"Heart of Aper_Runia"

Foto saya
Stay Cool and Stay Humble... I'll be what I believe :O

30.12.11

Allah Selalu Bersama Kita?!

Sungguh besar kekuasaan Allah dalam setiap jengkal nafas kehidupan. Karena Dia - lah yang memberikan hidup dan karena Dia - lah semua ini terjadi. Maha Besar Allah atas segala Kuasa dan Kasih Sayangnya. Karena kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati kebesaran - Nya hingga detik ini. Maha Besar Allah atas segala Kenikmatan - Kenikmatan yang telah diberikan kepada kita hingga detik ini walaupun kita selalu menyakiti diri - Nya. Maha Besar Allah yang menguasai hidup dan kehidupan, baik pada masa lalu, sekarang, maupun masa depan.

Sungguh sangat beruntung bagi kita masih diberikan kesempatan sampai detik ini untuk menikmati segala kreasi - Nya yang tiada tara. Karena kita masih diberi kesempatan untuk merubah segala salah dan khilaf yang pernah kita lakukan di masa lalu. Padahal di sisi lain banyak dari saudara - saudara kita yang telah kembali pada - Nya dan menginginkan untuk kembali ke dunia ini demi merubah semua. Suatu saat kita pun akan seperti saudara - saudara kita tersebut. Tidur panjang dalam tanah berukuran 2x1 meter tanpa pencahayaan dan tanpa kawan. Sebelum itu terjadi marilah kita sama - sama memperbaiki kualitas diri kita, sehingga kita dapat menemui Pencipta kita nanti dengan senyuman dan kebanggaan karena kita berhasil menjalankan tugas dan perintah - Nya selama kita masih ada di dunia.

Allah tidak akan pernah membiarkan kita sendirian! Allah selalu ada di sekitar kita untuk menolong kita dan mendengarkan setiap keluh kesah kita. Allah masih mempercayakan jasad ini kepada kita bukan berarti Allah akan membiarkan kita sendirian. Allah tahu siapa diri kita. Sehingga Allah pun mengetahui kekuatan dan kelemahan kita. Sabda Nabi SAW: "Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin. Karena semua keadaannya selalu baik baginya, dan ini tidak terjadi pada siapa pun kecuali orang mukmin. Jika dia mendapati kelapangan dia bersykur, maka itu baik baginya. Dan jika dia ditimpa kesulitan dia bersabar. Maka itu pun baik baginya." (HR. Muslim)

Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya. Dan prasangka itu bergantung kepada sikap dan sudut pandang kita dalam melihat sesuatu permasalahan. Dengan demikian yang harus dilakukan oleh setiap muslim hanyalah:
DOA, USAHA, SABAR, TAWAKKALL, FOKUS, dan PASRAH. Kita hanyalah makhluk yang berjalan di atas rel kehidupan yang sudah tertata rapi dan indah. Allah selalu bersama kita. Lalu apalagi yang harus kita takutkan?

La takhaf wa la tahzan innallaha ma'ana
(Jangan takut dan jangan bersedih, sesungguhnya Allah terus menerus mendampingi kita semua)

26.12.11

Amal Termudah dan Sering Terlupa

Sesungguhnya bila kita perhatikan jalan menuju kebaikan itu mudah, menguntungkan, dan elegan. Hal ini sangat berbeda dengan jalan menuju keburukan yang mudah, merugikan, dan kasar.Sama - sama mudah tetapi terkadang kita lebih sering melangkah ke jalan yang menuju ke keburukan. Karena enak, simpel, dan hasilnya cepat untuk didapatkan. Dalam teori kehidupan disebutkan bahwasanya sesuatu yang kita peroleh secara instan (mudah didapatkan) maka hal tersebut juga akan mudah hilang. Lalu kenapa kita masih setia dalam melakukannya? Godaan setan kah? Kalau kita mengetahui setan itu tidak pernah berhenti dan lelah untuk menggelincirkan manusia, lalu kenapa kita (manusia) juga tidak pernah lelah dan berhenti dalam meminta pertolongan dan perlindungan Allah? Bukankah kita hanya hamba yang tidak memiliki kuasa sedikitpun atas apa yang terjadi?

Berkat rahman dan rahim - Nya, Allah sudah memberikan berbagai macam cara kepada kita untuk melindungi diri kita dan meminta pertolongan kepada Allah. Satu cara adalah dengan mengingat Allah (berdzikir). Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a., ia berkata: "Ketika kami di hadapan Rasullullah SAW beliau bertanya, 'Apakah masing - masing dari kalian tidak mampu untuk mengerjakan seribu kebaikan setiap harinya?' Lalu salah satu dari kami bertanya kepada Rasullullah bagaimana mungkin seseorang dapat mengerjakan seribu kebaikan setiap harinya. Kemudian Rasullullah SAW lantas bersabda: "Seseorang yang membaca subhanallah (tasbih) seratus kali akan dituliskan baginya seribu kebaikan atau di hapuskan seribu dosa baginya." (HR. Muslim)

Lalu cara termudah dan sering dilupakan berikutnya adalah dengan bersedekah karena satu dari dua malaikat ysng turun bersamaan dengan datangnya pagi berdoa kepada Allah: "Ya Allah... Berikanlah ganti kepada orang - orang yang menafkahkan hartanya." (Muttafaqun Alaihi)

Mudah bukan?
Jadi tunggu apa lagi?

Nafsu dan Akal Bagi Manusia

Manusia adalah makhluk hidup paling sempurna yang ada di dunia ini. Mengapa bisa dikatakan demikian? Karena hanya manusialah yang diberikan akal dan nafsu oleh Allah SWT. Seluruh makhluk hidup di dunia ini tidak ada yang memiliki keistimewaan seperti itu. Mari kita lihat biniatang. Binatang hanyalah makhluk hidup yang mengandalkan nafsu (dalam hal ini kita sebut naluri) dalam hidup dan mempertahankan hidupnya. Sepintar - pintar binatang tadi dia hanyalah makhluk hidup yang berlandaskan pada naluri semata. Walaupun ada beberapa kelompok binatang yang memiliki kemampuan di atas kawan - kawannya yang lain, itu semata hanyalah pengecualian untuk memudahkan manusia dalam menjadi khalifah di muka bumi ini. Tidak lebih. Binatang - binatang tersebut juga membutuhkan pelatihan serta lingkungan yang menujang terlebih dahulu sebelum bisa seperti yang kita harapkan.

Malaikat adalah contoh "Makhluk hidup" lain yang ada di dunia ini. Mereka diciptakan Allah hanya untuk beribadah dan menjalankan perintah Allah semata. Hal ini menunjukkan bahwasanya malaikat tersebut tidak memiliki nafsu. Nafsu untuk membantah perintah Allah, maupun nafsu untuk berbuat sesuatu yang "Lebih" dalam beribadah kepada Allah. Mereka menjalankan semua yang menjadi perintah Allah. Dengan cara yang sama, dan tanpa bantahan sedikitpun! Tetapi malaikatpun juga diberikan akal oleh Allah. Lalu apa buktinya? Buktinya ada di dalam Al -Quran. Pada saat Allah ingin menciptakan khalifah untuk bertugas di Bumi (dunia), yaitu ayah kita bersama Nabi Adam, a.s., malaikat dengan sangat lancang berani untuk "Menginterupsi" Allah. "Bukankah mereka (manusia) hanya akan berbuat kerusakan saja di muka bumi ini?" itu adalah pertanyaan malaikat kepada Allah. Lalu dengan tegaspun Allah menjawab pertanyaan para abdi - abdi setianya tersebut, "Bukankah Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui?"

Begitulah manusia tersebut. Makhluk sempurna yang terkadang tidak mengerti akan kesempurnaannya. Makhluk yang lebih tinggi derajatnya dari makhluk apapun di dunia ini tetapi terkadang lebih suka "Merendahkan" derajatnya seperti makhluk yang mereka lihat, bahkan tak jarang lebih rendah dari makhluk yang menjadi "Prototipe" mereka tersebut. Makhluk sempurna yang seolah - olah menjadi makhluk paling sempurna di dunia ini berkat kelebihan - kelebihan yang mereka miliki, padahal sejatinya mereka adalah makhluk yang hanya diberikan "Sedikit" kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya di muka bumi ini. Hanya itu! Tak lebih!

Tak ada yang abadi di dunia ini. Karena keabadiaan hanyalah milik - Nya semata. Tak ada yang sempurna di dunia. Karena kesempurnaan adalah sifat yang melekat pada - Nya semata. Dan tak ada yang luput dari kesalahan di dunia ini, Karena kesalahan dan kekhilafan adalah salah satu jalan yang Dia ciptakan untuk kembali kepada - Nya. Seperti dua sisi mata uang, kebaikan selalu diikuti dengan keburukan.

Adalah merupakan hal yang wajar bila manusia tersebut sering sekali melakukan dosa dan kesalahan, karena memang itulah konsekuensi logis dari adanya akal dan nafsu dalam tubuh manusia. Apa ada manusia sempurna di muka bumi ini? Jawabannya adalah: Tidak ada. Bahkan manusia sekelas Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang merupakan manusia pilihan Allah serta penutup para nabi pernah melakukan dosa dan kesalahan. Hanya saja Allah selalu membimbing serta melindungi Beliau dalam setiap sendi - sendi kehidupan Beliau, Sehingga hanya Nabi Muhammad SAW saja manusia yang mendapatkan jaminan dari Allah SWT. Apa kita bisa seperti itu? Bisa! Dengan usaha seperti yang telah Nabi Muhammad SAW lakukan, insya Allah kita juga akan mendapatkan pertolongan dan perlindungan Allah SWT walaupun dengan kadar yang lebih rendah daripada Beliau.

Kesalahan dan dosa bukanlah sesuatu yang buruk nantinya bila kita mendasari hal tersebut sebagai suatu langkah awal demi masa depan yang lebih baik lagi. Kesalahan dan dosa juga akan menjadi hal yang sangat berarti bila kita mampu belajar darinya. Hadist berikut ini dapat sedikit menjelaskan tentang dosa dan kesalahan: "...Barangsiapa menutup, menyembunyikan suatu aib yang memalukan sesama muslim niscaya Allah akan menutup aibnya kelak di hari kiamat." (HR. Muslim) sehingga menjadi kewajiban sesama muslim untuk menjaga kehormatan muslim lainnya.

Segala sifat - sifat yang dimiliki oleh manusia dapat menjadikannya makhluk paling bermanfaat di dunia ataupun makhluk paling merusak di dunia. Itu semua bergantung dari kemampuan manusia itu sendiri dalam mengelola akal dan nafsunya tersebut. Dunia ini adalah tempat bagi kita untuk mengelola nafsu dan akal tersebut. Sedangkan akhirat adalah tempat "Pembayaran" kemampuan kita dalam mengelola nafsu dan akal tersebut. Seberapa besar kualitas hidup seseorang dapat ditentukan dari seberapa besar dia mengelola nafsu dan akalnya tersebut. Semakin mampu dia mengelola akal dan nafsunya, maka semakin tinggi pula kualitas hidup yang dimiliki oleh manusia tersebut. Tidak berlebihan pula bila dikatakan nasib suatu peradaban, entah itu negara, wilayah, suku, ataupun konteks regional lainnya bergantung kepada kualitas dari manusia yang mendiami regional tersebut.

Lalu seberapa besarkah kualitas "Kemanusiaan" kita?
Wallahu a'lam bis shawab...

23.12.11

"Aper_Runia" Love Power?!

Terkadang kita perlu menangis agar kita tahu bahwa hidup ini bukan sekedar untuk tertawa. Di lain waktu, terkadang kita perlu juga untuk tertawa agar kita tahu mahalnya nilai air mata.

Bersyukurlah bila ada orang yang menyakiti, karena orang tersebut telah membantu kita dalam belajar mengenai ketabahan...

Bersyukurlah bila ada yang menjatuhkan, karena orang tersebut telah membantu kita dalam membuat diri kita menjadi lebih hebat daripada sebelumnya...

Dan bersyukurlah bila ada yang menyiksa kita, karena sesungguhnya orang tersebut telah menguji kesabaran dan ketulusan kita...

Cinta...
Ini semua tentang cinta...
Ya... Sesederhana itu...
Ini tentang cinta...

Menepis keraguan pada setia cakar purnama
Hentakkan kaki menuju ketempat dia berada
Rindu hati merajam sukma yang menjalar dan membeku
Hantarkan diri kepada bayang - bayang semu

     Masihkaha kau berasa seperti bintang yang gemerlapan disana?
     Masihkah kau berasa sama seperti apa yang sedang kurasa sekarang?

Dinginnya malam tak mampu matikan jiwa yang tetap hidup karenamu
Panasnya dunia tak kan buatku berpaling darimu
Ingatkah kau tentang satu kata yang pernah terucap indah saat itu?
Dimana kita masih memadu cinta dan khayalkan tentang masa depan bersama

    Aku tidak mengingkarinya, sayang...
    Aku masih menunggumu...
    Di sudut pantai yang pernah kita lewati bersama
    Nikmati deburan ombak dalam dingin malam yang menghangatkan
 
Kini...
Aku sendiri di tempat itu
Aku merindumu
Selalu merindumu
Bilakah ini kan berakhir?
Dan kau akan kembali bercinta denganku?

Ada yang bilang bahwa kehidupan itu diatur oleh semangat, kejujuran, serta kekuatan doa. Maka hanyalah hal itu yang selalu aku lakukan untuk mengembalikanmu disisiku. Kini aku sangat merindumu. Aku benar - benar merindumu. Rasa ini sungguhlah indah dan sangat menyiksa. Inikah harga bagi cinta yang murni, tulus, sempurna, dan abadi itu?

Jiwa Manusia

Hadist berikut adalah salah satu bukti kecintaan Allah terhadap hamba - hamba -Nya. Dia tidak mengingkan seorangpun hamba - Nya merasa merugi di dunia yang hanya sementara ini. Dia selalu menunggu datangnya kita, walaupun sejatinya kita tidak akan mampu menggoyahkan segala kekuasaan - Nya di dunia maupun di akhirat kelak. Dia hanya mencintai kita. Sangat mencintai kita. Berikut adalah hadist yang dimaksud: "Salah satu waktu yang ijabah (Insya Allah, kemungkinan besar akan  dikabulkan Allah) adalah saat diantara adzan dan iqamat. "Katakanlah sebagaimana yang dikatakan muadzin (orang yang mengumandangkan adzan) dan jika telah selesai (adzan) berdo'alah, maka akan dikabulkan! (HR. Abu Daud)"

Saat Allah menjawab doa - doa kita, maka Allah hanya meminta iman kita! Saat Allah belum menjawab doa - doa kita, maka Allah hanya meminta kesabaran kita! Saat Allah menjawab doa - doa kita tetapi tidak seperti yang kita harapkan, maka itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Karena sejatinya hanya Allah semata yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi diri kita. Yakin usaha sampai! Yakin dan percaya bahwasanya Allah akan mengabulkan doa dan pinta kita sesuai dengan apa yang kita harapkan. Allah hanya meminta pembuktian dari diri kita saja! Allah hanya meminta kesabaran kita!

Sebagai seorang hamba yang tidak ada kuasa atas segala hal di dunia ini apalagi yang bisa kita lakukan? Sebagai seorang lemah yang tidak ada daya dan upaya di dunia ini kemana lagi tempat kita akan memohon pertolongan? Dan sebagai seorang pendosa di muka bumi ini kemana lagi kita akan memohon ampunan? Percayalah, yakinilah, dan bertawakkallah sebagaimana hadist berikut ini: "Dan sekiranya kalian benar - benar bertawakkal kepada Allah maka niscaya kalian akan dipenuhi segala rizkinya oleh Allah. Sebagaimana seekor burung yang keluar dari sarangnya pada pagi hari dalam keadaan lapar, kemudian dia kembali ke sarangnya pada sore hari dalam keadaan kenyang (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Perintah Allah kepada hambanya selain selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara berdoa adalah dengan berusaha. Berusaha keras! Bekerja keras! Sebagaimana berikut ini: Bekerjalah kamu seolah - olah kamu akan hidup selamanya di dunia ini. Tetapi beribadahlah kamu seolah - olah kamu akan meninggal berikutnya. (Muttafaq Alaih) karena sesungguhnya harta duniamu tidak akan mengikutimu ke akhirat. Dia hanyalah jalan bagimu kemana langkahmu berikutnya akan tertuju.

Kadangkala kita perlu menangis agar kita tahu bahwa hidup ini bukan hanya sekedar tertawa. Dan terkadang kita perlu tertawa agar kita tahu mahalnya nilai air mata. Bersyukurlah bila ada yang menyakiti karena dia yang mengajarkan ketabahan, bersykurlah pula bila ada yang menjatuhkan karena dialah orang yang membuat kita hebat. Dan bersyukurlah bila ada yang menyiksa karena dia menguji kita dengan kesabaran dan ketulusan kita.

Tiga hal yang tidak akan kembali adalah:
1. Waktu
2. Kesempatan
3. Ucapan
Maka pergunakanlah dengan sebaik - baiknya!

Tiga hal yang harus kita jaga dengan seksama adalah:
1. Kehormatan
2. Harapan
3. Kejujuran
Karena dari hal tersebutlah nilai kita sebagai manusia akan teruji dan terlihat!

Tiga hal yang berharga adalah:
!.  Cinta
2. Kepercayaan
3. Teman yang bisa menuntun ke arah kebaikan
Karena tidak semua orang mendapatkan kenikmatan serupa.

Tiga hal pula yang tidak boleh dilupakan adalah:
1. Allah
2. Rasullullah
3. Orang tua
Maka cintai mereka! Berbakti kepada mereka! Merekalah penuntun kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat kelak!

Kewajiban Muslim...

Ilmu itu teman akrab dalam kesepian, sahabat dalam keterasingan, pengawas dalam kesendirian, penunjuk jalan ke arah yang benar, penolong di saat sulit, serta simpanan setelah kematian. Karena pentingnya ilmu tersebut maka sebagai seorang muslim kewajiban kita adalah menuntut ilmu setinggi - tingginya. Ibadah tanpa ilmu adalah bagaikan tubuh tanpa anggota gerak, sedangkan ilmu tanpa ibadah itu bagaikan anggota gerak yang tanpa tubuh. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Kewajiban menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim selama dia masih diberi kenikmatan hidup oleh Allah SWT di dunia ini. Berhenti menuntut ilmu karena dia merasa dia sudah bisa adalah kematian bagi jiwanya. Kesombongan dan kemalasan adalah onak yang dapat menghancurkan diri setiap muslim secara perlahan laksana racun yang tiada obatnya. Dalam sebuah hadist Rasullullah pernah menjelaskan: "Jika kalian melewati taman - taman surga, makan dan minumlah di dalamnya. Para sahabat bertanya 'Apakah taman surga itu ya Rasullullah?' Kemudian beliau menjawab 'Halaqah - halaqah (majelis - majelis) dzikir (pengajian, dsb).'" (HR. At - Tirmidzi)

Sumber utama segala ilmu adalah Al - Quran. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist "Sabda Nabi: 'Bacalah Al - Quran yang bisa membuat hatimu luluh. Apabila kalian berselisih tentang Al - Quran maka bubarlah (jangan dilanjutkan)!'" (HR. Muslim). Ibadah yang paling sukar di dunia ini adalah keikhlasan, kesabaran, dan keistiqomahan. Maka siapapun yang nantinya bisa untuk menaklukkan ketiga ibadah tersulit di dunia tersebut niscaya Allah akan membukakan pintu rahmat dan hidayahnya kepada mereka, wallahu a'lam bis shawab. Bukankah dunia ini adalah dunia fana, dimana kita tidak selamanya berada disana? Dan bukankah ada dunia lain yang lebih kekal yang nanti akan kita tuju?

Dalam sebuah hadist Rasullullah SAW pernah bersabda: "Sabda Nabi: ' Janganlah berlebihan, tempuhlah kejujuran dan perbaiki diri, setiap musibah yang ditimpakan kepada seorang muslim adalah penghapus dosa'" (HR. Muslim).. Terkadang kita hanya bersabar saat kita diuji kenikmatan oleh Allah SWT, tetapi sangat jarang sekali seorang hamba tersebut bersabar ketika diuji oleh kesempitan oleh Allah SWT. Padahal sejatinya kenikmatan maupun kesempitan tersebut adalah kondisi yang sama bagaikan dua sisi mata uang. Tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Saat kita diberi kenikmatan adalah saat bagi kita untuk bersedekah, dan saat kita diberi kesempitan adalah saat bagi kita untuk bersabar dan ikhlas. Lalu, apa yang beda?

Ada lima kewajiban muslim terhadap muslim lainnya. Yaitu:
1. Menjawab salam
2. Mendoakan orang yang bersin
3. Menghadiri undangan
4. Menjenguk orang sakit
5. Mengantarkan jenazah
(HR. Bukhari)

Jadilah kau di dunia ini laksana orang asing atau orang yang sedang berjalan (merantau). Manfaatkan waktumu dengan sebaik - baiknya. Jaga sehatmu sebelum sakitmu dan jaga hidupmu sebelum matimu (HR. Bukhari). Karena bukankah kita nantinya akan mati? Kita hanya menanti waktu panggilan yang tepat saja bukan? Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang tidak akan merasakan mati! Lalu apa yang sudah kita persiapkan? Pandanglah kesana! Lihatlah mereka yang terbaring di dalam tanah! Bukankah mereka pernah hidup juga sama seperti kita? Kita akan segera menyusul mereka. Ya... Kita hanya sedang menantikan giliran kita. Tidak lama lagi kawan... Tidak akan lama lagi... (Ari Al - Muslim)

19.12.11

Berita Kepada Kawan

Indonesia adalah negara yang sangat disegani. Tapi sayangnya itu dahulu kala. Baik itu saat Indonesia masih berada dalam masa penjajahan maupun dalam beberapa era sebelum milenia. Indonesia sangat disegani oleh dunia karena sumber daya alamnya, keindahan panorama yang ditawarkan, serta karakteristik masyarakatnya yang sangat beragam.

Fakta - fakta tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang sangat diperhitungkan oleh dunia dalam berbagai bidang. Masih ingat dalam ingatan kita dengan kondisi masyarakat yang sudah seperti ini Indonesia dinobatkan sebagai salah satu Investment Grade Country, selain itu keberhasilan beberapa putra bangsa di dunia internasional semakin menunjukkan kualitas sebenarnya dari negara kita.

Tetapi entah mengapa diri ini miris dalam melihat kenyataan yang terjadi sekarang ini. Seakan Indonesia mengalami sakit parah, kronis, dan hanya menanti masa akhirnya saja bila tidak segera dibenahi. Menurut pandangan saya pribadi, Indonesia sudah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang besar. Jati diri ketimuran yang berani, setia, sopan, dan menjaga norma serta aturan yang berlaku dalam masyarakat. Indonesia sudah kehilangan kebesarannya. Kebesaran dalam sektor ekonomi, olahraga, pendidikan, kultur, serta masyarakatnya.

Coba kita lihat di media massa, berbagai berita yang tentu sangat menyesakkan hati dan telinga sudah sangat sering kita dengar dan rasakan. Dan parahnya itu terjadi pada semua sektor kehidupan kita tanpa terkecuali! Sedih mendengar, melihat, serta merasakan berita - berita mengenai kasus korupsi, ketidakadilan HAM, maupun perilaku remaja sekarang yang tidak lagi bisa menjaga kehormatan dan harga diri mereka saat ini. Entah apa yang akan terjadi... Apa kita akan menunggu tanpa berbuat apa - apa? Lalu menunggu negara kita dilaknat Allah seperti zaman Nabi Luth a.s.?

Kalau boleh kita renungkan, sebenarnya apa yang kita kejar dalam dunia ini kawan? Harta? Tahta? Jabatan? Kedudukan? Wanita? Pria? Atau hal keduniawian lainnya? Kita memang diwajibkan untuk mengejar dan menaklukkan dunia ini. Belajar dan bekerjalah kamu seolah - kamu akan hidup selamanya. Tetapi beribadahlah kamu seolah - olah besok kamu akan meninggal dunia (Muttafaq Alaih). Harta kita di dunia tidak mengikuti kita ke akhirat. Bahkan justru harta yang kita tumpuk di dunia ini akan menjadi musuh dan penyebab utama kita akan merugi di akhirat kelak, bila kita dengan salah mendapatkan dan mengeluarkannya. Apa yang Allah tidak mengetahui akan diri kita? Kalau kita tidak bisa seolah - olah dilihat Allah, maka buatlah seolah - olah kita melihat Allah.

Kawan... Allah telah menurunkan kita ke dunia yang sangat fana ini hingga saat ini bukan tanpa sebab dan alasan. Allah masih menganggap kita kuat! Kuat untuk menghadapi takdir yang Allah tentukan di dunia ini. Kuat untuk menghadapi segala ketetapan serta ujian yang begitu berat dan menghanyutkan dari dunia ini. Tapi kawan perlu kita renungkan juga sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, serta Ibnu Majah berikut ini: 'Dan sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah maka niscaya kalian akan dipenuhi segala rizkinya oleh Allah. Sebagaimana seekor burung yang keluar dari sarangnya pada pagi hari dalam keadaan lapar, kemudian kembali pada sore harinya dalam keadaan kenyang.'

Ya kawan... Yang kita perlukan hanyalah ketakwaan kepada Allah SWT. Karena Dia - lah Sang Maha Pengatur. Dia Sang Maha Sempurna. Kita hanya hamba - Nya yang berjalan pada ketetapan - Nya. Tak salah kita meminta dan memohon sesuai dengan idealisme kita. Memang itu hak kita. Dan yakinlah kalau apa yang kita minta dan doa tadi akan Allah penuhi dengan indah pada waktunya. Kita hanya perlu memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah. Terlebih dalam hal kesabaran, keikhalsan, dan keistiqomahan.

Kawan... Bukankah di dunia ini hanya kematian yang pasti? Lalu mengapa kita tidak mempersiapkan kematian kita? Hidup ini terlalu singkat untuk kita hancurkan dengan tujuan - tujuan jangka pendek kita. Terlebih masih ada kehidupan lain di alam sana yang menanti kita. Kemiskinan, kejujuran, kesetiaan, dan lain hal sebagainya sebagian besar memang akan sangat sulit untuk dilakukan. Hanya orang - orang terpilih saja yang berani untuk melaksanaakan ketetapan Allah. Orang yang sangat yakin dengan janji - janji Allah kepada hamba - Nya, orang - orang yang sangat yakin akan pertolongan Allah kepada - Nya, serta orang yang hanya mencari cinta dan ridha Allah SWT. Lalu apa lagi yang kita cari kawan? Apa lagi yang akan kita lakukan?

'Rasullulah SAW bersabda: "Perumpamaan dunia adalah seperti tsaghab." Lalu kami bertanya, "Apakah tsaghab itu ya Rasullullah?" Kemudian beliau menjawab, "Ghadir (Anak sungai) yang kehilangan kejernihannya dan hanya tertinggal kekeruhannya. Sedang kematian adalah hadiah bagi setiap muslim."' (HR. Bukhari)

Kawan... Saatnya berubah...
Generasi kita mungkin telah berbuat salah dan tak termaafkan...
Tapi sebagai seorang tua, masih ada yang bisa kita lakukan...
Demi bangsa, agama, negara, orang - orang yang mencintai kita, serta terlebih bagi kebesaran kita.
Berubahlah mulai sekarang!
Berubahlah mulai dari hal yang terkecil!
Serta berubahlah dari diri sendiri!
Insya Allah... Bismillah...

11.12.11

Allah Menjawab!!!

Sa'ad bin Abi Waqqash bertanya kepada Rasulullah SAW: "Ya Rasulullah siapakah orang yang paling berat ujian dan cobannya? Nabi SAW menjawab, 'Para Nabi, kemudian yang menyerupai mereka, dan menyerupai mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah), dia diuji sesuai dengan itu (ringan). Dan bila imannya kokoh, dia diuji sesuai itu (keras). Seseorang diuji terus - menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa - dosa.'" (HR. Bukhari)

Resapi...
Dan nikmati penderitaan kita...
Sebelum nanti tiba waktu kita akan tertawa lepas dan melupakan segala penderitaan kita di masa lalu...
Bukankah penderitaan merupakan suatu tes dan pelatihan untuk kita menjadi seorang yang bahagia?

Tidak selamanya kita bakal menderita...
Suatu saat nanti kita akan tertawa lepas...
Baik itu di dunia ini maupun di alam nanti...
Kita hanya bisa berharap, berdoa, dan berusaha...
Yakin setiap usaha kita akan sesuai dengan apa yang kita harapkan...
Yakinlah akan segala ketetapan Allah untuk kita!!!
Jika tidak, apalagi yang bisa kita lakukan???

Dunia ini memang tempat kita untuk mengeluh, tempat kita menangis, tempat kita berdarah, tempat kita berpeluh, tempat kita menderita. Lebih baik kita merasakan itu saat ini di dunia yang fana dan menipu ini dibandingkan kita merasakan semua penderitaan di alam sana yang lebih kekal dan abadi.

Saat kita mengeluh, "Tak mungkin!"
Maka Allah menjawab. "Jika Allah menghendaki sesuatu, cukup berkata jadi! Maka jadilah." (Yassin: 82)
Saat kita mengeluh, "Saya terlalu lelah."
Maka Allah menjawab, "Aku ciptakan tidurmu untuk istirahatmu." (An - Naba:9)
Saat kita mengeluh, "Saya tak mampu."
Maka Allah menjawab, "Allah tidak membebankan sesuatu pada seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya." (Al - Baqarah: 286)
Saat kita mengeluh, "Saya stress!"
Maka Allah menenangkan kita dengan, "Hanya dengan mengingat Allah maka hati menjadi tenang." (Ar - Ra'du: 28)
Lalu untuk kesekian kalinya kita mengeluh, "Sudah selesai. Tidak ada gunanya."
Maka untuk kesekian kalinya Allah menjawab, "Maka barang siapa mengerjakan kebajikan seberat dzarah, niscaya ia akan melihat balasannya." (Az - Zalzalah: 7)

Bila Allah selalu menjawab doa dan pinta kita?
Lalu apalagi yang harus kita takutkan???
Maka, nikmat Tuhanmu mana yang kamu dustai? (Ar - Rahman)

Kisah Seorang Kecil yang Ingin Menjadi Besar

Alkisah di suatu negeri yang aman dan tenteram, dimana seluruh masyarakatnya hidup dengan damai, keadilan ditegakkan dengan sebagaimana mestinya, alamnya indah dengan keanekaragaman sumber daya alam, beberapa suku bangsa yang saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta hukum dan agama yang menjadi godam yang mengikat erat setiap lapisan masyarakat yang berada di daerah itu.

Di suatu waktu terlihat anak kecil sedang keheranan menyimak sebuah berita yang terjadi tidak jauh dari negerinya tersebut. Berita tersebut berisi tentang adanya kekerasan, seks bebas, ketidakadilan hukum yang terjadi, kemiskinan, serta berbagai masalah lainnya. Karena banyaknya masalah yang dihadapi sebuah daerah tersebut si anak kecil tadi sampai tidak mengingat masalah apa saja yang sebenarnya terjadi disana.

Anak kecil tadi tertegun diam. Dia berpikir dan merenung tentang apa yang terjadi di daerah tetangga tersebut. Dia tidak habis pikir mengapa daerah tersebut bisa menjadi seperti itu. Padahal daerah tersebut terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah, wilayah yang sangat luas - bahkan konon merupakan wilayah kepulauan terbesar di dunia, panorama dan keindahan alam yang tiada duanya, dan terpenting sumber daya manusianya yang berbudi luhur dan berakhlak mulia. Karena di daerah tersebut masyarakatnya merupakan penganut agama yang taat. Lalu kenapa daerah tersebut menjadi seperti itu? Apa yang salah di daerah itu?

Anak tersebut masih ingat dongeng pengantar tidur yang sering sekali didengungkan sang ayah kepadanya tentang daerah tersebut. Pada era '50 - an hingga '90 - an daerah tersebut sangat disegani oleh kawan-kawan disekitarnya. Pemimpin - pemimpin mereka pada zaman itu berani dan bervisi luas, tidak hanya di medan laga tetapi juga di meja perundingan. Pemimpin mereka juga terkenal sebagai orang yang memiliki nasionalisme tinggi serta cinta damai, memikirkan nasib masyarakat yang menjadi tanggungannya, dan rela mati demi mereka semua.

Ayah anak kecil tersebut selalu berpesan agar kita bisa menjadi seperti mereka. Terlebih memiliki sifat seperti pemimpin - pemimpin daerah tersebut zaman dahulu. Karena sang ayah sangat ingin anak yang dibesarkan dan diasuhnya tersebut menjadi anak yang dicintai setiap orang serta membawa kemaslahatan dan kemanfaatan bagi orang - orang yang mengenalnya. Karena hanya hal itu saja yang nantinya akan kita bawa mati sembari menuju panggilan Illahi Rabbi. Bukan uang yang membuat kita bahagia, bukan jabatan yang membuat kita merasakan kedamaian, Hanya sebuah nama. Nama yang akan selalu dikenang oleh mereka - mereka yang tidak mengenal kita dan menjadikan kita inspirasi mereka. Nama yang selalu dipuja sebagai orang yang selalu bekerja keras menantang arus dunia sekitarnya demi idealisme kita serta orang - orang yang mencintai kita. Nama yang akan harum disanding keluarga serta anak cucu kita karena sesuatu yang telah kita perbuat semasa kita masih bernyawa. Hanya itu yang tersisa saat kita tiada kelak.

Lalu mengapa dunia menjadi seperti ini?
Mengapa daerah tersebut bisa seperti itu?
Bukankah kita semua sama dan saling bersaudara?
Bukankah suatu saat nanti kita akan pergi dan meninggalkan semuanya?
Bukankan kita hanya seonggok daging yang nantinya akan dimintai pertanggung jawabannya?
Lalu mengapa kita masih seperti ini???

Anak tersebut kemudian menangis dengan tersedu - sedu. Dia takut! Takut tidak akan bisa menjadi pemimpin     seperti yang diharapkan ayahnya tersebut. Dia takut tidak akan mampu untuk mengemban amanah yang diberikan kepadanya kelak. Dia takut hidupnya menjadi sia - sia dan hanya mampu menyengsarakan orang - orang yang mengenalnya. Dia takut pada saat hari pembalasan tiba, tak ada satupun suara yang dia kenal membantunya di hadapan Illahi Rabbi Sang Penguasa Hidup dan Kehidupan. Tak beberapa lama kemudian, dia menengadahkan tangan sembari masih terisak dengan kerasnya. Saat itu juga dia memohon kepada Sang Maha Hidup dengan penuh ketakutan dan pengharapan, "Ya Allah, Tuhan Seru Sekalian Alam... Ampuni hamba yang telah berbuat dosa selama hamba hidup ini ya Rabb... Ampuni dosa kedua orang tua hamba... Dan cintai mereka seperti mereka mencintai hamba di waktu kecil hamba...

Ya Rabbi... Jaga diri hamba ini dari dosa dan kesalahan... Jadikan hamba orang yang berguna dan bermanfaat bagi semua... Serta selalu bimbing hamba dalam setiap kata dan perbuatan... Karena sungguh siksa-Mu begitu pedih untuk jiwa yang kerdil ini... Ya Allah... Berikan hamba selalu petunjuk - Mu, agar hamba bisa menjalankan tugas dan kewajiban hamba di dunia ini walaupun hal tersebut terasa kecil bagi yang lain ya Rabb... Karena sungguh ridho - Mu yang hamba cari dan idamkan dalam hidup ini...
Rabbana atina fiddunya khasanah... Wa fil akhiroti khasanah... Wakinna adza bannar..."
Amin... Amin... Ya rabbal alamin...

Demikianlah doa anak kecil tadi kepada Tuhannya. Dengan penuh keyakinan bahwa doa tersebut akan didengar dan dikabulkan oleh - Nya. Kini dia kembali ke rumah dengan satu tekad, bahwa mulai esok hari dia akan belajar menjadi seorang pemimpin seperti yang sering diceritakan ayahnya tersebut. Bahkan sebisa mungkin dia akan mencoba untuk meneladani sifat kepemimpinan idola besarnya, Nabi Muhammad SAW.
Insya Allah...

5.12.11

Menjaga Diri dari Sifat Kikir

Terkadang kita tidak menyadari bahwasanya setiap dari kita ini hanyalah beruntung. Tidak semua orang merasakan seperti apa yang kita rasakan. Penilaian kita terhadap seseorang tersebut hanyalah terbatas pada yang dapat terlihat secara fisik saja. Hal ini bukanlah salah, tetapi memang tidak dapat dikatakan benar juga. Kaya miskin, tua muda, sakit sehat semua adalah kehendak Allah semata. Dan Allah memberikan itu semua kepada kita sesuai dengan takaran kita. Percayalah! Allah tidak tidur. Dia selalu memperhatikan kita. Dan sangat jarang dari kita yang menganggap bahwa pemberian Allah kepada kita saat ini itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Dan jujur bisa dikatakan itu adalah bentuk kualitas dari kepribadian kita juga.

Kita sering sekali berdoa agar nasib kita dirubah menjadi lebih baik lagi. Tetapi kita tidak menyadari bahwa setiap saat nasib kita sudah Allah rubah setiap harinya. Bahkan setiap waktu! Jangan salahkan mereka - mereka yang kita anggap sebagai biang dari apa yang kita terima saat ini. Tetapi salahkanlah diri kita karena kita telah berbuat dosa di masa lampau yang menuntut untuk diselesaikan saat ini. Masih untung itu berada di dunia, belum di akhirat. Berbagilah, maka Allah akan merubah nasib kita. Logikanya sangat sederhana. Kalau kita menolong orang lain maka kita juga akan ditolong orang lain bukan? Itu masih masalah dunia, bagaimana masalah yang menyangkut Allah? Dalam sebuah hadist disebutkan: "Hendaklah masing - masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, bacaan tahmid itu adalah sedekah, bacaan takbir itu adalah sedekah, bacaan tahlil itu adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma'ruf adalah sedekah, mencegah kepada yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat dhuha." (HR. Muslim)

Sabda nabi yang lain juga berbunyi: "Orang yang kikir adalah siapa yang mendengarkan namaku disebut dihadapannya lalu dia tidak bershalawat kepadaku." (HR. Tirmidzi) Dalam hadist di atas dapat kita simpulkan secara harfiah bahwa kita tidak boleh terlalu asyik dengan dunia kita sendiri. Kepeduliaan kita terhadap orang lain juga diperlukan. Bahkan untuk hal yang sering sekali kita anggap sepele seperti itupun kita tidak boleh melalaikannya. Apalagi hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak?

2.12.11

Hikmah Bersyukur...

Bersyukurlah karena kau tidak memiliki semuanya yang diinginkan.
Karena jika kau memiliki semuanya apa lagi yang hendak dicari?

Bersyukurlah saat kau tidak mengetahui sesuatu.
Karena hal itu akan memberikan kesempatan padamu untuk terus belajar.

Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kau hadapi.
Karena selama itulah kau tumbuh menjadi dewasa.

Bersyukurlah atas keterbatasan yang kau miliki.
Karena hal itu akan memberimu kesempatan untuk berkaca diri.

Bersyukurlah atas setiap tantangan baru.
Karena hal itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.

Jika kau memiliki satu alasan untuk mengeluh, maka yakinlah ada seribu alasan bagimu untuk tetap bersyukur. Karena dalam setiap keistiqomahan ibadah selalu ada cinta Allah SWT disana. Dan Allah SWT akan CEMBURU, jika hamba-Nya yang telah menjaga keistiqomahannya lupa mengingat-Nya.

Allah tidak pernah mencabut sesuatu darimu, kecuali Allah SWT mrnggantinya dengan yang lebih baik.Tetapi hal itu dapat terjadi apabila kita bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya. Orang yang tertimpa musibah justru beruntung karena Allah selalu menurunkan sesuatu kepada hamba-Nya dengan "Surat Ketetapan" yang di sela-selanya terdapat suatu kelembutan, empati, pahala, dan juga pilihan. Bersabarlah... Sesungguhnya yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih utama, dan lebih mulia...

Lalu... Masihkah ada alasan kita untuk tidak bersyukur atas ketetapan Allah?