yang tabah menghadapi segala kepedihan dan kesulitan; Selalu menginstropeksi diri sendiri terlebih dahulu jika beliau menghadapi kegagalan; Beliau juga adalah orang yang selalu mencari kekurangan diri sendiri; Murah senyum pada semua orang; Dan yang terakhir adalah beliau selalu bertutur kata santun kepada semua orang.

Semoga kita bisa mencontoh pribadi beliau....
Amin... Allahuma amin...

Aper_Runia Love Power Day's 29 : It's All Ends?!

Aku berlindung dari godaan syetan yang terkutuk...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

This is the last day of the posting of love that started from the beginning of February this yeas. But this is not the last day - and will never be the last - to sustain love. AperRunia love power will never die! It will shine beautifully in the middle of a darkt night full ofrottenness. It also will fly high in the sky high expextations an goals to beat the everimagined before.

AperRunia love power will always be beautiful in bloom and engraved in the heart ofinsuited that err and sin, only that which can make a living because it is a source of energy in the cup of happiness embracing both globally and in the world out there...


Pintu Masuk Bungurasih

Tunjungan Plaza
Royal Plaza



My Best Pal In This World
Rekan - rekan SKI SMA


Tugu Pahlawan
Mom's Of AperRunia

Pap's Of AperRunia

Brother's Of AperRunia
Grand City, Surabaya




Source Of AperRunia Love Power
My Lovely Wife
My "M"
>>> Will You Be There - Michael Jackson

6.3.12

Aper_Runia Love Power Day's 28 : This Was All Just A Dream, But I'll Make It Real

Aku berlindung dari godaan syetan yang terkutuk...
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

Posting kali ini berisi sebuah cerita. Cerita tentang penghargaan cinta, pengorbanan untuk cinta, serta ketulusan demi cinta. Cerita yang berasal dari wilayah tak dikenal di belahan dunia yang entah ada dimana. Cerita tentang sebuah masyarakat yang mendasari semua dengan materi. Tanpa ada ketulusan, pengorbanan, dan kesungguhan. Bila ada yang memiliki materi lebih besar, maka dialah "Raja" bagi seluruh masyarakat tersebut. Tetapi bila tidak memiliki apa - apa, bersiap - siaplah untuk menjadi seorang "Budak".

Selayaknya dunia yang tiada kepastian di dalamnya selain masa akhir, maka di dalam masyarakat tersebut juga terdapat pengecualian. Di dalam masyarakat tersebut terdapat sebuah wanita buta. Semua orang membencinya. Kecuali satu orang di dalam masyarakat tersebut. Dia adalah seorang pria muda yang sebaya dengannya. Di mata pria tersebut, wanita buta itu adalah wanita yang sempurna. Dia cantik, menarik, indah, dan semuanya. Tidak bisa dilukiskan dengan kata - kata. Hanya satu saja kekurangan wanita itu, dia buta. Ya... Hanya penglihatannya saja yang tidak membuat dia menjadi wanita sempurna. Tetapi sang pria tidak pernah mempermasalahkan masalah penglihatan sang wanita. Dia tetap mencintainya dengan setulus hati dan tanpa pamrih. Hanya cinta yang terpancar dalam diri sang wanita. Cinta yang terpancar dan mampu diterima dengan sempurna oleh sang pria. Hanya sesederhana itu.

Akhirnya sang pria pun memutuskan untuk mencintai dan memilih wanita tersebut untuk menjadi pendamping hidupnya. Sang pria mendekati dan mencoba meluluhkan hati sang wanita. Awalnya sang wanita menolak, karena dia takut sang pria tidak tulus mencintainya dan menganggap dirinya hina karena kebutaannya. Tetapi sang pria tidak menyerah. Dia tetap mencoba meyakinkan sang wanita bila cintanya tulus dan apa adanya. Tidak terbatas pada masalah fisik ataupun lainnya. Sang wanita selalu kukuh menolak, dan sang pria selalu kukuh berusaha. Hingga akhirnya pada suatu waktu sang wanita menerima cinta pria tersebut - walaupun dengan terpaksa. Di dalam pikirannya mungkin sang pria hanya ingin memilikinya, dan tidak sungguh - sungguh mencintainya.

Cinta mereka mendapatkan ujian yang begitu hebat. Entah itu badai kehidupan yang sangat kuat, ataupun onak dalam diri yang didasarkan pada ego dan harga diri semata. Sang wanita tak tahan dan menyerah. Dia meminta sang pria untuk pergi meninggalkannya. Sesuatu yang tidak akan pernah sang pria lakukan selama nafas masih tersembul dari dalam lubang hidungnya. Sang pria telah membulatkan tekad saat memilih sang wanita menjadi pilihan hidupnya, dan menurut sang pria ini adalah konsekuensi dari segala pilihannya tersebut. Dia tidak ingin menyerah, dan tidak akan pernah menyerah. Dia percaya bahwa Allah SWT tidak akan pernah membiarkan hamba - Nya sendiri dalam ketiadaan. Hanya itu yang dia percaya. Selebihnya dia hanya berdoa dan berusaha sesuai dengan kewajiaban dan kodratnya sebagai seorang manusia biasa.

Ternyata waktu menunjukkan keagungannya. Pendapat sang wanita ternyata salah total. Seiring dengan berjalannya waktu sang wanita menyadari ketulusan dan kesungguhan cinta dari sang pria tersebut. Sang wanita menyesal karena dulu dia pernah menyia - nyiakan cinta dari sang pria. Sang pria hanya bisa tersenyum dan mengucap syukur kehadirat Allah SWT karena Dia telah berkenan membuka hati sang wanita yang dicintainya. Perjuangan, kesungguhan, dan doa - doanya dulu tidaklah sia - sia. Kini itu semua dijawab Allah SWT dengan lebih indah daripada penderitaannya dulu dalam masa penantian dan sakit hati. Allah SWT tahu Maha Mengetahui apa yang terbaik demi hamba - hamba - Nya. Walaupun semua yang hamba - Nya alami adalah yang terbaik dan pasti sesuai dengan kebutuhan hamba - Nya tersebut menurut Allah SWT.

Lalu di suatu pagi sang pria bertanya kepada sang wanita. Dia ingin mengajak sang wanita mengarungi bahtera rumah tangga yang diridhai Allah SWT demi mendapatkan cinta dan ridha dari - Nya. Tak diduga dan tak disangka - sangka oleh sang wanita, sang pria berkata, "Maukah kau menikah denganku cintaku?" Sontak pertanyaan ini membuat sang wanita bingung harus menjawab apa. Dirinya seakan melepaskan jiwanya pergi entah kemana. Di satu sisi dia sungguh sangat - sangat bahagia karena sang pria memang benar - benar tulus mencintainya, dia bersyukur mendapatkan pria seperti itu. Dia juga bersyukuru bahwa Allah SWT mengabulkan doa, pinta, dan usahanya selama ini: Menikah dengan pria yang mencintainya dan dia lebih cintai juga. Tetapi di sisi lain dia juga tak tahu harus berbuat apa. Dia hanyalah gadis buta. Bagaimana dia akan menyempurnakan ibadah dan baktinya kepada suami dengan kondisi seperti itu. Tak beberapa lama kemudian sang wanita mulai berkata, "Tetapi aku buta..." Dengan penuh kesabaran sang pria menjawab tanggapan dari wanita yang dicintainya tersebut, "Itu bukanlah masalah besar untukku. Janganlah kau berfikir yang macam - macam. Kita pernah mengalami masalah bersama, kita akan menyelesaikannya lagi. Kita akan hadapi dunia bersama."

"Tetapi yang ini berbeda! Bagaimana cara kau menjelaskan kepada anak kita nanti kalau ibunya buta? Bagainana aku bisa memenuhi kewajibanku terhadapmu dan keluarga dengan kondisiku yang seperti ini? Dan bagaimana nanti anggapan dunia terhadap kita? Aku yakin dan percaya kalau kita berdua akan kuat menghadapi itu semua, tapi anak kita? Keluarga kita?" jelas sang wanita panjang lebar. "Allah SWT memberikanmu seperti itu pasti memiliki hikmah dan pelajaran bagi kita semua. Aku mengerti akan kekhawatiranmu, tetapi hal itu tidak harus kau jadikan beban dalam hidupmu. Yakin dan percayalah kalau Allah SWT akan memberikan jalan bagi masalah - masalah kita nanti. Bukankah kita sudah pernah membuktikannya?" jawab sang pria. Tak beberapa lama kemudian sang wanita kembali berkata, "Baiklah kalau itu tetap maumu. Aku akan menikahimu bila aku mampu melihat kembali!"

Detik demi detik berlalu... Menit pun berganti. Hari demi hari berlalu dengan pasti. Semenjak percakapan itu sang pria tidak pernah lagi mengunjungi sang wanita. Sang wanita sangat merindukannya. Dia kini menyesal karena dulu telah menolak permintaan sang pria untuk menikah dengannya. Tetapi mungkin sang pria telah melupakan dirinya, karena harga dirinya telah begitu terkoyak maka dia tidak bisa terima. Pikiran itupun sempat terbersir dalam otaknya. Dan apapun alasannya, dia tidak lagi bertemu dengan sang pria. Kini dia sangat merindukannya... Benar - benar merindukannya...

Kemudian selang beberapa waktu kemudian sang wanita mendapatkan kabar kalau ada seseorang yang bersedia mendonorkan retina matanya. Sang wanita begitu bersemangat mendengar berita ini. Pertama kali dalam hidupnya dia memiliki harapan dan mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan. Oleh karena itu tidak beberapa lama kemudian dia menyetujui transpalntasi retina dari sang donor kepada dirinya. Akhirnya setelah waktu yang ditentukan tiba sang wanita pun kembali dapat melihat. Kini dia bisa menikmati indahnya pagi, silaunya panas matahari, serta bagaimana indah malam dengan binatang - binatang malam sebagai aktor keindahannya. Setelah itu dia bertekad untuk mencari sang pria yang dulu pernah mendekatinya dan mencintainya. Kini dia kembali bisa melihat, dan dia siap untuk menjalani hidup dengan dirinya.

Pada suatu hari terdapat seorang pria yang menemui wanita tersebut. Pria tersebut buta! Kondisi yang sama seperti dirinya dulu. "Maaf siapa anda? Dan mau apa anda kemari?" tanya wanita tersebut spontan. Sang pria buta tersebut kemudian berkata, "Maukah kau menikah denganku?" Wanita tersebut kaget bukan kepalang dengan permintaan pria buta tersebut. Suara pria tersebut bertalu - talu indah di dalam hati wanita buta  - yang - kini dapat melihat tersebut. Suara pria buta itu sama seperti suara pria yang sangat dicintainya. Pria yang begitu indah menanamkan jejak dalam hidupnya. Pria yang kini ingin ditemuinya kembali. Pria yang ingin dia cari dan ingin dia jawab pertanyaannya. Tetapi keputusan yang diambil oleh sang wanita tersebut bertolak belakang dengan apa yang ada di dalam hatinya - entah mengapa. Dengan lantang dia berkata, "Maaf. Aku tak bisa. Silahkan anda meninggalkan saya." Sang pria yang semula terlihat kuat berubah menjadi lesu dan tampak kurang gairah. Air matanya perlahan bercucur keluar dari matanya. Setelah dia berhasil menguasai dirinya, sang pria buta tersebut berkata kepada wanita itu sembari berlalu meninggalkannya "Kini kamu dapat melihat lagi. Jadilah pengganti untuk diriku. Lihatlah dunia dengan mataku. Tolong jaga mataku baik - baik!" Sejurus kemudian sang pria buta tersebut tak terlihat lagi.

"Allahuma inni as aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wal a'malal ladziy yuballighuniy hubbaka" (Ya Allah aku memohon kepada - Mu cinta - Mu dan cintanya orang yang mencintai - Mu  serta amal yang menyampaikan aku kepada cinta - Mu)

I'll do it the same things for you my lovely wife. Hope you are my wife. I'll waiting for you. My love is eternal. And keep it to make it forever...

>>> Only Hope - Mandy Moore